Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SD Protes Cuma Makan Nasi, Semangka dan Tempe karena Ayam Menu MBG Basi, Kepsek: dari Supplier

Para siswa SD protes karena cuma makan nasi lauk tempe dan semangka dari menu MBG atau Makan Bergizi Gratis.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok Warga
MASALAH MENU MBG - Penampakan menu MBG untuk siswa SDK Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT. Terlihat hanya ada nasi, tempe dan semangka. Ternyata ayamnya basi. 

Sebagai gantinya, pihaknya hanya membagikan lauk karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah.

Menurut dia, kalaupun harus memasak ulang lauk hewani, waktunya tidak cukup dan semua bahan makanan sudah terpakai.

Baca juga: Ada Ulat di Buah Salak Program MBG Kediri, SPPG Minta Maaf, Siap Evaluasi Pemasok

Sebelumnya, temuan tak mengenakkan terjadi dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Seekor ulat ditemukan dalam buah salak yang menjadi salah satu menu makanan yang dibagikan kepada siswa di SMK Bhakti Mulia Pare, Kediri, Kamis (22/5/2025). 

Temuan itu pertama kali diketahui oleh salah satu siswa saat akan menyantap menu makan siang yang dibagikan melalui program nasional tersebut.

Kepala SMK Bhakti Mulia Pare, Imam Hanafi, membenarkan kejadian itu.

Saat itu, para siswa baru saja menerima paket nasi lengkap dengan lauk pauk dan buah.

Namun, salah satu siswa mendapati adanya pergerakan mencurigakan dalam buah salak yang disertakan dalam menu.

"Menu hari itu terdiri dari telur puyuh, tahu goreng bumbu merah, dan salak. Tapi dari salah satu salak yang dibuka siswa, ternyata ada ulat di dalamnya," kata Imam saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).


Temuan itu segera dilaporkan ke pihak sekolah.

Para siswa yang sudah menerima makanan langsung diimbau untuk tidak menyentuh maupun mengonsumsinya.

Imam menyebut, sekitar 600 siswa hadir di sekolah pada hari itu, sementara total penerima manfaat program MBG di sekolahnya mencapai 900 siswa.

Imam menegaskan, pihaknya langsung menyisihkan paket makanan yang bermasalah sebagai bukti laporan ke penyedia makanan.

Dia juga telah memberikan peringatan kepada pihak dapur penyedia agar lebih teliti dan memperketat pengawasan kualitas bahan makanan yang dikirim ke sekolah.

"Saya sudah sampaikan ke pihak dapur agar lebih berhati-hati. Program ini bukan cuma soal membagikan makanan, tapi bagaimana anak-anak benar-benar terpenuhi gizinya. Kalau sampai seperti ini, orang tua pasti marah ke sekolah, bukan ke dapur penyedia," tegasnya.

Baca juga: Nasib 36 Siswa SMP yang Keracunan usai Diduga Menyantap Menu MBG di Sekolah: Mengeluh

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved