Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Alasan SMP di Sumut Study Tour Umrah -  Kesaksian Kades Syok Berobat ke RSUD

Pelaku ketahuan menilap uang pembangunan masjid agung setelah kontraktor protes belum menerima bayaran.

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com dan Pexels
BERITA VIRAL TEPROPULER: Ilustrasi umrah di Arab Saudi. SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara Islamic Boarding School memilih mengadakan study tour atau yang mereka sebut sebagai Edutrip dengan ibadah umrah ke Arab Saudi - Kades kecewa berat dengan pelayanan di sebuah rumah sakit di Kota Bogor Jawa Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut tersaji berita viral terpopuler hari ini, Sabtu (24/5/2025).

Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti study tour siswa SMP, satu keluarga di Maluku, dan kesaksian kades.

Pertama, siswa SMP melakukan study tour umrah ke Tanah Suci.

Mereka juga menjelajahi tempat-tempat bersejarah di sana.

Kedua, satu keluarga terdampar di pulau tak berpenghuni.

Mereka lantas berhasil diselamatkan warga setelah diberitakan lewat toa masjid.

Ketiga, kepala desa menceritakan pengalamannya saat berobat ke rumah sakit umum daerah atau RSUD.

Dia terkejut elihat ruang IGD dan pelanayanannya.

Lebih lanjut, simak berita viral terpopuler hari ini di bawah ini.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Jan Hwa Diana Jadi Tersangka - Kecelakaan Beruntun 4 Truk Polisi di Surabaya

Baca juga: Cuaca Jatim Sabtu, 24 Mei 2025: Hujan Ringan Melanda 28 Wilayah, Siang Hari Sumenep akan Berawan

1. Alasan Sekolah SMP di Sumut Gelar Study Tour Umrah ke Tanah Suci, Jelajahi Tempat-tempat Bersejarah

Sebuah sekolah di Sumatera Utara menggelar study tour ke Tanah Suci.

Diketahui sekolah yang dimaksud adalah SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara Islamic Boarding School.

Kegiatan pembelajaran luar kelas atau study tour sekolah yang ada di Indonesia biasanya mendatangi museum ataupun tempat-tempat bersejarah di Indonesia.

Namun berbeda dengan study tour yang digelar oleh SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara Islamic Boarding School.

Sekolah ini memilih mengadakan study tour atau yang mereka sebut sebagai Edutrip dengan ibadah umrah ke Arab Saudi.

Dikutip dari laman resmi SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, Kamis (22/5/2025) para siswa Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara mulai berangkat umrah pada (9/2/2025) lalu melalui Bandara Kualanamu pada pukul 06.00 WIB.

"Kami berharap perjalanan ini menjadi momentum bagi para peserta untuk semakin mendalami nilai-nilai Islam dan memperkuat ukhuwah di antara mereka," kata salah satu pembimbing umrah Edutrip dikutip dari laman resmi SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Linglung Sepulang Study Tour, Dama Bersikap Aneh Terus Lihat Atas, Ibu Minta Tolong Dedi Mulyadi

STUDY TOUR UMRAH - Ilustrasi umrah di Arab Saudi.
STUDY TOUR UMRAH - Ilustrasi umrah di Arab Saudi. (freepik.com)

Dalam program ini, para peserta menjalani ziarah orientasi ke Masjid Nabawi, menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Madinah dan Makkah, serta melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram.

Tidak hanya itu, mereka juga akan mengunjungi Universitas Islam Madinah untuk menimba wawasan baru dan memperkaya pemahaman keIslaman.

Mereka juga mengunjungi destinasi bersejarah lainnya seperti Jabal atau Gunung Uhud dan Masjid Quba yang turut menjadi bagian dari perjalanan spiritual itu.

Sejak sebelum berangkat dalam media sosial resmi SMP Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara tampak antusiasme para peserta yang ikut umrah.

Mereka juga melakukan banyak persiapan, mulai dari pemahaman manasik umrah hingga kesiapan mental dan fisik.

Ada pun program umrah Edutrip ini menjadi salah satu wujud komitmen Al-Azhar Asy-Syarif dalam membangun generasi Muslim intelektual yang tidak hanya kuat dalam ilmu, tetapi juga dalam spiritualitas.

Baca selengkapnya

2. Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, 1 Keluarga Terselamatkan Gaungan Toa Masjid saat Subuh

Kisah penuh keajaiban dialami satu keluarga nelayan yang terdampar di pulau tak berpenghuni dan berhasil diselamatkan.

Bukan oleh tim SAR yang dilengkapi alat canggih, melainkan mereka selamat berkat suara toa masjid yang menggema di pagi buta.

Kisah ini pun menjadi viral di media sosial.

Kejadian ini menunjukkan betapa komunitas lokal dan teknologi sederhana seperti pengeras suara masjid bisa menjadi penyelamat nyawa di saat-saat genting.

Kisah heroik dan penuh keajaiban ini terjadi di Kabupaten Buru Selatan, Maluku.

Baca juga: Reaksi Bupati Jalan yang Biasa Dilewati Diperbaiki Warga Lewat Urunan, 10 Tahun Rusak Tak Diperbaiki

Kapolsek Leksula bersama anggotanya sedang mengevaluasi korban perahu ketinting yang terdampar di Pulau Talang, Kabupaten Buru Selatan Maluku, Senin pagi (19/5/2025).
Kapolsek Leksula bersama anggotanya sedang mengevaluasi korban perahu ketinting yang terdampar di Pulau Talang, Kabupaten Buru Selatan Maluku, Senin pagi (19/5/2025). (Dok Humas Polres Buru Selatan)

Peristiwa bermula saat Madinuru Lina (50) bersama istri, Wanima Rukua (48), serta tiga anaknya, Rindiani (9), Lesti (7), dan Ikbal (5), berlayar menggunakan perahu katinting dari pelabuhan speedboat Labuang Namrole, Minggu (18/5/2025) sore.

Namun, dalam perjalanan, cuaca memburuk.

Perahu dihantam gelombang besar, dan mesin mati hanya 20 m dari bibir pantai Pulau Talang, sebuah pulau kosong yang berada di antara Desa Nalbessy dan Desa Leksula.

Mereka pun terpaksa bermalam di pulau itu tanpa makanan cukup.

Mereka hanya berbekal seadanya dan satu unit sepeda motor yang juga ikut di perahu.

Di tengah keterbatasan, Madinuru mengirim pesan darurat menggunakan ponsel kepada kerabatnya, Ahmad Sanimu, di Namrole, sekitar pukul 03.00 WIT.

Ahmad lalu meneruskan pesan tersebut ke adiknya, Alin, yang tinggal di Desa Nalbessy.

Alin pun mengambil langkah cepat dan mengumumkan kabar darurat lewat toa Masjid Nurul Akbar, pukul 05.30 WIT. 

Baca selengkapnya

3. Kesaksian Kades saat Berobat ke RSUD, Syok Lihat Ruang IGD hingga soal Pelayanan: Pegawai Judes

Kesaksian Kepala Desa atau Kades ketika berobat sendiri ke sebuah RSUD belakangan terungkap.

Lukmanul Hakim, Kepala Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor menceritakan pengalamannya saat menjadi keluarga pasien yang dirujuk ke RSUD Kota Bogor.

Dia membeberkan setiap hal krusial yang terjadi dan dilihatnya secara langsung saat mengantar ayahnya kontrol dan berobat ke RSUD Kota Bogor.

Meski maklum dengan kondisi ramainya pasien, namun dia menyayangkan terkait pelayanan rumah sakit.

Betapa tidak, dia terkejut melihat ada pasien yang tidak kebagian tempat tidur saat berada di ruang IGD.

“Pertama memang yang sakit dan berobat memang banyak ya saya saksikan itu banyak banget,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).

Dia pun membeberkan lambannya penaganan pengobatan terutama saat pasien berada di poli.

Baca juga: Preman Ngamuk Tak Diberi Uang Padahal Warga Parkir di Rumah, Pelaku Ancam Merantai Mobil Korban

TENAGA MEDIS LALAI - Foto ilustrasi untuk berita bocah berusia 9 tahun berinisial RU asal Desa Dulang, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Torjun pada Senin, 24 Maret 2025.Insiden ini diduga terjadi akibat keterlambatan penanganan medis, setelah pasien tiba di IGD yang sepi tanpa adanya tenaga kesehatan (nakes).
TENAGA MEDIS LALAI - Foto ilustrasi untuk berita bocah berusia 9 tahun berinisial RU asal Desa Dulang, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Torjun pada Senin, 24 Maret 2025.Insiden ini diduga terjadi akibat keterlambatan penanganan medis, setelah pasien tiba di IGD yang sepi tanpa adanya tenaga kesehatan (nakes). (Freepik)

“RSUD Kota Bogor memang perlu secara cepat memberikan pelayanan kepada pasien. Kadang kan dokter datang berdasarkan jam kerja misal jam 11.00 WIB itu antrean kan sudah panjang,” jelasnya.

“Kemudian yang berikutnya di IGD pasien padat ngantre, kadang pasien itu tidak kebagian tempat tidur. Keluhannya itu sama seperti warga, orang yang datang ke rsud itu pertama pelayanan ngantre panjang. Itu kalau sudah dapat obat itu ngantrenya lama banget, kasihan pasien. Itu juga keluhan dari kader-kader Posyandu,” sambungnya.

Dia pun meminta pihak RSUD Kota Bogor memberi pelayanan dengan mengutamakan keramahan.

“Keluhannya ya ngantre nomor, ngantre dokter lama dan ngantre ambil obat. Pelayanan sih melihat mereka bagus, tapi mereka perlu melakukan senyum. Mereka kurang tuh senyum. Hampir di semua pelayanan itu terutama pelayanan publik punya pemerintah ya kurang senyum dan sapa,” ungkapnya,

Lukmanul Hakim pun berharap agar Pemkab atau Pemkot memprioritaskan pelayanan maksimal khususnya untuk sarana dan prasarana rumah sakit.

Baca selengkapnya

----- 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved