Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nelayan Pasrah 4 Hari Terombang-ambing di Selat Bali, Tetiba Dengar Orang Ngaji, Berakhir Selamat

Saat mencari ikan, empat nelayan ini terlempar dari kapal setelah ombak menghantam.

Editor: Olga Mardianita
Kompas.com/Fitri Anggiawati
KISAH NELAYAN HILANG - Abdurrahman, nelayan asal Bayuwangi, Jawa Timur, menceritakan kisahnya saat terombang-ambing di Selat Bali selama empat hari. Saat merasa akan menyerah, dia tetiba mendengar orang mengaji hingga akhirnya berhasil diselamatkan. 

“Kami sudah pasrah, hanya bisa berdoa kepada Allah SWT,” tutur Abdurrahman dengan suara penuh haru.

Baca juga: Nelayan 3 Kelurahan di Tuban Geruduk Kantor DKP2P, Protes Bantuan yang Diduga Salah Sasaran

Abdurrahman, salah satu dari empat nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur, yang selamat usai terombang-ambing di Selat Bali selama empat hari.
Abdurrahman, salah satu dari empat nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur, yang selamat usai terombang-ambing di Selat Bali selama empat hari. (Kompas.com/Fitri Anggiawati)

Di tengah keputusasaan, sebuah keajaiban menghampiri mereka. Pada suatu malam di lautan yang gelap, mereka mendengar suara seperti lantunan ayat suci yang menggema.

“Bunyinya seperti orang mengaji. Keras sekali. Semua dengar. Padahal kami di tengah lautan, dan itu terdengar saat malam hari,” kenang Abdurrahman.

Suara itu membawa secercah harapan, menguatkan mereka untuk terus berdzikir dan memohon keselamatan.

Tanpa mereka ketahui, di saat yang bersamaan, di kampung halaman, istri Abdurrahman, Sumini, tengah menggelar pengajian selama tiga hari berturut-turut, memohon doa keselamatan bagi suami dan awak kapalnya yang hilang kontak.

Sumini tak henti-hentinya meminta doa dari kiai, tokoh adat, hingga ulama dari Madura, kampung halaman mereka.

“Istri saya ternyata menggelar pengajian meminta doa selamat. Mungkin suara lafaz Allah yang bergema di tengah laut itu adalah doa yang dikirimkan kepada kami. Semua ini karena izin Allah. Alhamdulillah kami diselamatkan,” ungkap Abdurrahman dengan mata berkaca-kaca.

Pada Kamis (22/5/2025), harapan mereka terjawab. Petugas dari Pos TNI AL Muncar, yang mendapat laporan dari keluarga tentang kehilangan kontak, akhirnya menemukan Abdurrahman dan awak kapalnya dalam keadaan selamat di pesisir Pantai Plengkung, kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo.

Baca juga: Sosok Sugianto, Nelayan Dijuluki Pahlawan usai Selamatkan Lansia di Korsel, Istri Puji Keberaniannya

Meski lemah dan dehidrasi, mereka berhasil kembali ke pelukan keluarga, membawa kisah tentang ketabahan, keimanan, dan keajaiban doa yang mengantarkan mereka pulang dari maut.

“Kami diselamatkan karena rahmat Allah dan doa-doa yang tak pernah putus,” tutup Abdurrahman, penuh syukur.

Di sisi lain, keajaiban juga dialami oleh satu keluarga nelayan yang terdampar di pulau tak berpenghuni.

Mereka berhasil ditemukan berkat suara toa masjid yang menggema di pagi buta.

Kisah ini pun menjadi viral di media sosial.

Kejadian ini menunjukkan betapa komunitas lokal dan teknologi sederhana seperti pengeras suara masjid bisa menjadi penyelamat nyawa di saat-saat genting.

Kisah heroik dan penuh keajaiban ini terjadi di Kabupaten Buru Selatan, Maluku.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved