Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wali Murid Mau Maafkan Guru Tendang Siswa SMP Asal 2 Syarat, si Pelaku Minta Berakhir Damai

Kasus guru tendang kepala siswa dua kali saat ujian viral di media sosial. Orangtua korban pun akhirnya turut buka suara atas hal yang menimpa anak.

KOLASE Instagram/majeliskopi08 dan Tribun Jateng/Istimewa
BERAKHIR DAMAI - Orangtua siswa yang kepalanya ditendang guru dua kali memaafkan namun mengajukan dua syarat. Adapun aksi guru tendang kepala siswa di Demak, Jawa Tengah ini viral di media sosial, Kamis (12/6/2025). 

Sementara itu, para siswa SD protes karena dapat menu MBG cuma nasi lauk tempe dan semangka.

Itu karena ayam yang akan diberikan kepada mereka basi.

Peristiwa ini terjadi di SDK Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para siswa itu pun kecewa dan menanyakan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak lengkap, Selasa (10/6/2025).

Siswa-siswi bertanya lantaran salah satu bagian menu, yakni daging tidak ada.

Padahal, biasanya selalu lengkap dengan daging.

Kepala SDK Ruteng IV, Fransisca Nurhaina mengatakan bahwa para siswa pun bertanya dan kecewa.

“Semua anak-anak protes karena tidak ada dagingnya. Saya baru mau kontak mereka tiba-tiba mereka datang mau klarifikasi untuk minta maaf kalau hari ini menunya tidak lengkap, karena lauk daging ayamnya basi,” katanya kepada wartawan, Selasa (10/6/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: 11 Siswa TK Dikucilkan saat Perpisahan Sekolah Hingga Seragam Ikut Dibedakan: Apa Salah Anak Kami?

Informasinya, kata dia, dagingnya basi dari supplier yang masuk ke dapur MBG YKRIB.

Menurut dia, sejak bulan Mei dibagikan MBG itu, baru kali ini menunya tidak ada daging.

Awalnya, ia kaget karena guru kelas melaporkan siswa-siswi hanya mengonsumsi nasi dengan sayur, tempe, dan buah.

Pimpinan Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB), Yetru pun menyampaikan permintaan maaf atas hal itu.

Ia juga membenarkan pihaknya sengaja tidak mendistribusikan lauk hewani, karena kondisi bahan makanan yang rusak dan tidak layak konsumsi.

Pihaknya juga mempertimbangkan kesehatan anak-anak.

“Terjadi kerusakan pada bahan makanan lauk hewani. Maka kami memutuskan untuk tidak mendistribusikannya karena khawatir dengan kesehatan anak-anak sekolah,” ujar Yetri saat dihubungi, Rabu siang.

Sebagai gantinya, pihaknya hanya membagikan lauk karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah.

Menurut dia, kalaupun harus memasak ulang lauk hewani, waktunya tidak cukup dan semua bahan makanan sudah terpakai.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved