Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengamen Tunanetra Ngamuk usai Dibanting saat Dirazia, Wali Kota Minta Kerja Jadi Tukang Pijat

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, mengundang pria pengamen tunanetra bernama Heri Sandarman Hulu tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
X/bacottetanggaid - pematangsiantar.go.id
PENGAMEN TUNANETRA DIRAZIA - Pengamen tunanetra bernama Heri Sandarman Hulu ngamuk saat dirazia. Kini ia diundang Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, ke rumah dinas wali kota, Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (15/06/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi razia gelandangan, pengemis, hingga ODGJ di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, viral di media sosial.

Pasalnya, seorang pengamen tunanetra ngamuk dalam aksi razia yang digelar oleh Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar tersebut.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video tersebut diunggah sejumlah akun di media sosial X (dulu Twitter), salah satunya adalah @bacottetanggaid, pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Di awal rekaman, terlihat beberapa orang berusaha mengamankan pria yang belakangan diketahui pengamen tunanetra.

Ia menolak dirazia dan memberikan perlawanan, sehingga terjadi saling dorong antara pengamen dan petugas.

Dia pun berusaha membebaskan diri dan berusaha agar tidak dibawa ke mobil petugas.

Para petugas yang awalnya berusaha mengamankan, lalu mulai menghindar karena tidak mau terkena pukulan.

Puncaknya, pengamen tunanetra terjatuh di trotoar.

Pria yang bertubuh tambun tersebut pun terjungkal karena dibanting.

Ia yang kebingungan pun berusaha bangkit sembari meminta tongkatnya.

"Tongkatku mana. Tongkatku mana," katanya, dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (18/6/2025).

Pengamen tunanetra tersebut kemudian mencari tongkatnya yang terjatuh.

Pada akhir video, tidak diketahui nasib dari pengamen tunanetra.

Hingga Selasa (17/6/2025), video tersebut sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.

Baca juga: Wali Murid Lega Sekolah Bodong Dalih Kurikulum Cambridge Akhirnya Disegel, Minta Uang Dikembalikan

Video penangkapan dirinya viral di media sosial sehingga membuat netizen bereaksi.

Ribuan pengguna X ikut meramaikan unggahan dengan berbagai komentarnya.

Ada yang menayangkan aksi petugas yang tidak manusiawi saat melakukan razia.

Di sisi lain, ada netizen yang mendukung razia agar membawa pengamen tunanetra tersebut ke panti sosial dan diurus negara.

Akhirnya diketahui bahwa pengamen tunanetra itu disebut bernama Heri Sandarman Hulu.

Belakangan, informasi yang beredar menyebutkan bahwa pria tunanetra tersebut bukanlah sosok biasa. 

Ia diduga merupakan mantan atlet cabang olahraga goalball, yakni olahraga beregu yang khusus dimainkan oleh para penyandang disabilitas netra. 

Selama aktif bertanding, ia bahkan dikabarkan kerap meraih juara dalam sejumlah turnamen daerah.

Banyak netizen mengecam keras tindakan tersebut dan menilai razia yang dilakukan tidak manusiawi, apalagi melibatkan penyandang disabilitas.

"Razia bukan berarti bebas berlaku kasar, apalagi pada orang tunanetra yang bahkan tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi," tulis salah satu komentar yang turut menyebarkan ulang video tersebut.

Pengamen Tunanetra bernama Heri Hulu dibanting petugas gabungan saat menggelar razia. Heri menolak saat akan diamankan petugas gabungan di depan Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025). (Tangkap layar YT Tribun)
Pengamen Tunanetra bernama Heri Sandarman Hulu dibanting petugas gabungan saat menggelar razia. Heri menolak saat akan diamankan petugas gabungan di depan Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025). (Tangkap layar YT Tribun)

PLT Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga mengatakan, video diambil pada Jumat (13/6/2025) siang.

Lokasinya di depan Toko Roti Ganda, di Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar.

Ia menambahkan, saat itu, dilakukan razia terhadap gelandangan, pengemis, dan ODGJ di sejumlah tempat, termasuk di lokasi yang dilaporkan masyarakat. 

Razia yang dilakukan Dinsos, kata Risbon, sesuai dengan SOP, diawali apel dan diperbantukan oleh personel Satpol PP dan anggota Polres Pematangsiantar. 

Risbon menguraikan, video yang beredar di media sosial hanya potongan saja.

Menurutnya, ada rekaman dari awal sebelum razia hingga akhir yang tidak viral.

"Mungkin si pembuat video pas kejadian itu direkamnya. Video secara menyeluruh tidak ditampilkan," katanya, Sabtu (14/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Risbon melanjutkan, razia dilakukan bukan tanpa alasan.

Razia digelar karena ada keluhan dari pihak pemilik toko roti.

Pemilik merasa terganggu dengan keberadaan pengemis di depan tokonya.

"Pengusaha Roti Ganda resah dengan pengemis di situ semua," kata Risbon.

Baca juga: Bocah Mendadak Pulang saat Main, Ketakutan Ulah Pegawai Minimarket usai Top Up Games Rp30 Ribu

Risbon merincikan, ada tujuh orang diamankan dalam razia ini.

Mereka terdiri dari gelandangan, pengemis, dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Mereka dibawa ke kantor Dinsos P3A di Jalan Dahlia, Pematangsiantar.

Risbon mengutarakan, delapan orang tersebut bukan warga Kota Pematangsiantar.

Mereka lalu diberi makanan, lalu dilakukan pembinaan, dan juga diantar ke tempat masing-masing. 

"Satu orang ODGJ telah diantar ke Panti Asuhan. Ada orang Medan kami antar ke keluarganya."

"Banyak pengamen ini bukan orang Kota Pematangsiantar, jadi, kami lakukan pembinaan supaya dapat keterampilan," tegasnya.

DIBANTING - Pengamen tunanetra bernama Heri Hulu dibanting petugas gabungan saat menggelar razia. Heri menolak saat akan diamankan petugas gabungan di depan Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025).
Pengamen tunanetra bernama Heri Sandarman Hulu dibanting petugas gabungan saat menggelar razia. Heri menolak saat akan diamankan petugas gabungan di depan Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025). (YouTube Tribun Tangerang)

Setelah kejadian ini viral, Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, mengundang pria pengamen tunanetra bernama Heri Sandarman Hulu tersebut.

Keduanya bertemu di rumah dinas wali kota, Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (15/06/2025).

Kepada Heri, Wesly atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar meminta maaf atas kejadian yang kurang berkenan.

Wesly berharap Heri tidak lagi menjadi pengamen, namun bekerja sesuai keahliannya.

"Seperti yang dibilang tadi, ahli sebagai tukang pijat. Di mana pun mau buka panti pijat, termasuk pulang kampung buka panti pijatnya, kami akan dukung," kata Wesly, Minggu, dikutip dari pematangsiantar.go.id.

Pada kesempatan ini, Wesly didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Ny Liswati Wesly Silalahi, memberikan bantuan kepada Heri.

Wesly berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya, sebagai modal usaha dan biaya hidup.

Sementara itu, Heri mengucapkan terima kasih kepada Wesly atas undangan dan bantuan yang diberikan. 

Ia berharap ke depannya Pemko Pematangsiantar lebih memperhatikan para penyandang disabilitas.

"Terima kasih, Pak atas bantuannya. Semoga Bapak dan Ibu beserta keluarga sehat selalu dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved