Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Bayar Rp150 Juta Ternyata Sekolah Bodong, Orang Tua Siswa Khawatir Masa Depan Anak: Ngaji Salah

Pasutri kecewa bayar Rp150 juta di Al Kareem Islamic School tapi anak tak bisa baca. Ternyata sekolah bodong. Kini minta pelaku ditindak tegas.

Editor: Hefty Suud
KOLASE TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra - KOMPAS.com/Achmad Nasrudin Yahya
SEKOLAH BODONG - Riyanti, salah satu orang tua siswa Al Kareem Islamic School khawatir masa depan anaknya. Bayar mahal, ternyata sekolah swasta dengan basis kurikulum internasional di Bekasi, Jawa barat ini bodong.  

“Anak saya jadi susah baca. Ngaji juga salah-salah. Harusnya kalau bayar mahal, ada pelatihan guru dong. Tapi gurunya malah sering gonta-ganti,” jelas Riyanti dengan nada kecewa.

Baca juga: Janji Sekolah Bodong Ganti Rugi Uang Wali Murid dan Gaji Guru, Kini Jual Aset Buat Bayar Utang

Baca juga: Guru Bingung Gaji Rp1,9 Juta selalu Dipotong Sekolah Bodong sampai Rp700 Ribu: Tidak Pernah Full

Riyanti menuturkan hal terberat yang dialaminya adalah ketika putrinya harus mengulang pembelajaran kelas 1.

“Saya bilang ke dia (Anak)  ‘Kamu harus belajar dari awal lagi.’

Dia nangis dan nanya, ‘Kenapa, Bu?’ Saya tidak bisa jawab,” tuturnya.

Kini sekolah bertarif mahal itu telah disegel Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Pendidikan (Disdik), hanya saja Riyanti menegaskan tindakan tersebut belum cukup.

"Kalau sekolahnya aja yang ditutup, berarti baru produknya, tapi pelakunya harus ikut ditindak juga.

Kalau dibiarkan, bisa muncul lagi dengan nama lain,” tegasnya.

KORBAN SEKOLAH BODONG - Ashraf dan Riyanti, pasutri yang anaknya bersekolah di Al Kareem Islamic School memberikan keterangan saat ditemui di kediamanya di Kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (19/6/2025). Pasutri ini menjadi korban sekolah bodong Al Kareem Islamic School.
KORBAN SEKOLAH BODONG - Ashraf dan Riyanti, pasutri yang anaknya bersekolah di Al Kareem Islamic School memberikan keterangan saat ditemui di kediamanya di Kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (19/6/2025). Pasutri ini menjadi korban sekolah bodong Al Kareem Islamic School. (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Sementara Ashraf yang merupakan laki-laki berasal dari Timur Tengah meluapkan kekesalannya.

“Kami daftarkan anak kami ke kelas 1 SD, dan baru tahu di akhir tahun bahwa sekolah ini tak punya izin. Bagaimana bisa Kementerian Pendidikan sempat membiarkan ini terjadi?," ucap Ashraf. 

Ashraf berharap pemerintah dapat lebih tegas dalam menertibkan sekolah-sekolah ilegal.

“Saya ingin Kementerian Pendidikan mengambil tindakan yang lebih tegas, pastikan semua sekolah punya izin.

Ini soal masa depan anak-anak,” harapnya. 

Kini Ashraf menyatakan tidak akan menuntut ganti rugi. Hanya saja mereka juga meminta jaminan masa depan bagi anak mereka agar bisa kembali bersekolah dengan layak.

“Kalau memang NISN sudah tidak bisa diproses, paling tidak ada tanggung jawab dari Disdik untuk bantu transisi ke kelas 2,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Viral lainnya

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved