Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cara Nakal SW Tipu Guru Susi, Terlanjur Setor Rp 55 Juta untuk Jadi PPPK, 22 Orang Juga Jadi Korban

Nasib pilu dialami oleh Dwi Susilowati, guru di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Ia jadi korban pungli Rp 55 juta.

Surya.co.id/Tribunnews.com
KORBAN PENIPUAN - Dwi Susilowati, guru honorer di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro yang menjadi korban penipuan untuk meraih status PPPK. 

Ironisnya, uang yang disetorkan tak kunjung membawa kejelasan.

Dari tahun ke tahun, Bu Susi bersama korban yang lainnya menanti namun hasilnya nihil.

Praktik nakal yang dilakoni oleh SW pun akhirnya mencuat.

KORBAN PENIPUAN - Dwi Susilowati, guru honorer di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro yang menjadi korban penipuan untuk meraih status PPPK.
KORBAN PENIPUAN - Dwi Susilowati, guru honorer di SDN Dander II, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro yang menjadi korban penipuan untuk meraih status PPPK. (Surya.co.id/Tribunnews.com)

Baca juga: Viral Pak Guru Curhat Belum Nikah karena Masih Nabung, Murid Beri Solusi: Pakai Uang Kas Kelas Kita

Bu Susi mengaku beberapa kali dipanggil oleh Disdik bersama sejumlah korban lainnya untuk dimediasi dengan terduga pelaku.

Namun hingga kini, tak ada itikad baik maupun kepastian soal pengembalian uang.

Lebih lanjut, Bu Susi menegaskan bahwa SW tidak pernah mencatut nama pejabat tertentu saat melakukan aksinya.

Tak dinyana, Bu Susi dinyatakan lolos dan telah menerima SK pengangkatan PPPK secara murni.

Meski menjadi korban penipuan, Bu Susi dan sejumlah guru lainnya belum melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum.

Alasannya sederhana, mereka hanya ingin uang mereka kembali.

“Kami sudah lolos PPPK secara murni. Kami tidak ingin masalah ini merusak status kami. Kami hanya ingin keadilan,” pungkasnya.

Kasus pungli pada guru honorer ini pun mendapat sorotan serius dari Komisi C DPRD Bojonegoro.

Sejumlah pejabat di Dinas Pendidikan (Disdik), Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) serta para korban di panggil ke DPRD dalam rapat tertutup di ruangan Komisi C, pada Kamis (12/6/2025).

Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto, yang memimpin jalannya hearing menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami kasus ini lebih jauh.

Supriyanto menduga praktik pungli ini tidak dilakukan oleh satu orang semata, melainkan melibatkan lebih dari satu pihak.

“Jangan berhenti pada SW. Kami mencium ada indikasi sindikat. Ini tidak bisa dianggap kasus tunggal,” tegas politisi Partai Golkar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved