Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu-ibu Terjebak Macet Sentil Gubernur di Daerahnya, Minta Dedi Mulyadi Gantikan Saja: Tidak Becus

Ibu-ibu tersebut meminta agar Dedi Mulyadi yang menggantikan Gubernur di daerahnya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/jambisharing
MINTA DEDI GANTIKAN - Sebuah video yang memperlihatkan curahan hati seorang ibu-ibu soal kemacetan parah akibat truk batu bara di Jambi, viral di media sosial. Video yang menyebut nama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tersebut diunggah oleh akun TikTok @desy.rosyani. 

Seruan ibu-ibu dalam video ini menjadi simbol kegelisahan masyarakat yang mendambakan kehadiran pemimpin.

Terutama yang sigap, tegas, dan berpihak kepada rakyat kecil, seperti yang selama ini dicitrakan oleh Dedi Mulyadi.

Baca juga: Kisah Suriyono Jual Kambing Buat Kuliah, Kini Lulus Jadi Sarjana Usia 60, Dosen Pembimbing Salut

Sementara itu, kisah sopir truk yang tetap sabar di jalanan bahkan merasa tak pegal meski macet berjam-jam, juga jadi sorotan.

Menurutnya, tanggungan keluarga lebih berat ketimbang injak kopling.

Kisah ini datang dari Matsanun (46), seorang sopir truk kontainer.

Ia menceritakan pengalamannya terjebak kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (18/4/2025).

Meski harus terus-menerus menginjak kopling dan rem, ia mengaku tidak merasa pegal.

Baginya, beban untuk menafkahi keluarga jauh lebih berat daripada kelelahan fisik yang ia rasakan akibat terjebak macet Tanjung Priok.

Kemacetan lalu lintas akibat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok masih terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, pada Jumat (18/4/2025). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
Kemacetan lalu lintas akibat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok masih terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, pada Jumat (18/4/2025). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

"Enggak (pegal), karena butuh," ujar Matsanun sambil tertawa ketika ditemui di wilayah Sungai Bambu, Tanjung Priok, dikutip dari Kompas.com.

"Lebih berat tanggungan keluarga daripada pegal injak kopling," tambahnya.

Meski tak merasa pegal, Matsanun menyadari bahwa kemacetan kali ini jauh lebih parah daripada biasanya.

Sejak Kamis (17/4/2025), kemacetan sudah berlangsung cukup lama akibat peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ia yang berangkat dari Cikande, Kabupaten Serang, menuju New Priok Container Terminal One (NPCT1) sekitar pukul 07.30 WIB, mulai terjebak macet begitu keluar dari Tol Plumpang menuju Jalan Yos Sudarso.

"Ya enggak tahu (sampai jam berapa). Biasanya enggak separah ini, lancar," ujarnya.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved