Berita Viral
Istri Ketakutan Suami KDRT, Pernah Lapor Polisi Tak Ditanggapi, Berakhir Bawa 2 Anak Ngadu ke Damkar
Seorang istri di Jombang membawa kedua anaknya yang masih kecil ke damkar, mengadukan kasus KDRT suaminya.
TRIBUNJATIM.COM - Istri ini mengaku takut melaporkan aksi kekerasan suami terhadap dirinya dan anak.
Dia ternyata pernah mengadu ke polisi atas kasus KDRT itu namun tak ditanggapi.
Kini wanita tersebut pergi ke Pemadam Kebakaran (Damkar) bersama kedua anaknya, berharap mendapat bantuan.
Hal ini dialami oleh tim petugas Damkar Jombang, Selasa (13/5/2025).
Wanita asal Kecamatan Diwek itu curhat mengenai kasus KDRT.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Kebakaran Hebat Ludeskan Rumah Warga di Gresik, Damkar Beber Penyebabnya
Tentu saja beberapa petugas damkar bingung dengan curhatan wanita tersebut.
Kasus ini pun menarik perhatian Komandan Regu Pos Damkar Kabupaten Jombang, Hariyanto.
Hariyanto pula yang mendengarkan curhatan wanita kepala tiga itu.
Saat dikonfirmasi, Hariyanto membenarkan ada ibu-ibu datang bersama dua anak perempuannya yang masih kecil ke Pos Damkar.
Ia menyebut, wanita tersebut saat itu terlihat bingung sambil menangis.
Tak lama berselang, wanita tersebut mengaku menjadi korban KDRT suaminya dan tidak tahu harus melapor ke mana, karena takut datang ke kantor polisi.
Baca juga: Pantas Mbah Suroso Pasang Paralon di Alat Vital, Kini Minta Tolong Damkar, 2 Hari Tak Bisa Kencing
"Jadi itu pekan lalu, ia datang bersama dua anak perempuannya yang masih SD dan TK. Datang menangis, terus cerita menjadi korban KDRT," kata Hariyanto, Rabu (21/5/2025).
Hariyanto menjelaskan, dari curhatan yang dilontarkan wanita itu, sang suami memarahi anak-anak mereka dengan nada tinggi dan menyuruh mencuri piring.
Selain itu, suaminya sempat memukul salah satu anaknya.
Sesuai dengan cerita yang disampaikan, disimpulkan bahwa W mencoba melindungi kedua anaknya.
Namun W dan suaminya malah terlibat adu dorong. Korban pun mengalami lecet di punggung, tangan kanan dan mengaku sakit di bagian pinggang.
Petugas piket saat itu kebetulan masih muda semua dan belum menikah, jadi tidak mengerti bagaimana menangani KDRT.
"Kemudian ada petugas menelpon saya, menceritakan kejadiannya jadi saya pun datang ke kantor. Saat saya tanya, ibu itu minta kami menangkap suaminya saat itu juga," ujar dia.
W mengaku sudah sering menerima kekerasan bahkan ia pernah mengalami luka berdarah di bagian tangan, dan memar di kaki pada kejadian sebelumnya.
Sebelum tinggal di Kecamatan Diwek, W sempat tinggal di Kecamatan Mojoagung dan di sana sudah mengalami kekerasan dari sang suami.
Baca juga: Pantas Yosef Damkar Gercep Bantu Siswi SMA di Acara Kelulusan, Akui Punya Pengalaman: Pertama Kali
W pernah melapor ke pihak desa dan polsek, namun tidak ada tindakan karena kurang bukti dan saksi.
W juga mengaku sempat bercerai namun kembali rujuk karena kedua anaknya yang masih kecil.
Hariyanto pun mengarahkannya untuk melapor ke polisi dengan menelpon rekannya di Polsek Jombang untuk penanganan lebih lanjut.
Pada hari itu juga sekitar pukul 16.00 WIB, W diantar dan diterima Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang.
"Saya hanya mendampingi, selebihnya sudah ditangani oleh petugas PPA. Dan Senin (19/5/2025) kemarin saya juga dimintai keterangan sebagai saksi oleh Unit PPA," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Jombang, Ipda Faris Patriadinata membenarkan adanya laporan kasus tersebut.
"Untuk kasusnya sudah ditangani dan para saksi sudah dmintai keterangan sambil menunggu hasil visum," kata Faris.
Kisah lainnya, tiga pelari yang dievakuasi petugas Pemadam Kebakaran Kota Bogor viral di media sosial.
Rupanya mereka kelelahan usai jogging dari Jalan Villa Bogor Indah (VBI) sampai Jalan Paledang seberang Hotel Royal Bogor.
Selain itu, ketiga laki-laki berusia 18 tahun ini tidak memiliki uang untuk ongkos pulang.
Baca juga: Pendukung Garis Keras Janji Makan Panci 1 Pabrik Jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu: Saya Orang Waras
Ketiganya juga sudah menghubungi keluarga, namun tak ada respons.
Sehingga akhirnya mereka meminta bantuan kepada Damkar Kota Bogor.
Peristiwa dalam video yang kini viral tersebut dibenarkan Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Kota Bogor, Mohammad Ade Nugraha.
Ia mengatakan, hal itu terjadi pada Sabtu (17/5/2025).
Petugas menerima laporan kejadian tersebut dari aplikasi Sibadra (Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran) setelah sebelumnya pelapor menghubungi call canter 112.
"Pelapor tidak sadar kehabisan uang dan sudah kehabisan tenaga untuk jalan pulang," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Minggu (18/5/2025).
"Pelapor sudah menghubungi pihak keluarga namun tidak ada respons," lanjut keterangan.
Pria yang karib disapa Mohaden ini juga mengatakan, pelapor telah menghubungi pihak keluarga.

Namun mereka tidak mendapatkan respons dari keluarga.
Ketiganya pun langsung dijemput oleh petugas.
Lalu diantarkan pulang ke rumahnya di wilayah Perumahan Villa Bogor Indah, Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor.
"Anggota langsung ke tempat kejadian dan menangani pelapor beserta teman-temannya diantar pulang sampai rumah tersebut," terangnya.
Setelah diantarkan pulang, ketiganya pun nampak semringah dan mengucapkan terima kasih kepada petugas karena telah gercep menolong.
-----
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Pendapatannya Rp 50 Ribu Sehari, Amad Buruh Tani Pasrah Tinggal di Rumah Reyot Berlantai Terpal |
![]() |
---|
Tampak Lebih Berisi setelah Cerai dari Ria Ricis, Irfan Hakim: Kayaknya Lebih Bahagia Ya? |
![]() |
---|
Aksi Bejat Briptu BN Rudapaksa Tahanan Wanita, Sempat Ancam Korban Agar Tutup Mulut |
![]() |
---|
Jokowi Disindir PKB setelah Arahan Mengawal Prabowo-Gibran Dua Periode: Jangan Azan Dulu |
![]() |
---|
Nasib Pemuda Mabuk Nekat Ceburkan Diri saat Lihat Polisi Patroli, Jasad Korban Sempat Dicari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.