Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Beda Klaim Dedi Mulyadi dan Siswa yang Masuk Barak, Pendidikan Militer Bukan karena Nakal? ‘Disuruh’

Menurut pengakuan siswa yang menjalani pendidikan militer, dia masuk barak bukan karena terlibat kasus.

Editor: Olga Mardianita
TribunJabar.id dan TikTok
PENDIDIKAN MILITER - Seorang siswa memberikan pengakuan setelah melaksanakan pendidikan militer. Dia mengaku bukan anak nakal, tetapi disuruh guru untuk uji coba. 

TRIBUNJATIM.COM - Pendidikan militer yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi sorotan belakangan ini.

Remaja ‘nakal’ menjadi golongan yang pertama kali masuk ke barak.

Sebab usia yang masih anak-anak, kebijakan itu dianggap melanggar hak asasi manusia oleh beberapa pihak.

Dampak dan testimoni dari kebijakan ini lantas dinanti-nantikan.

Pengakuan siswa yang masuk barak militer baru-baru ini lantas disorot.

Siswa tersebut mengaku mengikuti pendidikan militer karena disuruh.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Ono Surono Sebut Ada Ancaman Tidak Naik Kelas di Barak Militer, Kritik Dedi Mulyadi: Hentikan

Sementara Dedi Mulyadi mengeklaim bahwa pelajar yang masuk barak haruslah anak-anak yang melanggar aturan ringan ataupun berat.

"(Siswa yang masuk barak militer) Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main mobile legend, yang kalau malam tidurnya tidak mau sore, ke orang tua melawan, melakukan pengancamana, di sekolah bikin ribut, bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah tapi ke sekolah enggak nyampe," ungkap Dedi Mulyadi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube SCTV pada 29 April 2025.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengurai penjelasan soal pendidikan kedisiplinan apa yang akan diterima para siswa di barak militer.

Ditegaskan oleh Dedi, anak-anak yang masuk barak militer tetap mendapatkan pendidikan seperti siswa pada umumnya.

Baca juga: Dulunya Pecandu Game, Fajril Jadi Siswa Terbaik di Barak Militer, Dapat Rp25 Juta dari Dedi Mulyadi

"(Pendidikan militer) Bisa enam bulan bisa setahun. Tetap belajar di sekolah, mereka tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, gurunya mengajar di sekolah, cuma bedanya mereka melaksanakan kegitan itu di area komplek militer atau Polri, nanti ada ruang kelasnya, ada guru berkunjung," ujar Dedi Mulyadi.

Atas kebijakan Dedi Mulyadi, itu, salah seorang siswa SMA bernama Salhan pun mengungkap ceritanya saat mengikuti program sang Gubernur.

Melalui akun TikTok-nya, siswa SMA asal Sukabumi, Jawa Barat itu membagikan momen manis kenangannya saat tinggal di barak militer.

Dalam foto dan video yang dibagikan, Salhan tampak bangga berpose di depan banner besar pendidikan karakter pancasila di komplek militer.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved