Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengelola Pantai Gemah Tulungagung Bersihkan Sampah dari Laut Secara Manual, Tak Punya Anggaran

Asap mengepul dari pembakaran sampah di sepanjang Pantai Gemah Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/David Yohanes
MEMBAKAR SAMPAH - Sejumlah orang pengelola Pantai Gemah, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengumpulkan sampah dan membakarnya, Sabtu 31/5/2025). Sampah memenuhi Pantai Gemah sebagai dampak bencana banjir di Kabupaten Trenggalek. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Asap mengepul dari pembakaran sampah di sepanjang Pantai Gemah Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (31/5/2025).

Pembakaran sampah sampah ini dipilih pengelola Pantai Gemah, karena tidak punya anggaran untuk bersih-bersih pantai.

Sebelumnya destinasi wisata pantai andalan Tulungagung ini menjadi lautan sampah, hampir satu bulan ini.

Sampah-sampah itu dampak banjir bandang di Kabupaten Trenggalek, yang bermuara di Teluk Popoh Tulungagung.

Aneka benda yang terbawa banjir, lalu terseret ombak dan mendarat di Pantai Gemah dan pantai lain di sekitarnya.

Baca juga: Pencari Emas di Sungai Keboireng Tulungagung Semakin Banyak, Dipasang Papan Larangan Mendulang

"Terpaksa, pembersihan dilakukan secara manual karena kami tidak punya uang untuk menyewa alat berat," jelas Ketua Pokdarwis Pantai Gemah, Imam Rojikin.

Sejak pagi sejumlah pekerja mengumpulkan sampah, rencananya dibakar pada malam hari agar tidak mengganggu wisatawan.

Namun karena dikhawatirkan turun hujan, akhirnya setiap tumpukan sampah langsung dibakar.

Baca juga: Panen Cuan Peternak di Tulungagung, 100 Sapi Kurban Terjual, Salah Satunya Dibeli Presiden Prabowo

Cara ini menganggu kenyamanan suasana pantai karena jadi penuh asap, namun pihak pengelola Pantai Gemah tidak punya pilihan.

"Kami berusaha secepatnya menyingkirkan sampah-sampah yang ada, karena sebentar lagi ada acara grebeg Suro," sambung Rojikin.

Dampak banjir sampah ini membuat wisatawan tidak nyaman.

Baca juga: Banjir Trenggalek Kirim Lautan Sampah ke Pantai Gemah Tulungagung, Pokdarwis Berharap Bantuan

Hal yang langsung dirasakan adalah menurunnya jumlah kunjungan.

Para wisatawan banyak yang beralih ke Pantai di Kabupaten Trenggalek, yang sama-sama di Jalur Lintas Selatan (JLS).

"Penurunan kunjungan wisatawan lebih dari 50 persen. Banyak yang langsung bablas ke Trenggalek," ucap Rojikin.

Sebelumnya Rojikin mengaku butuh 1 bulldozer dan 1 ekskavator untuk membersihkan sampah di Pantai Gemah.

Baca juga: Jasa Potong Kuku dan Percantik Tanduk Sapi di Tulungagung Kebanjiran Pesanan Jelang Idul Adha

Pihaknya sebenarnya berharap, para pihak yang selama ini mendapat keuntungan dari tiket Pantai Gemah ikut berperan .

Namun karena tidak ada respons, Rojikin dan kawan-kawan yang harus membersihkan Pantai Gemah.

Ia memperkirakan, butuh anggaran Rp 50 juta untuk operasional 2 alat berat itu.

Rinciannya sewa setiap alat berat Rp 450.000 per jam, sehingga 2 alat berat itu butuh Rp 900.000 per jam.

Setiap hari setidaknya bekerja 8 jam, sehingga butuh Rp 7,2 juta per hari.

Lalu dibutuhkan 7 hari untuk membersihkan total, sehingga dana yang dibutuhkan Tp 50,4 juta. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved