Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhatan Sri Diejek usai Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin Demi Terima Bansos: Memang Butuh

Stiker bertuliskan Keluarga Miskin itu dipasang oleh Dinas Sosial sebagai filter untuk penerima bansos yang benar-benar membutuhkan.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/FIRMANSYAH
MUNDUR - Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, memasang stiker ke rumah warga penerima Bansos. Sebagai akibatnya, ratusan warga Bengkulu mundur sebagai keluarga penerima manfaat Bansos PKH. Stiker bertuliskan keluarga miskin ini membuat 500 penerima bansos mundur. 

Ringkasan Berita:
  1. 500 warga Bengkulu mundur dari Bansos PKH
  2. Stiker “Keluarga Miskin” sebabkan rasa malu
  3. KPM mundur dialihkan ke yang lebih membutuhkan

TRIBUNJATIM.COM - Penerima bantuan sosial (bansos) bernama Sri Mulyati curhat dirinya diejek usai rumahnya dipasangi stiker bertuliskan Keluarga Miskin.

Stiker itu dipasang oleh Dinas Sosial sebagai filter untuk penerima bansos yang benar-benar membutuhkan.

Setelah pemasangan stiker tersebut, total ada 500 warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, memilih mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH).

Mereka mundur setelah menolak rumahnya dipasangi stiker "Keluarga Miskin".

Baca juga: Warga Malu Didatangi Dinsos dan Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Pengamat: Jika Layak Tidak Apa

Sri Mulyati, seorang ibu rumah tangga janda di Kelurahan Pensiunan, mengatakan ia tidak keberatan rumahnya ditempeli stiker karena kondisi hidupnya masih membutuhkan bantuan.

“Jadi, ibu tidak masalah.

Memang keadaan kita seperti ini.

Tidak keberatan,” kata Sri.

Nur Asmara, warga penerima manfaat, mengaku merasa malu, meski tetap menerima bantuan karena kebutuhan hidup anaknya yang masih sekolah.

“Banyak kawan-kawan yang mengejek, biarlah.

Karena kita memang butuh, memang menerima,” ujarnya.

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya menilai stiker besar yang ditempel di depan rumah terlalu mempermalukan.

“Kenapa tidak sekalian spanduk besar saja pasang depan rumah, agar semua orang tahu kami orang miskin.

Misalnya tulisannya diperhalus, dan stikernya tidak perlu sebesar itu,” ungkapnya.

Ramai-ramai mundur

Aksi ramai-ramai mundur sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) warga tersebut terjadi menyusul rumah mereka ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin”.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved