Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gubernur dan Bupati Beri Rp20 Juta, Anak Tukang Masak Hajatan Angkat Derajat Keluarga: Saya Prihatin

Naufal anak tukang masak hajatan berhasil mencuri perhatian Gubernur hingga Bupati karena prestasinya di tengah kesulitan keluarga.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ANAK TUKANG MASAK BERPRESTASI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berbincang dengan calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025). Naufal mendapat Rp 10 juta masing-masing dari pejabat daerah. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa yang berasal dari SMAN 1 Subang menjadi perbincangan lantaran punya semangat belajar yang tinggi dan berprestasi.

Padahal keluarganya dalam kondisi yang sedang sulit, ayahnya sakit sementara ibunya hanya menjadi seorang juru masak jika ada acara hajatan.

Sosok siswa tersebut adalah Naufal Nur Ahsan Saleh, anak tukang masak di hajatan .

Karena prestasi dan keinginannya yang kuat dan menginspirasi tersebut, Gubernur hingga Bupati memutuskan beri penghargaan.

Naufal memperoleh uang sebesar Rp 10 juta dari masing-masing pejabat daerah tersebut.

Naufal merupakan seorang siswa SMAN 1 Subang yang diterima di ITB lewat jalur SNBP, siswa kelas XII -4 tersebut mengaku sangat senang bisa diterima di ITB.

"Alhamdulillah, senang banget saya bisa diterima di ITB lewat jalur SNBP," ujar Naufal, Jumat (20/6/2025) pagi.

Menurutnya prestasi yang membanggakan ini berkat kerja kerasnya selama ini terus belajar meningkatkan prestasi dari kelas X-XII

"Untuk mewujudkan mimpi bisa diterima di ITB saya sudah tancap gas dari kelas X-XII untuk terus berprestasi mempertahankan dan meningkatkan nilai raport," katanya.

"Jadi kuncinya hanya satu konsisten dalam belajar dari sejak masuk SMAN 1 Subang, nilainya harus selalu naik-naik dan naik tiap semesternya," imbuhnya.

Baca juga: Sudah Beri Medali Emas, Atlet PON Protes Bonus Belum Cair Malah Diblokir Gubernur, Pemda Tak Hargai

Selain itu, syarat diterima di ITB lewat jalur SNBP  tak hanya dilihat dari nilai rapor, tapi prestasi  akademi lainnya atau non-akademik lainnya, seperti kejuaraan olahraga, seni, atau organisasi, juga menjadi pertimbangan dalam seleksi.

"Jadi selama SMA ini kita wajib mengikuti lomba akademis maupun nonakademis  2-3 kali baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional," tuturnya.

Siswa berprestasi asal Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan tersebut, tak hanya rajin belajar, tapi ia juga sejak duduk di bangku SMA sudah mendiri untuk membiayai sekolahnya.

"Untuk nambah-nambah uang jajan dan biaya sekolah saya bekerja part time, yakni mengajar les privat anak SD dan SMP," katanya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berbincang dengan calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berbincang dengan calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Walaupun berasal dari keluarga tidak mampu dan ayahnya dalam kondisi struk, ibunya hanya seorang tukang masak jika ada yang manggil dalam acara hajatan di kampung, Naufal sejak masuk SMAN 1 Subang bertekad ingin bisa kuliah di ITB.

Naufal ingin membuat bangga keluarga dan mengubah nasib keluarganya untuk masa depan lebih baik.

"Maklum sejak saya masuk SMA ayah sudah tak bekerja terkena stroke, dan ibu hanya seorang ibu rumah tangga dan bekerja sebagai tukang masak diacara hajatan di kampung, itupun jika ada yang manggil untuk masak di hajatan," ungkapnya.

Anak bungsu dari 2 bersaudara yang lahir dari rahim seorang Ibu bernama Dede Ningsih tersebut bertekad ingin mengangkat derajat keluarganya agar taraf hidup dan ekonominya jauh lebih baik ke depan.

"Melihat ekonomi keluarga yang makin memburuk jelas pukulan berat buat saya, ini juga yang membuat saya prihatin dan inisiatif untuk tidak ingin membebankan orang tua," ucapnya.

Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara (kedua kiri) beserta jajaran berfoto bersama sejumlah calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).
Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara (kedua kiri) beserta jajaran berfoto bersama sejumlah calon mahasiswa baru ITB angkatan 2025 asal Jawa Barat penerima bantuan, di Bale Sri Baduga, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Lebih lanjut Naufal mengatakan, dirinya sangat optimistis dengan pendidikan tinggi bisa mengangkat ekonomi keluarga.

"Saya berpikir bahwa satu-satunya jalan untuk saya bisa mengangkat ekonomi keluarga, salah satu nya dengan pendidikan," ucapnya.

"Maka dari situlah saya selalu fokus buat belajar dengan konsisten, misal kalau ada teman ngajak nongkrong ke cafe. Pasti saya tolak dengan alasan pengen belajar, dan  selain itu ya  karena tidak punya uang. 

"Dan dari kebiasaan itu muncul hobby buat selalu konsisten belajar. dan Alhamdulillah berbuah hasil diterima di  Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB," imbuhnya.

Naufal juga bersama siswa lainnya dari seluruh Jawa Barat yang berhasil masuk ITB lewat jalur Prestasi sempat dipanggil dan bertemu Gubernur Jabar Dedi Mulyadi 

Baca juga: Curhat Orangtua Murid Kaget Anak Dapat Paket MBG Isi Makanan Ringan, Ingin yang Bergizi: Jangan Asal

Dalam sesi pertemuan tersebut, Naufal Nur Ahsan Saleh salah satu siswa yang paling beruntung dan membuat bangga Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, karena Naufal siswa asal Pamanukan tersebut sekolah sambil kerja Part Time untuk membiayai sekolahnya sendiri dengan bekerja mengajar les privat anak-anak SD dan SMP.

Berkat kerja kerasnya tersebut, Naufal dikasih hadiah Rp 10 Juta oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan tak hanya itu bahkan Bupati Subang pun Reynaldy juga ikut memberikan bonus Rp 10 juta untuk Naufal.

Tak hanya itu untuk biaya persiapan perlengkapan kuliah di ITB Naufal dan siswa lainnya di Jabar yang diterima di ITB lewat jalur SNBP juga diberikan uang Rp 20 juta per siswa.

Selama kuliah di ITB Naufal Nur Ahsan Saleh bersama siswa asal Jabar lainnya yang diterima di lewat jalur SNBP akan mendapatkan beasiswa penuh dari negara berkat prestasinya yang membanggakan.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berpesan kepada anak-anak berprestasi yang diterima di ITB lewat jalur SNBP agar tetap semangat belajar untuk menjadi orang sukses.

Baca juga: Bupati Syok Tiba-tiba Dicium 6 Kali Emak-emak Rambut Pirang, Pasrah Dipeluk Erat, Warga Bersorak

"Jangan pernah kita berpikir berasal dari mana, anak siapa, keluarga mampu maupun tidak mampu, jangan pernah berpikir kita tak punya apa-apa. Yakinlah kita semua punya kemampuan dan punya tujuan untuk menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih baik," katanya.

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berpesan bahwa tidak ada keberhasilan hanya mengandalkan otak, tapi juga hati.

"Banyak orang-orang pinter tapi tak punya hati sehingga akhirnya mereka gagal. Kesuksesan itu berasal dari kecerdasan, kecerdasan itu muncul dari orang-orang yang mampu mengelola dirinya dengan baik, bisa nahan emosi, menghargai orang lain orang dan selalu dekat dengan sang pencipta Allah SWT," ucapnya.

Selamat kuliah jadi generasi muda Jawa Barat yang hebat memiliki kompetensi yang handal dan siap bersaing di dunia kerja.

"Tetap semangat buktikan anak Jawa Barat hebat-hebat  pintar dan berprestasi siap wujudkan Jabar Istimewa," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved