Berita Viral
Sosok Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Ngamuk usai HRD sebut Job Fair Cuma Formalitas
Wamenaker Immanuel Ebenezer sebelumnya mengamuk karena ada staf HRD yang menyebut Job Fair cuma formalitas belaka.
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) yang mengamuk ke seorang staf HRD.
Immanuel Ebenezer sebelumnya mengamuk karena ada staf HRD yang menyebut Job Fair cuma formalitas belaka.
HRD itu mengaku bekerja di sebuah perusahaan.
Menurut HRD tersebut, job fair itu digencarkan oleh pemerintah hanya seremonial belaka.
Baca juga: Buntut Panjang Perusahaan yang Disidak Wamenaker Bantah Tahan Ijazah Pegawai, Immanuel: Lapor Polisi

Bahkan, sosok menyebut banyak perusahaan sebenarnya tidak benar-benar membuka lowongan kerja, melainkan hanya mengikuti instruksi pemerintah.
Komentar ini pun memantik respons keras dari Immanuel.
Ia mempertanyakan siapa sosok HRD berani membuat pernyataan tersebut dan secara terang-terangan meminta agar pihak perusahaan segera mengambil tindakan tegas.
"Itu pernyataan gak bertanggung jawab, formalitas, saya minta HRD-nya untuk segera dipecat itu," tegas Immanuel dalam sebuah wawancara dengan media.
Ia menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk ketidakseriusan dalam mendukung program pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
"Pernyataannya kurang ajar gitu, formalitas, jangan bikin job fair kalau gitu, berarti dia ngada-ngada tuh," lanjutnya.
Profil Immanuel Ebenezer: Aktivis, Politikus, dan Pejuang Politik
Immanuel Ebenezer Gerungan, yang akrab disapa Noel, merupakan sosok yang cukup dikenal dalam kancah politik dan aktivisme di Indonesia.
Ia lahir di Riau pada 22 Juli 1975 dan menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia, Jakarta Selatan, pada tahun 2004.
Namanya mulai mencuat saat menjadi Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) pada Pilpres 2019, kelompok yang secara aktif mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Kiprah politik Noel terus berlanjut ketika kelompok relawan yang dipimpinnya sempat mendukung Ganjar Pranowo melalui bendera GP Mania dalam kontestasi Pilpres 2024.
Namun, dinamika politik membuat GP Mania membubarkan diri dan arah dukungan pun dialihkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, partai tempat Immanuel bernaung.
Pernah Menjabat Komisaris BUMN, Lalu Dicopot Tanpa Penjelasan
Pada 12 Juni 2021, Immanuel diangkat menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, sebuah anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang perdagangan, jasa konstruksi, keagenan, hingga industri cat.
Pengangkatan tersebut dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Namun, masa jabatannya tak berlangsung lama.
Pada tahun 2022, ia diberhentikan dari posisi tersebut tanpa penjelasan resmi.
Dalam laporan Kompas.com edisi 24 Maret 2022, Immanuel mengungkapkan bahwa dirinya tidak diberi tahu alasan pencopotan itu.
Sebelum pencopotannya, Immanuel sempat menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan terorisme yang melibatkan Munarman.
Sidang tersebut berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 23 Februari 2022.
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer
Pantauan TribunJakarta, Immanuel Ebenezer tercatat sudah dua kali melaporkan harta kekayaannya saat menjadi penyelenggara negara.
Terakhir, harta kekayaan Immanuel dilaporkan pada 31 Desember 2021.
Berdasarkan laporan LHKPN, Immanuel Ebenezer tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4.840.260.877.
Di jumlah harta kekayaan tersebut, diantaranya berupa tanah dan bangunan, transportasi, serta harta bergerak lainnya.
Berikut rincian harta kekayaan Immanuel Ebenezer dalam laporan LHKPN tahun 2021 :
1. Tanah dan bangunan di Depok Jawa Barat senilai Rp 3.900.000.000, terdiri dari :
Tanah dan bangunan seluas 83 m2/83 m2 di Kab/Kota Depok, hasil sendiri Rp. 700.000.000
Tanah dan bangunan seluas 160 m2/160 m2 di Kab/Kota Depok, hasil sendiri Rp 1.500.000.000
Tanah dan bangunan seluas 137 m2/274 m2 di Kab/Kota Depok, hasil sendiri Rp. 1.700.000.000
2. . Alat transportasi dan mesin senilai total Rp 606.000.000
3. Harta bergerak lainnya senilai total Rp 109.500.000
4. Kas dan setara kas senilai total Rp 224.760.877
Wamenaker Emosi hingga Minta Staf HRD Dipecat: Kurang Ajar
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, marah besar menanggapi viralnya seorang HRD yang menyebut ajang job fair cuma formalitas belaka.
Di media sosial, sebelumnya beredar kabar bahwa job fair yang tengah gencar dilakukan pemerintah untuk megatasi masalah pengangguran hanya sebuah formalitas.
Kabar ini mencuat setelah viralnya postingan komentar dari salah satu orang warganet yang mengaku HRD di sebuah perusahaan, menyebut bahwa perusahaan saat ini dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti job fair tersebut meskipun tak benar-benar mencari karyawan.
Komentar itu viral, menyusul ramainya kabar terkait job fair yang digelar di Bekasi berakhir ricuh.
"Buat teman-teman, ini cuma info bukan nakutin or jatuhin mental kalian. aku salah satu staf HRD n 90 persen job fair seperti ini itu hanya FORMALITAS, karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini, padahal kita nggak lagi cari pekerja.
Lihat begini sebenernya sakit hati, kasihan n campur aduk, tapi pihak perusahaan juga gabisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda," bunyi komentar yang viral itu.
Kabar ini pun kemudian mengundang reaksi masyarakat, dan memancing kemarahan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer.
Menanggapi ini, Immanuel mempertanyakan siapa sosok HRD yang berani menyebut ajang job fair cuma formalitas.
Ia pun meminta kepada perusahaan, agar memecat staf HRD itu karena dinilai telah mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.
"Itu pernyataan gak bertanggung jawab, formalitas, saya minta HRD-nya untuk segera dipecat itu. Pernyataannya kurang ajar gitu, formalitas, jangan bikin job fair kalau gitu, berati dia ngada-ngada tuh," kata Immanuel saat diwawancara awak media.
Belum diketahui siapa sosok HRD tersebut.
Namun Immanuel mengatakan, pihaknya bahkan tak segan melakukan investigasi bila diperlukan.
Ia pun menyebut, HRD yang berani menyebut job fair cuma formalitas kurang ajar.
"Berati kurang ajar tuh, kalau misal butuh investigasi kita investigasi. Makanya, maksud saya HRD-nya siapa, jangan bikin hoaks," bebernya.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Wali Kota Sebut Anaknya ke Sekolah Diantar, Kelakuan Bawa Mobil Parkir di Lapangan Dibongkar Teman |
![]() |
---|
Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel |
![]() |
---|
Penjelasan Kades usai MBG Hasil Usaha Adiknya Dikritik Pelit karena Porsi Secuil: Untuk PAUD |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Korban Tabrak Lari Minta Keadilan Harus Ngemis, Pelaku Cuma Dituntut 1,5 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Said Kepsek Antar Jemput 32 Siswa Pakai Tossa Tiap Hari, Nangis Tetap Ditunggu Meski Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.