Museum di Surabaya Bisa Jadi Tempat Didik Karakter, Komisi VII DPR Minta Pemda Ajak Siswa Berkunjung
Komisi VII DPR RI menilai potensi besar museum dalam mengembangkan karakter generasi muda.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi VII DPR RI menilai potensi besar museum dalam mengembangkan karakter generasi muda.
Tak sekadar sebagai tempat wisata saja, pemerintah daerah diminta untuk ikut mengenalkan museum sebagai tempat belajar bagi siswa hingga mahasiswa.
"Baik TK, SD, SMP, SMA, bahkan kalau perlu mahasiswanya diwajibkan untuk bisa hadir di semua museum. Termasuk, untuk berkunjung ke museum-museum yang ada di Surabaya," kata Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (26/5/2025).
Dengan mempertimbangkan jumlah sekolah dan jumlah museum di Surabaya, Pemerintah bisa mengatur jadwal berkunjung siswa di semua museum.
Sebagai anggota komisi DPR RI yang melingkupi bidang Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata dan Sarana Publikasi, mengungkap potensi besar museum dalam pendidikan.
Baca juga: Ekspedisi Jakarta Surabaya Papandayan Cargo: Solusi Pengiriman Alat Rumah Tangga dan Bahan Baku F&B
"Di Surabaya misalnya. Kita di Surabaya ada 600 lebih untuk SD. Kemudian, untuk SMP ada sekitar 300 lebih. Serta, SMA juga begitu. Kami mendorong untuk menuju ke museum. Ramaikan museum. Jadi mereka harus tahu perjuangan daripada bangsa ini," tandas pria yang akrab disapa BHS ini.
Dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya menyimpan sejarah yang tersimpan rapi di berbagai bangunan sarat historikal hingga museum. Di antaranya, adalah Museum dr Soetomo yang berdekatan dengan Gedung Nasional Indonesia (GNI).
Berada di satu komplek di Jalan Bubutan, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, kedua bangunan ini menjadi saksi pergerakan arek-arek Surabaya dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Museum dr. Soetomo sebelumnya merupakan rumah tempat tinggal dr. Soetomo.
Di bangunan yang kini menjadi museum dua lantai tersebut, dr Soetomo tinggal dan mendirikan Indonesische Studieclub pada tahun 1924 yang kemudian berkembang menjadi bagian dari semangat nasionalisme Indonesia dan menjadi cikal bakal lahirnya Partai Indonesia Raya (Parindra).
Kemudian, Gedung Nasional Indonesia (GNI) menjadi tempat kegiatan organisasi pergerakan nasional seperti Boedi Oetomo dan Indonesische Studieclub, yang sama-sama didirikan oleh dr. Soetomo. Kelahiran Boedi Oetomo yang diperingati tiap 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
BHS pun telah meninjau kondisi Museum dr Soetomo, Minggu (25/5/2025). Ia menegaskan peran penting pergerakan yang didirikan Dr Soetomo bersama sejumlah tokoh tersebut, terutama dalam memperkuat gagasan melawan kolonialisme.
Sayangnya, pemahaman terhadap hal tersebut saat ini justru terkikis oleh perkembangan zaman. "Saya melihat ini museum ini perlu untuk dikembangkan. Sebenarnya, begitu banyak karya-karya yang sudah diciptakan oleh beliau-beliau ini. Ini perlu untuk digali lagi dan dikembangkan," tegas legislator asal dapil Jatim 1 (Surabaya - Sidoarjo) tersebut.
Baca juga: Heritage Feast SOERABAJA, Destinasi Kuliner Meriahkan HUT Kota Surabaya ke-732
Apabila hal ini bisa serius dikerjakan, maka museum juga bisa menjadi lokasi wisata yang menarik, bulan hanya untuk pelajar, namun juga bagi wisatawan mancanegara (wisman). Sehingga, fungsi edukasi dan rekreasi bisa berjalan seiring.
"Museum itu adalah tempat di mana pariwisata yang diinginkan oleh turis-turis mancanegara. Jadi, turis mancanegara itu nggak hanya suka alam, namun di antara mereka justru lebih suka museum, lebih suka budaya, dan sebagainya," katanya.
"Jadi, tolong di museum ini dikombinasi dengan budaya-budaya bangsa, budaya-budaya dari Surabaya. Ayo didorong muncul tari-tarian di sini dan sebagainya untuk meramaikan museum ini," kata BHS yang dalam kesempatan tersebut juga melakukan ziarah di makam Dr Soetomo.
Melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional, pihaknya mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk meneladani semangat pejuang Dr Soetomo. Selama ini, Dr. Soetomo bersama dengan Wahidin Soedirohusodo, dan beberapa tokoh lainnya berhasil mendirikan Boedi Oetomo berhasil membangkitkan semangat kebangsaan.
Apalagi, melalui pembentukan Partai Indonesia Raya (Parindra) pada 1935 sebagai cikal bakal babak baru perjuangan kemerdekaan Indonesia secara bertahap dan konstitusional. "Intelektual - intelektual ini mau turun gunung untuk berpolitik dan akhirnya ya kita bisa lihat kualitas daripada hasil beliau itu luar biasa," kata BHS yang juga politisi Gerindra ini.
Selaras dengan program Presiden Prabowo Subianto, saat ini pemerintah juga memperbanyak pendidikan gratis melalui pemberian beasiswa hingga ke luar negeri. "Untuk generasi muda kita, ayo bangkit. Mari meniru, mencontoh, apa yang sudah dilakukan tokoh - tokoh ini," tandasnya.
Museum dr Soetomo
Komisi VII DPR RI
pendidikan karakter
Bambang Haryo Soekartono
DPR RI
Surabaya
TribunJatim.com
Al Hikmah Surabaya Luncurkan Program Beasiswa Penuh untuk Calon Siswa Tahun Ajaran 2026/2027 |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Tangis Sriana Sang Suami Tewas Usai Dibegal - Gelagat Guru PPPK Sebelum Hilang |
![]() |
---|
Nasib 200 Karyawan usai Ashanty Tutup 15 Toko Kuenya Ganti Bakmi dan Es Campur |
![]() |
---|
Jerit Panik Nenek Nganjuk Lihat Ada Ular di Kasur Kamarnya, Damkar Gercep Turun tangan |
![]() |
---|
Menko Pangan Zulhas Hadiri Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Sebut Bawa Nama Baik Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.