Puluhan ODGJ di Dinsos Gresik Didominasi Laki-laki, dari Faktor Perceraian hingga Keturunan
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Gresik dievakuasi oleh Dinas Sosial sejak awal tahun 2025.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Gresik dievakuasi oleh Dinas Sosial sejak awal tahun 2025.
Puluhan ODGJ yang dievakuasi didominasi oleh laki-laki.
Berdasarkan data, sebanyak 88 pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa atau ODGJ ditangani oleh Dinsos Gresik selama Januari hingga Juni 2025.
Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinsos Gresik, Farid Evendi mengatakan, lonjakan angka ODGJ itu terjadi setelah tersedianya layanan call center untuk pengaduan masyarakat terkait ODGJ yang meresahkan.
Farid menuturkan, tak semua ODGJ itu berakhir direhabilitasi di rumah sakit jiwa.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sopir Ambulans Bercanda Tersesat Bawa Jenazah ODGJ hingga Mobil Tabrak Toko Rohani
Terutama jika pasien tidak menunjukkan perilaku yang mengganggu kenyamanan dan keamanan di masyarakat.
Keputusan penanganan lanjutan bagi ODGJ yang dilaporkan warga pun tetap mengikuti keputusan medis.
Dengan berbekal penilaian awal yang dilakukan oleh petugas kesehatan jiwa (Keswa) dari puskesmas setempat.
Baca juga: Fakta Sopir Ambulans Angkut Jenazah Diantar ODGJ, Viral Ternyata Cuma Konten, Nasib Kini Diblacklist
“Tentunya pasien kami rehab jika sudah menunjukkan perilaku yang meresahkan masyarakat, seperti melempar batu, buang air besar sembarangan hingga yang biasa telanjang di depan umum,” terangnya.
Para pasien yang meresahkan akan langsung dibawa oleh pekerja sosial Dinsos untuk dilakukan pengobatan di RSJ Menur Surabaya, lalu dirawat lebih lanjut di fasilitas Balai Pelayanan Sosial milik Provinsi Jatim.
Menariknya, para penderita gangguan kejiwaan itu didominasi oleh pasien laki-laki.
Baca juga: Bercanda Tersesat Bawa Jenazah ODGJ, Sopir Ambulans Entong Kini Masuk Daftar Hitam, RS: Kelainan
Penyebabnya pun beragam, dengan persoalan ekonomi, perceraian, dan faktor keturunan menjadi pemicu tertinggi.
“Yang lebih menarik lagi, para pasien ODGJ ini kebanyakan ternyata bukan warga Gresik. Setelah diidentifikasi di rumah sakit, mereka rata-rata dari luar daerah seperti Lamongan,” terangnya.
Para ODGJ tersebut, kata Farid, sering kali berada di fasilitas umum seperti alun-alun. Hal tersebut pun mulai menjadi perhatian bagi dinsos.
Baca juga: Warga di Bondowoso Resah, ODGJ Terpaksa Dievakuasi Dinsos Jatim ke Pasuruan, Petugas: Bikin Shelter
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan pasien ODGJ yang menunjukkan perilaku meresahkan. Warga bisa langsung menghubungi call center.
Api Membara, Pos Polisi di Taman Bungkul dan Dekat Kebun Binatang Surabaya Dibakar Massa |
![]() |
---|
Habib Husein Baagil Dilaporkan ke Polisi Buntut Polemik di Makam Sunan Bonang Tuban |
![]() |
---|
Persijap Jepara vs Arema FC, Julian Guevara dan Odivan Koerich Sembuh dari Cedera, Siap Tampil |
![]() |
---|
Massa Aksi di Grahadi Surabaya Bakar Water Barrier, Hentikan Paksa Mobil Polisi hingga Melempar Batu |
![]() |
---|
Kronologi Kapal Motor Terdampar di Tulungagung, Ada 60 Ton Ikan Cakalang yang Tak Terselamatkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.