Berita Viral
Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI dan PPP, Pengamat Soroti Masalah Internal Partai: Ironis
Presiden ke-7 Joko Widodo kini masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia dan (PSI) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Ironis jika partai orang muda dipimpin oleh manula. Hal ini menunjukkan PSI inkonsisten dan pragmatis. Idealisme partai digadaikan begitu saja,” ujarnya.
Sebab itu, Jamiluddin mengimbau agar PPP dan PSI melakukan kajian matang terhadap kelayakan Jokowi sebagai ketua umum.
“Jangan sampai perhitungan politik yang keliru justru membuat kedua partai ini makin terpuruk dalam peta politik nasional,” tandasnya.
Jokowi Diharapkan Daftar Jadi Calon Ketum PSI
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman merespons soal peluang Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSI yang baru.
Andy meminta doa agar hal itu terwujud.
Untuk diketahui, PSI belakangan dikaitkan dengan Jokowi.
PSI juga disebut-sebut sebagai partai super terbuka, sebagaimana istilah yang pernah disampaikan Jokowi.
"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (13/5/2025).
Selain itu, Andy menyebut bahwa Kaesang Pangarep sebagai ketua umum petahana bisa mencalonkan lagi sebagai ketua umum PSI.
Jokowi Masuk Bursa Caketum PPP
Ketua Mahkamah Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan mengatakan, nama Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam bursa ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.
Menurut Irfan, wacana tersebut berkembang secara alami di kalangan internal partai, mengingat kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode masa kepemimpinannya.
"Muncul beberapa nama yang sudah beredar, dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau (Jokowi)," kata Irfan kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Irfan menjelaskan bahwa kedekatan PPP dengan Jokowi sudah terjalin sejak awal pemerintahan.
Meski pada Pilpres 2014 PPP tidak mendukungnya, Jokowi tetap memberikan ruang bagi partai berlambang Ka'bah itu untuk bergabung dalam kabinet.
"Walaupun pada periode 2014, PPP dalam Pilpres tidak mendukung beliau. Tetapi tetap PPP dihargai, dihormati, masuk dalam kabinetnya, 2019 mendukung," ujar Irfan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Kana Ibu Mertua Mbah Tarman Beberkan Video Call Terbaru dengan Anak Menantunya: Dia Tidak Kabur |
![]() |
---|
Gaji dan Bonus TikToker Terbaru 2025, Paling Besar Dibanding Instagram dan YouTube |
![]() |
---|
Siasat Licik Bendahara Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M Sisa Rp47 Ribu, Transfer ke Rekening Pribadi |
![]() |
---|
Kecewanya Anak karena Ibu Dicoret dari Penerima Bansos, Terindikasi Judol Padahal Tak Bisa Pakai HP |
![]() |
---|
Usai Injak Quran, ASN Kepahiang Nangis-nangis Minta Maaf, Ngaku Sakit: Saya dalam Keadaan Tertekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.