Berita Viral
Gito Kuli Difabel Jalan Kaki Pasuruan-Nganjuk karena Gaji Tak Dibayar Mandor, Kerja Sebulan Percuma
Tengah viral di media sosial kisah Gito kuli difabel asal Nganjuk, Jawa Timur. Gito jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk usai ditipu mandor
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kisah Gito kuli bangunan difabel asal Nganjuk, Jawa Timur.
Gito jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk usai ditipu mandor tak bertanggung jawab.
Gaji yang seharusnya didapat, tak kunjung dibayarkan.
Padahal, pekerjaan itu ia lakukan demi menyambung hidup bersama ketiga anaknya.
Ia pun terpaksa harus pulang ke rumah dengan berjalan kaki, membawa harapan palsu untuk ketiga anaknya di rumah.
Kisah ini dibagikan oleh TikToker @lakihoki.
Awalnya ia bercerita, melihat seorang pria tua berjalan dengan tidak seimbang dan lemas mengarah ke Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat ditanya, pria itu bernama Gito.
Ia mengaku hendak berjalan kaki menuju ke Terminal Bungurasih.
"Masih jauh loh," tanya seorang pria yang diketahui merupakan pemilik akun TikTok tersebut.
"Iya, tidak apa-apa," jawab Gito.
"Bapak kerja di sini? tanya pria itu.
"Sudah tidak, saya mau pulang (ke Nganjuk)," jawab Gito lagi, melansir dari TribunJakarta.
Baca juga: Dulu Kuli Bangunan, Kini Mbah Sapei Pasrah Keliling Jadi Tukang Patri Sambil Pikul Alat-alat
Gito mengalami ketidak normalan pada tangan kanannya.
Kakinya juga sedikit mengalami masalah sehingga jalannya tidak seimbang.
Sang pria menawarkan diri untuk mengantarnya ke terminal menggunakan mobil karena jarak yang cukup jauh, namun Gito menolak.
Ia berdalih masuk angin apabila melakukan perjalanan dengan mobil. Ia pun tetap kukuh untuk meneruskan perjalanannya sendirian di tengah malam itu.
Hingga kemudian, sang pria menawarkan Gito untuk naik ojek saja. Ia bermaksud menolong Gito dengan memesankan ojek untuknya.
Gito pun mau menerima tawaran itu setelah dipaksa.
Baca juga: Tangis Kuli Bangunan Tak Jadi Jual Rumahnya Rp 60 Juta Demi Anak Masuk UI, Kini Ali Dapat Beasiswa
Gito kemudian bercerita, bahwa dirinya akan pulang ke Nganjuk dan telah berjalan kaki dari Pasuruan sejak subuh sebelumnya.
Hal ini dia lakukan karena tak memiliki uang untuk ongkos ke rumah.
Sudah sebulan ia bekerja sebagai kuli, gajinya tak kunjung dibayar oleh sang mandor.
"Mandornya bermasalah pak, waktunya bayaran ditinggal," kata Gito.
Hatinya pun remuk dan merasa tertipu.
Gito tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk tiga anaknya di rumah tanpa uang sepeserpun.
Kata Gito, ini pengalamannya yang pertama kali bekerja jauh dari tempat tinggalnya.
Bekerja di kota, rupanya tak seperti yang ia harapkan. Pengalaman pahit dirasakan, bahkan tak tahu harus bagaimana cara pulang ke rumah.
"Pulang nggak bawa uang sama sekali?," tanya sang pria.
"Nggak ada," jawab Gito.
Meski demikian, Gito mengaku tak marah dengan mandornya itu.
Di tengah keterbatasan, Gito mencoba ikhlas menjalani nasib yang dialami.
"Saya ikhlas nggak apa-apa, biar yang kuasa yang balas," katanya
Berita Lain
Sebelumnya juga viral di media sosial kisah Wawan dan Iwan jalan kaki pulang kampung karena gagal dapat kerja.
Keduanya diketahui berasal dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Mereka merantau demi mendapatkan pekerjaan.
Namun, Wawan dan Iwan tak dapat pekerjaan di perantauan.
Mereka pun harus jalan kaki dari Betung, Sumatera Selatan (Sumsel), menuju Kabupaten Bandung, untuk pulang kampung.
Pasalnya, mereka kehabisan ongkos.
Baca juga: Artis Dulunya Kuli Bangunan Kini Jadi Musisi Terkenal, Curhat Awal Manggung Dibayar Cuma Rp75 Ribu
Untuk diketahui, kisah Wawan dan Iwan viral di media sosial setelah salah satu di antara mereka membuat video yang menyebutkan mereka kehabisan ongkos dan mesti berjalan.
Bahkan, video itu pun sempat diunggah di akun Instagram milik Polresta Bandung, Minggu (18/5/2025).
"Assalamualaikum Pak Dinas saya pengen pulang ke Bandung, posisi saya ada di Palembang. Saya mau pulang tapi gak punya ongkos, mohon bantuannya kepada Pak Dian," kata pria dalam video tersebut, dikutip Tribunjabar.id, Senin (19/5/2025).
Diketahui, dua pria itu adalah Wawan (37) dan Iwan Kurniawan (28) yang merupakan warga Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, Kapolsek Cangkuang, Ipda Didi Dwi Purnomo mengatakan bahwa dua warga Kabupaten Bandung itu awalnya berniat mencari pekerjaan.
"Hari ini saya beserta anggota akan menjemput salah satu warga Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang yang mana warga kami ingin mencari pekerjaan di daerah Sumatera, khususnya Palembang. Setelah sekian hari tidak mendapatkan pekerjaan warga kami selama empat hari berjalan kaki dari daerah Sumtera untuk arah pulang," kata Didi.
Hingga akhirnya, mereka meminta tolong kepada pihakya.
Baca juga: Sosok Khoirul Anas, Pemuda Malang Punya Aset Miliaran Rupiah di Usia 24 Tahun, Dulu Kuli Bangunan
"Hari ini saya beserta anggota akan menjemput salah satu warga Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang yang mana warga kami ingin mencari pekerjaan di daerah Sumatera, khususnya Palembang.
Setelah sekian hari tidak mendapatkan pekerjaan warga kami selama empat hari berjalan kaki dari daerah Sumtera untuk arah pulang," kata Didi.
Hingga akhirnya, mereka meminta tolong kepada pihakya.
Didi pun mengatakan pihaknya langsung gerak cepat untuk berkoordinasi lintas wilayah dengan Polsek dan Polres di Sumatera Selatan.
Selain itu, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan rekanan jasa transportasi.
Hingga akhirnya, dua warga Kabupaten Bandung itu bisa pulang menggunakan bus jurusan Palembang - Bandung pada Rabu (14/5/2025) malam.
"Beliau meminta kepada kami khususnya Polsek mengusahakan untuk bisa pulang ke Kabupaten Bandung dan Alhamdulillah kami selalu berkomunikasi dengan komunitas transportasi dan hari ini warga kami bisa pulang keluar tol Pasir Koja dan InsyaAllah kami akan menjemput," lanjutnya.
Kedatangan dua warga Kabupaten Bandung pun disambut tangis keluarga.
Pihak keluarga pun sangat berterima kasih atas bantuan Didi dan jajarannya.
"Bapak Kapolsek Cangkuang sareng rengrengan sadayana, ayena atos tiasa pendak deui si Aa sareng murangkalih sareng abdi, sareng istri, hatur nuhun pisan Bapak, (Sekarang sudah bisa bertemu lagi Aa (salah satu warga) dengan anak dan istrinya, terima kasih)" kata salah satu istri warga Kabupaten Bandung tersebut.
Lebih lanjut, Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono menyampaikan apresiasi terhadap jajarannya yang telah bertindak cepat dan tanggap dalam membantu warga.
"Ini merupakan wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Kami tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga pada aspek kemanusiaan dan sosial. Semoga hal ini memperkuat hubungan emosional antara masyarakat dan Polri," katanya dalam keterangan tertulis.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kuli bangunan
jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk
Gito
ditipu mandor
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sindiran Hakim MK soal Royalti Lagu, Sebut WR Supratman Orang Terkaya: Berapa Tahun Dinyanyikan |
![]() |
---|
Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan |
![]() |
---|
Menteri Era Gus Dur Sebut Jokowi Tak Pantas Sarjana: Dia Nggak Punya Ijazah |
![]() |
---|
Petani Minta Maaf karena Anaknya Palak Pengemudi Rp 70 Ribu, Bawa Ember Putih |
![]() |
---|
Tangis Ibu Prajurit TNI Anak Tewas Dianiaya Senior, Kebanggaan Pergi Selamanya: Hati Hancur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.