Berita Viral
Diusir dari Mes, 4 Atlet Disabilitas Mengaku Diancam Pengurus untuk Tak Bersuara: Silakan Keluar
Indah bersama rekan-rekannya terusir dari mes setelah dicoret karena tak masuk dalam daftar atlet yang dipanggil oleh pengurus.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kejadian empat atlet disabilitas terusir dari mes pada Rabu (11/6/2025), belakangan viral di media sosial.
Adapun keempat atlet disabilitas adalah binaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi.
Video berdurasi 30 detik itu pun menjadi sorotan di medsos.
Baca juga: Gubernur Kaget Lahan Perairan Dijual ke Warga Rp35 Juta, Siap Bongkar: Kok Bisa Dijualbelikan?
Dalam video yang diterima Kompas.com, memperlihatkan para atlet tengah membawa sejumlah koper dan tas gendong.
Mereka berdiri di tepi jalan raya setelah keluar dari mes atlet, Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani.
Indah Permatasari (25) merupakan satu dari empat atlet disabilitas tersebut.
Dalam video tersebut, Indah menuturkan, ia bersama rekan-rekannya terusir dari mes setelah dicoret karena tak masuk dalam daftar atlet yang dipanggil oleh pengurus.
"Ya terusir kali, jadinya kita bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan," kata Indah dalam video viral, dikutip pada Senin (16/6/2025).
Indah menjelaskan, persoalan berawal ketika ia bersama rekan-rekannya tak masuk dalam surat keputusan (SK) pemanggilan latihan atlet.
Indah yang terkejut dengan keputusan tersebut akhirnya angkat kaki dari mes pada 11 Juni 2025.
Setelah tak lagi tinggal di mes, Indah akhirnya mencari kepastian dengan mendatangi Kantor NPCI Kabupaten Bekasi di Komplek Stadion Wibawamukti, Cikarang Timur.
Kedatangan mereka tak lain untuk mempertanyakan dasar keputusan pengurus yang mendepak para atlet dalam daftar atlet andalan NPCI Kabupaten Bekasi.
Para atlet juga mempertanyakan honor selama dua bulan terakhir yang belum mereka terima.
Setelah audiensi, honor mereka pun cair, namun, para atlet tetap kecewa.

Sebab, gaji bulanan yang mereka terima ternyata tak sesuai.
"Dua bulan belum dibayarkan. Tapi kami hanya diberi satu bulan, tanpa penjelasan," kata Indah.
Selain itu, tak masuknya mereka ke dalam daftar pemanggilan tak ubahnya sebagai hukuman dari pengurus tanpa dibarengi dengan penjelasan.
"Kami hanya menanyakan hak kami. Tapi malah dihukum. Kami benar-benar tidak paham," jelas Indah.
Indah juga mengeklaim adanya dugaan intimidasi terhadap para atlet yang ingin bersuara pasca-pengumuman SK pemanggilan.
"Ada yang bilang, 'Kalau kamu berkoar-koar, ikut-ikutan protes, atau tidak suka dengan kepengurusan sekarang, silakan keluar dari NPCI'," ucap Indah mengulang pernyataan seorang pengurus NPCI Kabupaten Bekasi.
Akibat dugaan ancaman tersebut, para atlet pun takut untuk bersuara dan terpaksa memendam keluh kesah mereka.
"Banyak teman-teman yang ingin menyampaikan keluhan, tapi takut. Mereka takut dicoret, karena mereka hanya mengandalkan penghasilan dari sini," ungkap Indah.
Baca juga: Manfaatkan Tanda Tangan, Lurah Palak Warga Mau Jual Tanah Orang Tuanya Rp2,8 M, Minta Komisi
Terpisah, Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf, membantah adanya dugaan ancaman kepada atlet.
Sebaliknya, Rouf meminta atlet supaya menunjukkan bukti dugaan ancaman dari pengurus.
"Baik itu bukti chat, suara, atau rekaman yang katanya kita mengintimidasi, saya yakin tidak ada," tegas Rouf.
Pihaknya juga membantah mengusir Indah dan kawan-kawan dari mes.
Para atlet disebut keluar dari mes karena keinginan mereka sendiri setelah tak masuk dalam daftar pemain binaan periode 2025.
"Tidak ada pengusiran. Mereka ambil barang-barangnya setelah libur, kemudian ada sebagian orang yang memvideokan dan mendramatisir atau pembohongan publik," ucap Rouf.
Kejadian pengusiran empat atlet disabilitas ini menuai reaksi keras dari DPRD Kabupaten Bekasi.
Untuk mengetahui duduk persoalan kasus pengusiran yang dialami empat atlet disabilitas tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi memanggil pengurus NPCI Kabupaten Bekasi.
"Iya, hari ini kami dipanggil (DPRD Kabupaten Bekasi) untuk klarifikasi terkait video viral," kata Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf, saat dikonfirmasi mengenai dugaan pengusiran kepada empat atlet disabilitas pada Selasa (17/6/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.
Menurut Rouf, Komisi II DPRD Bekasi ingin mendengarkan penjelasan dari berbagai pihak sebelum mengambil kesimpulan terkait persoalan ini.
"Ya Komisi II tidak mau mendengar dari satu pihak, makanya mereka panggil kami," imbuhnya.
Pemanggilan pengurus NPCI Kabupaten Bekasi dilakukan DPRD setelah beredar video viral yang memperlihatkan empat atlet disabilitas membawa koper dan berdiri di pinggir jalan usai diduga terusir dari mes tempat mereka tinggal.

Sementara itu, di Jawa Timur, atlet futsal dari Kabupaten Bangkalan mengalami kondisi miris saat mengikuti ajang pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur yang digelar mulai 20-26 April 2025.
Sebagai atlet, mereka seharusnya menjaga kesehatan tubuh sebelum bertanding.
Namun, mereka justru harus mendapatkan fasilitas istirahat yang tidak layak.
Manager cabor futsal Bangkalan, Agung Mudo mengaku, kondisi tersebut dialami anak asuhnya karena tak memiliki banyak biaya saat berangkat bertanding.
Sebab, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) hanya memberikan dana Rp500 ribu untuk satu tim tersebut.
"Kami berangkat ke Pasuruan ikut Pra Porprov hanya dengan membawa uang Rp500 ribu untuk satu tim," ujar Agung, Senin (28/4/2025).
Bahkan, keterbatasan biaya ini mengharuskan para atlet mendapat makan dua kali sehari.
Selain itu, para atlet beristirahat di atas karpet tipis tanpa kasur dan bantal.
Agung mengaku, tak ada sumbangan dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan.
Alhasil, pihak manajemen melakukan penggalangan dana dari para penggemar tim futsalnya.
"Tapi meski berangkat dengan dana seadanya, tim kami tetap bermain maksimal," imbuhnya.
Tim futsal asuhan Agung ini masuk dalam Grup D berhasil mendapat tujuh poin dari empat kali laga hingga berhasil menjadi runner-up grup.
Mereka juga lolos ke putaran final Porprov Jatim yang akan digelar Juni mendatang di Kota Malang.
Sayangnya, hingga hari ini pihak manajemen belum bisa memberikan bonus dan gaji pemain, pelatih, dan tim yang bertugas.
Sebab, belum adanya biaya atau dana yang masuk ke tim tersebut.
"Kami hanya bisa berharap Pemkab Bangkalan bisa memberikan perhatian pada para atlet kami," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangkalan sekaligus Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Jakfar, mengaku hingga saat ini tidak ada koordinasi dari cabang olahraga futsal tersebut.
Pihaknya juga menyayangkan tim tersebut berangkat Pra Porprov tanpa pamit pada KONI.
"Kami itu sudah bentuk satgas untuk mengurus persiapan dan pelaksanaan Porprov, jadi semua keperluan akan diurus satgas itu."
"Namun, cabor futsal itu sejak awal tidak ada koordinasi," ujar dia.
Fauzan mengaku, pihaknya tidak pernah tahu adanya persiapan dan keberangkatan cabor tersebut.
Padahal menurutnya, jika cabor ini melakukan koordinasi, maka segala bentuk pembiayaan selama mengikuti Porprov IX Jawa Timur akan ditanggung KONI.
"Semua cabor yang kami berangkatkan itu kami berikan dana untuk biayanya. Tapi cabor futsal ini tidak ada koordinasi, lalu bagaimana kami bisa biayai?" keluhnya.
Ia juga menyayangkan adanya upaya pihak manajemen futsal mencari dana dari menyebar proposal untuk keberangkatan para atlet.
"Ngurus olahraga itu tidak boleh berorientasi pada laba dan untung."
"Ketuanya itu sudah menyebarkan proposal kemana-mana untuk persiapan berangkat Pra Porprov. Itu kan memalukan," imbuhnya.
Dalam waktu dekat, KONI akan segera memanggil pihak manajemen yang membawahi cabor futsal tersebut.
Sebab, ia tidak ingin para atlet menjadi korban dari kurangnya koordinasi dua belah pihak tersebut.
atlet disabilitas
National Paralympic Committee Indonesia
Kabupaten Bekasi
Villa Putra Cakung
Desa Sukaasih
Kecamatan Sukatani
Indah Permatasari
Abdul Rouf
berita viral
Wasroni Bisa Jadi Miliarder usai Temukan Batu Disebut Meteor Hitam, Jatuh di Pekarangan: Tidak Panas |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Ala Anime Jepang dengan Prompt Gemini AI yang Viral di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal |
![]() |
---|
5 Tahun Wahyuni Rela Seberangi Derasnya Arus Sungai Demi Mengajar, Berharap Solusi dari Pemerintah |
![]() |
---|
Datang Dini Hari Muntah-muntah, Pasien Terlantar di Kursi Tunggu, Puskesmas Kunci UGD Takut ODGJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.