Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2025

Tokoh Muda NU Imbau Calon Jemaah Haji Tak Paksakan Diri jika Gagal Berangkat

Jemaah haji furoda gagal berangkat, tokoh muda NU mengimbau tak paksakan diri masuk Makkah: Risikonya sangat besar.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
HAJI FURODA - Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Ubaidillah Amin mengimbau para jemaah haji furoda maupun jemaah lain yang saat ini berada di Arab Saudi dengan visa ziarah tidak memaksakan diri untuk masuk ke Makkah, Selasa (3/6/2025). Ia menegaskan, setiap menjelang puncak haji, khususnya saat wukuf di Arafah, Pemerintah Saudi Arabia sangat memperketat seluruh perbatasan, sehingga upaya untuk lolos ke Arafah sangat berisiko. 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Harapan calon jemaah haji untuk dapat menjalankan ibadah haji lewat jalur furoda atau non-kuota terancam pupus.

Pasalnya, Arab Saudi tidak mengeluarkan visa untuk haji furoda pada tahun ini, dan proses pemvisaan jemaah haji pun sudah ditutup.

Fenomena gagalnya keberangkatan jemaah haji furoda tahun ini menjadi sorotan.

Salah satu Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Ubaidillah Amin yang pernah mengalami pengalaman serupa, menyampaikan imbauan agar para jemaah haji furoda maupun jemaah lain yang saat ini berada di Arab Saudi dengan visa ziarah tidak memaksakan diri untuk masuk ke Makkah.

Ia menegaskan, setiap menjelang puncak haji, khususnya saat wukuf di Arafah, Pemerintah Saudi Arabia sangat memperketat seluruh perbatasan, sehingga upaya untuk lolos ke Arafah sangat berisiko.

“Kalaupun lolos ke Arafah, bisa jadi akses ke tempat lain belum tentu terbuka,” ujar Gus Ubaid, sapaan akrabnya, dalam rilis yang diterima pada Selasa (3/6/2025).

Dia mengatakan, Pemerintah Saudi kini bahkan menggunakan teknologi drone untuk memperketat pengawasan.

Gus Ubaid juga mengingatkan agar pihak travel tidak memanfaatkan jasa orang lokal untuk menerobos jalur-jalur tidak resmi.

“Banyak yang menawarkan jasa lewat jalur gurun, tapi risikonya sangat besar. Kami pernah dikejar-kejar saat menggunakan visa ziarah, tapi sekarang jauh lebih ketat,” tambahnya.

Ia juga menyarankan, lebih baik para jemaah furoda menunggu di Jeddah dan melaksanakan umrah setelah puncak haji selesai.

“Biasanya, setelah wukuf Arafah dan jemaah haji resmi kembali ke Makkah, barulah akses dibuka untuk umrah. Tidak perlu memaksakan diri agar tidak berakhir dengan penahanan, deportasi, bahkan masuk daftar hitam (blacklist) di Saudi Arabia,” jelasnya.

Baca juga: Mengeluh Sakit Kepala dan Sesak Napas, Jemaah Haji Asal Kabupaten Malang Meninggal Dunia

Selain itu, ia mengingatkan jemaah yang memaksakan diri masuk ke Makkah dengan visa ziarah hampir pasti akan sulit masuk ke Arafah.

Penjagaan sangat ketat, dan seluruh tenda di Arafah sudah terdaftar atas nama jemaah haji resmi.

“Apalagi suhu di Arafah saat ini mencapai 50 derajat celsius, sangat membahayakan bagi yang tidak memiliki fasilitas memadai. Jemaah resmi pun biasanya menolak kehadiran orang yang tak terdaftar di tenda mereka,” tegasnya.

Ia menekankan, ibadah haji seharusnya dijalankan dengan penuh khidmat dan tertib, bukan dengan menciptakan kegaduhan atau berisiko menimbulkan konflik.

“Saran kami, bagi calon jemaah haji furoda yang sudah di Jeddah atau Riyadh, sebaiknya tidak memaksakan diri masuk ke Makkah tahun ini. Keselamatan dan ketertiban harus diutamakan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved