Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bertubuh Mungil, Kades Pernah Ditolak Masuk RS Dikira Bocah, Kini Ingin Ada Pemasukan dari Kontennya

Sang kades mungil menjadi viral berkat video singkat yang memperlihatkan dirinya saat berfoto bersama kades-kades lain.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/lusiam.marhani - Instagram/bajuriahmad8
KADES BERTUBUH MUNGIL - Sosok Ahmad Bajuri, Kades Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, saat diajak foto bersama dengan kades-kades lainnya. Ahmad Bajuri menjadi sorotan karena tubuh mungilnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial kembali menghadirkan kisah inspiratif yang menarik perhatian publik.

Kali ini, kisah insipratif tersebut datang dari sosok Ahmad Bajuri, seorang kepala desa (kades) dari Kalimantan Tengah.

Sosok sang kades menjadi viral berkat video singkat yang memperlihatkan dirinya saat berfoto bersama kades-kades lain.

Baca juga: Pesawat Mogok Jadi Pertanda, Amir Akhirnya Berangkat Haji Meski Paspor Ditolak 2 Kali di Bandara

Video Ahmad Bajuri pertama kali diunggah oleh akun TikTok @lusiam.marhani pada 22 Mei 2025.

Dalam video tersebut, ia terlihat berfoto bersama para kades lain.

Tepatnya usai acara Rapat Koordinasi Kepala Desa se-Kalimantan Tengah.

Teks dalam video berbunyi, "Kades Mungil asal Kalimantan menarik perhatian."

Hingga Minggu, 1 Juni 2025, video tersebut telah ditonton lebih dari 800 ribu kali, dan dibanjiri komentar positif dari ratusan pengguna TikTok.

Dengan tubuh mungil dan senyum ramah, Ahmad Bajuri mencuri perhatian netizen dan menginspirasi banyak orang.

Belakangan, diketahui bahwa pria bertubuh mungil tersebut bernama Ahmad Bajuri.

Ia adalah Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Ahmad Bajuri menceritakan, video viral yang menampilkan dirinya diambil pada Kamis, 22 Mei 2025.

Kala itu, dirinya bersama ribuan kades lainnya menghadiri rapat koordinasi kades se-Kalimantan Tengah.

Acara digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Palangkaraya.

Tangkap layar video viral kades mungil asal Kalimantan. Berikut cerita lengkap dari Ahmad Bajuri, Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Tangkap layar video viral kades mungil asal Kalimantan. Berikut cerita lengkap dari Ahmad Bajuri, Kepala Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. (TikTok/lusiam.marhani - TikTok/palampai.simsa.id)

"Nah, setelah acara rakor kemarin, kita itu banyak foto dengan rekan-rekan kades dari berbagai Kabupaten."

"Untuk yang merekam saya, bapak kades dari Kabupaten Tulang Pisau yang bernama Lusiam. Jadi beliau yang membuat konten kemarin," ucap Ahmad Bajuri saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (31/5/2025).

Ahmad Bajuri dalam kesempatannya menyampaikan terima kasih kepada Lusiam.

Berkat konten viral tersebut, nama Ahmad Bajuri mulai dikenal secara luas, terlebih lewat media sosial.

Diketahui, ini bukanlah kali pertama Ahmad Bajuri viral.

Ahmad Bajuri mengaku bukan pertama kali dirinya menjadi viral.

Pada tahun 2022, ia sempat menjadi perhatian netizen saat momen pelantikannya sebagai kepala desa juga viral di TikTok.

"Sempat viral juga di akun TikTok Abang Abdurahman, itu waktu kita pelantikan menjadi kades," imbuhnya.

Tak hanya karena posturnya yang mungil, Ahmad Bajuri juga mendapat pujian karena latar belakangnya sebagai lulusan pondok pesantren.

Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah, rendah hati, dan memiliki semangat tinggi untuk melayani masyarakat.

Baca juga: Bupati Geram Bocah 6 Tahun Tewas dalam Kebakaran Rumah, Minta Semua Petugas Damkar Diganti: Kecewa

Dalam wawancara dengan Tribunnews.com, Ahmad Bajuri menceritakan bagaimana tubuh mungilnya kerap membuat orang salah paham.

Ahmad Bajuri kemudian menceritakan dirinya sering dikira seorang anak kecil karena memiliki tubuh mungil.

Kejadian tersebut jauh sebelum dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Desa Palampai.

"Pernah juga kita disangka anak kecil, cuma kita sadar diri ada kekurangan fisik," kata Ahmad Bajuri.

Ia pernah tidak diperbolehkan masuk ke rumah sakit karena dikira anak-anak.

Kejadian itu, lanjutnya, terjadi saat dirinya menemani sang kakak melahirkan di sebuah rumah sakit di Banjarmasin.

Ahmad Bajuri sempat tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.

"Keponakan saya yang marah dan menjelaskan ke satpam: Ini paman kita, dia sudah punya KTP, sudah dewasa,'" katanya menirukan obrolan waktu itu.

Kades Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahmad Bajuri diajak foto bersama dengan kades-kades lainnya (kanan). Ahmad Bajuri mengikuti Pusdiklat bela negara Kepala Desa Kabupaten Kapuas (tengah).
Kades Desa Palampai, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahmad Bajuri diajak foto bersama dengan kades-kades lainnya (kanan). Ahmad Bajuri mengikuti Pusdiklat bela negara Kepala Desa Kabupaten Kapuas (tengah). (TikTok/lusiam.marhani)

Cerita Ahmad Bajuri dikira sebagai anak kecil berlanjut saat dirinya menjabat sebagai kades.

Suatu hari, dirinya harus mengantar seorang warga ke rumah sakit.

Lagi-lagi, Ahmad Bajuri tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.

"Itu kami dikira anak kecil juga," katanya sambil tertawa.

"Akan tetapi, ada petugas rumah sakit yang kenal sama kita (jadi diperbolehkan masuk)," tambahnya.

Namun, alih-alih merasa minder, Ahmad Bajuri menjadikan hal itu sebagai keunikan dan kekuatan.

Bagi Ahmad Bajuri, memiliki tubuh mungil mempunyai privilege tersendiri.

Ia menyebut bahwa tubuh mungil membuatnya mudah akrab dengan siapa saja, baik anak-anak, remaja, orang dewasa hingga tokoh masyarakat.

"Dengan anak-anak oke juga, dengan remaja oke juga, dengan dewasa oke juga, dengan tokoh-tokoh masyarakat oke juga."

"Tidak ada kendala bagi saya," tegas Ahmad Bajuri.

Baca juga: Bupati Marah Ada Bocah Jadi Korban Salah Sunat, Organ Intim Terpotong Laser, Minta Ortu Lapor Polisi

Di balik popularitasnya yang mendadak meningkat, Ahmad Bajuri memiliki visi sosial yang mulia.

Ia berharap viralnya video tersebut bisa membawa manfaat, sejalan dengan pesan gurunya di pondok: Khoirunnas anfauhum linnas.

Yang artinya adalah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.

Ahmad Bajuri bahkan berencana mengembangkan akun media sosial pribadinya.

Rencana ini dengan harapan bisa menghasilkan pemasukan yang 100 persen akan disumbangkan untuk pembangunan desa.

"Semoga dengan adanya video viral ini, nantinya kami ada pemasukan, kami berharap akun kami bisa berkembang."

"Kalau ada hasilnya dari akun saya, 100 persen saya sumbangkan untuk pembangunan desa."

"Dan bisa bermanfaat bagi orang banyak sesuai dengan pesan almarhum guru pimpinan pondok pesantren saya," tandas Ahmad Bajuri.

Baca juga: Dowita sempat Putus Asa 4 Hari Terombang-ambing di Laut, Pilu Bawa 2 Anak, Suami Baru Saja Meninggal

Cerita Ahmad Bajuri bukan sekadar kisah viral di TikTok.

Ia adalah contoh nyata bagaimana pemimpin desa bisa menjadi figur publik yang inspiratif, bukan karena pencitraan, tetapi karena ketulusan dan integritasnya.

Sosok Ahmad Bajuri juga memberi pelajaran penting bahwa penampilan fisik bukanlah penghalang untuk memimpin dan membawa perubahan positif, bahkan di tingkat lokal seperti desa.

Ahmad Bajuri membuktikan bahwa kebaikan, ketulusan, dan semangat untuk mengabdi bisa membawa seseorang dikenal dan dihormati oleh publik, tak peduli seperti apa fisiknya.

Viral bukan karena sensasi, tetapi karena nilai dan pesan positif yang ia bawa.

Dari Kalimantan Tengah, seorang kades mungil kini jadi simbol keteguhan hati dan pengabdian tanpa batas.

Sosok seperti Ahmad Bajuri layak dijadikan panutan, bukan hanya oleh netizen, tetapi juga oleh generasi muda Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved