Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nelayan Pasrah 4 Hari Terombang-ambing di Selat Bali, Tetiba Dengar Orang Ngaji, Berakhir Selamat

Saat mencari ikan, empat nelayan ini terlempar dari kapal setelah ombak menghantam.

Editor: Olga Mardianita
Kompas.com/Fitri Anggiawati
KISAH NELAYAN HILANG - Abdurrahman, nelayan asal Bayuwangi, Jawa Timur, menceritakan kisahnya saat terombang-ambing di Selat Bali selama empat hari. Saat merasa akan menyerah, dia tetiba mendengar orang mengaji hingga akhirnya berhasil diselamatkan. 

TRIBUNJATIM.COM - Keajaiban menyambut empat nelayan saat terombang-ambing di Selat Bali selama empat hari.

Saat mencari ikan, keempatnya terlempar dari kapal motor Sumber Sukses setelah dihantam ombak.

Di tengah keletihan terkatung-katung, mereka mendengar orang mengaji di tengah laut.

Kejadian tersebut pun diungkap langsung oleh nahkoda kapal, Abdurrahman (60).

Meski sempat mengalami hal ngeri, warga Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, itu bercerita dengan penuh syukur.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: BREAKING NEWS: Diterjang Ombak, Kapal Nelayan di Banyuwangi Tenggelam, 1 Awak Tewas dan 2 Hilang

“Ombak besar datang dari belakang, langsung menghantam kapal kami. Lalu kapal kami terbalik,” kenangnya saat ditemui di Banyuwangi, Jumat (23/5/2025).

Kejadian tak terduga itu melemparkan Abdurrahman dan awak kapalnya ke laut yang bergolak.

Dengan sekuat tenaga, mereka berjuang mencari pegangan, meraih sisa-sisa kayu kapal yang terapung.

Namun, ombak yang lebih besar kembali menerjang, memisahkan mereka satu sama lain.

“Alhamdulillah, kami andal berenang, jadi tidak sampai terpisah lama dan bisa kembali berpegang pada lambung kapal,” ujar Abdurrahman.

Cadik --alat penyeimbang kapal, telah patah dan hanyut terbawa arus, membuat harapan untuk membalikkan kapal sirna.

Selama empat hari, mereka terombang-ambing di lautan, bertahan di bawah terik matahari dan dinginnya malam.

Kondisi mereka semakin lemah, tubuh mereka lemas dan dehidrasi.

Untuk bertahan hidup, mereka memakan ikan mentah dan tumbuhan laut yang ditemukan, sementara air minum didapat dari sebotol air mineral yang secara ajaib terapung di tengah laut, yang mereka gunakan secara bergiliran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved