Berita Viral
Sosok Pertama yang Bikin Jokowi Terjerat Polemik Ijazah Palsu, Ternyata Bak Senjata Makan Tuan
Kini terungkap awal mula Jokowi dituding dengan ijazah palsu dari UGM, rupanya sosok pemicunya adalah dirinya sendiri, bagaimana bisa?
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Publik bertanya-tanya kebenaran ijazah kuliah mantan Presiden Jokowi, tetapi coba mundur sejenak.
Sebenarnya bagaimana awal mula kasus ini terjadi?
Belakangan akhirnya terungkap sosok pemicu tudingan ijazah palsu Jokowi itu terus berkembang.
Terungkap sudah bahwa bergulirnya tudingan soal ijazah palsu Jokowi, ternyata bermula dari candaan yang dilontarkan Presiden RI ke-7 itu sendiri.
Candaan Jokowi itu menjadi celah bagi para lawan politiknya untuk mencari tahu dan menelisik mengenai ijazahnya.
Hingga akhirnya soal kasus ijazah Jokowi itu terus bergulir sampai kini.
Bahkan saat ini telah masuk dalam tahap persidangan.
Candaan Jokowi yang menjadi awal mula kasus ijazahnya itu saat Jokowi mengungkapkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) di ijazahnya.
Kala itu Jokowi menyebut dirinya bisa lulus dari Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan IPK di bawah 2,0.
Hal itu dilontarkan Jokowi dalam suatu acara yang juga dihadiri Mahfud MD, pada 2013 silam.
Baca juga: Alasan Alfarizi Buat Konten Uji Nyali di Kuburan hingga Patahkan Mitos Hantu, YouTuber Lain Kagum
Pakar telematika Roy Suryo menganggap candaan Jokowi itu perlu diselidiki.
Karena dirasa janggal mahasiswa dengan IPK 2,0 bisa lulus dari UGM.
"Yang memicu (kasus ijazah) sebenarnya Pak Jokowi sendiri ketika tahun 2013, dia bercanda dengan Prof. Mahfud MD tentang IP atau Indeks Prestasi," kata Roy Suryo dikutip Tribun Jatim dari akun YouTube Cumi-cumi, Selasa (20/5/2025).
"Singkat kata, waktu itu Pak Mahfud cerita IP-nya 3,8, Pak Jokowi cerita di bawah 2. Nah, publik lalu bertanya, kok IP di bawah 2 bisa lulus dari UGM, padahal lulusnya lima tahun," kata Roy.
Setelah pernyataan tersebut, Roy mengatakan beberapa pihak seperti pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa, lalu melakukan penelusuran tentang kelulusan Jokowi dari UGM tersebut.
Bahkan, hal tersebut sampai berujung gugatan hukum.
Yakni oleh seseorang bernama Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja pada tahun 2022 dan 2023.
Namun, mereka justru berujung dibui karena dianggap melakukan ujaran kebencian.
Roy Suryo mengatakan setelah gugatan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta merilis fotokopi ijazah Jokowi.
Hanya saja, hal tersebut justru semakin membuat publik bertanya-tanya tentang keabsahan ijazah dan lulusnya Jokowi dari UGM.
"Inilah yang malah memacu (penelusuran ijazah Jokowi). Ketika, kemudian orang baru melihat penampilan ijazah fotokopi itu kemudian banyak analisis soal itu dan hingga soal skripsi," katanya.
Baca juga: Pantas Review di Google Jelek, Warga Palak Wisatawan Bayar Sewa Kuda Rp75.000, Bupati Minta Maaf
Puncaknya adalah ketika ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, datang ke UGM dan meneliti skripsi Jokowi.
Dari penelitiannya itu, kata Roy, Rismon menemukan berbagai kejanggalan tentang skripsi Jokowi.
Bahkan, Rismon berani mengeklaim bahwa skripsi Jokowi palsu.
"Dia (Rismon) datang ke UGM lalu melakukan penelitian terhadap skripsinya (Jokowi) karena yang bisa dilihat skripsinya bukan ijazahnya."
"Dan dia mengatakan banyak kejanggalan di skripsinya dan dia mengatakan bahwa skripsinya palsu," tuturnya.
Seperti Rismon, Roy dan beberapa pihak lantas juga mendatangi UGM untuk melihat skripsi Jokowi.
Ternyata, temuan Roy serupa dengan Rismon, yaitu skripsi Jokowi memiliki banyak kejanggalan.
"Banyak sekali kesalahan di situ (skripsi Jokowi), termasuk nggak ada lembar pengujian, lembar pengesahan, tanda tangan dosen pembimbingnya juga diragukan."
"Bahkan, diragukan langsung oleh putrinya sendiri bahwa tanda tangan Profesor Achmad Soemitro yang ada di situ bukan tanda tangan almarhum ayahnya karena ejaannya juga salah," katanya.
Polemik tudingan ijazah palsu itu masih berjalan, Jokowi memenuhi panggilan pihak kepolisian.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), akan diperiksa di Bareskrim Polri, Selasa (20/5/2025) ini.
Jokowi akan dimintai keterangan terkait dengan dugaan ijazah palsu yang dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
"Nanti jam 10.00 WIB pagi, Pak Jokowi rencananya akan memberikan keterangan di Bareskrim Polri," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, saat dikonfirmasi Selasa.
Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan, juga mengonfirmasi kalau Jokowi akan diperiksa di Bareskrim.
"Betul, (Jokowi diperiksa)," ujar Yakup saat dihubungi, dikutip TribunJatim.com dari Wartakota, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Tuding Roy Suryo Sebar Hoaks, Dian Sandi yang Pertama Kali Unggah Ijazah Jokowi: Saya Buka Kebenaran
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah telah lebih dahulu diperiksa sebagai pelapor oleh Bareskrim Polri pada Selasa (6/5/2025).
Rizal juga diperiksa penyidik di Bareskrim Polri terkait dengan pengaduan masyarakat yang diajukannya pada Desember 2024,
Saat itu, Rizal dkk mengadukan soal ijazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri.
Pengaduan ini disebutkan mulai diselidiki sejak April 2025.
"(Diperiksa) sebagai pengadu-lah karena ini pengaduan masyarakat, jadi kami mengadukannya langsung dugaan ijazah palsu Jokowi," jelas Rizal.
Sebelumnya, Jokowi telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025).
Pelaporan ini dilakukan setelah ijazah Jokowi dituding palsu oleh sejumlah pihak.
Saat menemui penyidik, Jokowi melaporkan lima orang.
Mereka adalah Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Sementara, salah satu rekan seangkatan Jokowi yakni, Andi Pramaria, bersedia bersaksi bahwa ia pernah kuliah bersama Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mereka wisuda pada 19 November 1985.
"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng."
"Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," ungkap Andi saat ditemui di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025).
Dalam beberapa hari terakhir, Andi cukup sibuk meladeni permintaan wawancara dari media terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB ini mengaku tidak bisa memastikan keaslian ijazah Jokowi.
Namun, ia menegaskan bahwa mereka berdua masuk kuliah dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan.
Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.
Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.
"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya.
Lebih lanjut, Andi berani menyatakan bahwa jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.
Ia juga mengklarifikasi bahwa Kasmojo, yang sempat disebut Jokowi sebagai dosen pembimbing skripsinya, bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi.
"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi.
Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.
"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami," katanya.
Ketika ditanya tentang Hari Mulyono, yang disebut-sebut mirip dengan Jokowi, Andi menunjukkan foto wisuda tetapi tidak menemukan foto Mulyono.
Ia menegaskan bahwa keduanya memiliki perbedaan yang jelas.
"Jauh ya, beda. Pak Jokowi itu kurus, tetapi Hari Mulyono itu agak gemuk," ungkapnya.
Andi menambahkan bahwa Mulyono adalah rekan seangkatan mereka di Fakultas Kehutanan dan merupakan sepupu Jokowi yang menikah dengan adik kandung Jokowi, Idayati.
Mulyono merupakan suami pertama Idayati sebelum meninggal dunia, dan Idayati kemudian menikah lagi dengan Ketua MK, Anwar Usman.
Andi juga menyampaikan bahwa 67 orang alumni angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan saling akrab dan sering berdiskusi bersama.
"Kita sering ngobrol, ya ketawa-ketawa gitulah. Kita akrab sampai sekarang," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas yang kini bertugas di UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Dinas Koperasi (Balatkop) Provinsi NTB ini mengabarkan bahwa angkatannya akan mengadakan reuni pada Juni 2025.
Ketika ditanya apakah Jokowi masih ikut grup WhatsApp angkatan, Andi menyatakan bahwa Jokowi sudah lama tidak aktif di grup tersebut karena kesibukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Meski demikian, grup WhatsApp tersebut dinamai 'Spirit 80' oleh Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi saat ini.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ijazah Jokowi
Roy Suryo
teman seangkatan Jokowi
dosen pembimbing akademik Jokowi
foto ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM)
berita viral
TribunJatim.com
| Wanita Rela Resign Demi Ikuti Calon Suami, Ternyata H-4 Batal Menikah: Kamu Nikahi yang Lain |
|
|---|
| Warga Tak Bisa Tidur Kebun Pisang Habis Diacak-acak 'Mbah Gede', Tanyakan Tanggung Jawab Pemda |
|
|---|
| Pengantin Tak Terima Difitnah Tinggalkan Pelaminan di Hari Pernikahan, Siap Tempuh Jalur Hukum |
|
|---|
| Belanja Tas UMKM, Istri Menkeu Purbaya Tampil Beda dari Kebanyakan Istri Pejabat |
|
|---|
| Warga Malu Didatangi Dinsos dan Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Pengamat: Jika Layak Tidak Apa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/cerita-rekan-kerja-Jokowi-selama-bekerja-di-Aceh-dulunya-masih-berkacamata.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.