Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Resto Ayam Goreng Widuran Pakai Bahan Non Halal, Wali Kota Solo Kecewa Kini Serius Tangani

Begini akhirnya nasib resto ayam goreng Widuran yang terkenal di Solo, Wali Kota Solo tindak tegas segala bentuk kecurangan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Solo
AYAM NON HALAL - Wali Kota Solo ikut kecewa dengan adanya restoran tak halal yang beroperasi di kotanya. Ia mengaku sangat kecewa sebab keluarga dan mertuanya sering langganan. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah fakta mengejutkan terkait warung makan legendaris di Kota Solo itu membuat kecewa Wali kota setempat.

Keluarga Wali Kota Solo Respati Ardi merasa kecewa dengan ulah salah satu warung makan legendaris Warung Ayam Widuran yang menyembunyikan salah satu produk buatan mereka yang nonhalal.

Ditemui dalam sebuah acara, Minggu (25/5/2025) Respati Ardi mengakui bahwa kuliner yang telah berdiri sejak tahun 1973 tersebut menjadi langganan almarhum mertuanya.

Di momen orang tua sang istri tersebut masih hidup, Respati mengatakan tak jarang keluarganya menyantap makanan yang dibeli dari warung yang beralamat di Jalan Ir Sutami, Widuran tersebut.

Atas informasi yang ditutup-tutupi oleh pihak pengusaha warung itupun Respati mengaku sangat kecewa.

"Itu ayam goreng kesukaan almarhum mertua saya, jadi kami sekeluarga cukup kecewa," ungkap Respati.

"Berkunjung nggak, dulu makannya dibawa pulang. Dulu waktu almarhum mertua masih ada," lanjut dia.

Atas polemik tersebut, kini Respati pun langsung merespon dengan melakukan rapat mendadak dengan sejumlah Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD).

Salah satunya adalah untuk segera mengeluarkan regulasi untuk mengatur terkait kuliner halal dan non halal yang ada di kota Solo.

"Jadi saya mengapresiasi kalau sampai minta maaf. Tapi hari ini saya sudah bergerak bersama Satpol PP dan Disdag, kita akan melakukan percepatan terkait sertifikasi halal. Ini masalah perlindungan konsumen," terang Respati.

Baca juga: Eksis Puluhan Tahun, Ayam Goreng Widuran Baru Ungkap Menu Nonhalal, Pelanggan Muslim Kecewa Tertipu

"Kami serius, pemerintah kota akan menyisir dan mensosialisasikan sertifikasi halal. Dan memang kita akan mencari juga yang memang makanan tidak halal, silahkan diklaim tidak halal. Tapi kalau ada yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, kita akan melakukan percepatan untuk kuliner yang ingin mendapatkan sertifikasi halal," tegas eks Ketua HIPMI tersebut.

Disinggung terkait sanksi yang akan diberikan kepada pemilik usaha. Respati mengaku tidak akan menutup izin usaha apabila pengelola segera melakukan perbaikan.

"Administratif kalau memang itu masih berulang maka nanti akan ada sanksi lain berupa penutupan usaha. Tapi apabila sudah menyatakan kesalahannya akan melakukan sanksi yang lebih," kata dia.

Namun demikian, Respati menegaskan bahwa pihaknya memperingatkan secara tegas atas apa yang dilakukan oleh pengelola usaha tersebut yang telah menutupi terkait informasi bahan makanan non-halal yang digunakan selama ini.

Baca juga: Negara Rugi Rp 320 Juta karena Ulah Peternak Ayam, Ajak Teman Oplos Elpiji 12 Kg, Jual Rp 140 Ribu

"Ini peringatan, kalau ada lagi (kasus serupa) kami akan tindak tegas dengan sanski penutupan bagi yang tidak mendeklarasikan sesuai dengan bahan bakunya. Kami juga akan segera turun dengan badan sertifikasi halal," tegasnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved