Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Hal yang Perlu Diketahui terkait Kasus Lurah Sukardi yang Jual Beras Bansos, Dipicu Duel Maut

Rumah Kepala Kampung (Lurah) Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Lampung, dibakar massa (17/5/2025).

Tribun Lampung/Fajar Ihwani Sidiq/freepik.com
RUMAH KAKAM DIBAKAR - Kondisi rumah kakam Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah seusai dibakar massa, Sabtu (17/5/2025). Inilah empat hal yang perlu diketahui terkait pembakaran rumah lurah di Lampung. Sukardi kepergok warga setempat menjual empat ton beras bansos. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini beberapa hal terkait kasus pembakaran rumah lurah di Lampung.

Rumah Lurah Sukardi dibakar diduga karena penyelewengan beras bansos.

Rumah Kepala Kampung (Lurah) Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Lampung, dibakar massa (17/5/2025).

Tak hanya rumahnya, kendaraan seperti mobil dan motornya juga ikut dibakar massa.

Diduga, pembakaran ini karena marahnya warga yang pergoki sang Lurah bernama Sukardi jual karung beras bansos.

Sementara polisi sebut pembakaran ini merupakan buntut dari aksi penusukan yang dilakukan oleh sepupu Sukardi.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui terkait kasus pembakaran rumah Sukardi:

Baca juga: Sosok Lurah Sukardi yang Diduga Jual Beras Bansos Rp36 Juta, Rumahnya Dibakar Massa, Pemicunya 2 Hal

1. Jual Beras Bansos

Seorang warga bernama Ahmad mengatakan, rumah Sukardi dibakar warga karena masalah penyelewengan bansos desa Bandar Agung.

"Rumah pak lurah dibakar, motor dibakar di depan pom,"

"Infonya sih warga setempat tersulut emosi, masalah komentar di medsos tentang penyelewengan bansos Desa Bandar Agung," katanya kepada TribunLampung.co.id, Sabtu (17/5/2025).

2. Tuntut Sukardi Dicopot

Warga Kampung Gunung Agung juga melakukan penyegelan kantor Balai Lampung dan Kantor Lurah gunung Agung pada Februari 2025 lalu.

Protes tersebut dilontarkan setelah Sukardi kepergok warga setempat menjual empat ton beras bansos ke salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tulang Bawang.

Taufik, warga sekitar menuturkan, masyarakat geram melihat ulah aparatur yang merampas hak orang miskin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved