Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imbas Curah Hujan, Petani Tembakau di Lamongan Terpaksa Bikin Persemaian dalam Pot Tray

Curah hujan yang masih terjadi hingga kini sangat berdampak bagi petani tembakau  di Lamongan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
TANAM BIBIT TEMBAKAU DARI POT TRAY - Curah hujan yang masih melanda hingga kini berdampak dengan tanaman tembakau di Lamongan. Kini para petani terpaksa tanam ulang dan membuat pesemaian dalam pot tray untuk menghasilkan bibit yang kuat dan tahan guyuran hujan, Sabtu (21/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Curah hujan yang masih terjadi hingga kini sangat berdampak bagi petani tembakau  di Lamongan.

Tanaman tembakau yang umurnya relatif masih muda banyak yang mati terkena curah hujan yang tinggi.

Kini para petani melakukan upaya agar tanaman tembakau mereka bisa bertahan hidup dan mengantisipasi gagal tanam.

Seperti yang dilakukan para petani tembakau di Kecamatan Bluluk.

Baca juga: RSUD Ki Ageng Brondong Lamongan Diresmikan, Maksimalkan Layanan Kesehatan di Wilayah Pantura

Mereka menggunakan media tanam dalam pot tray, cara  ini dinilai lebih tahan terhadap cuaca buruk dan tahan serangan hama.

Tanam tembakau dengan sistem pot tray ini dilakukan oleh para  petani di Desa Kuwurejo, Kecamatan Bluluk, Lamongan, pasca dihadapkan dengan gagal tanam yang disebabkan curah hujan yang masih tinggi.

"Melihat cuaca masih sering turun hujan, maka kami pakai cara ini untuk tanam tembakau," kata Sriyono, Sabtu (21/6/2025).

Bagaimana cara tanam pakai media pot tray ?  kali pertama bibit tembakau terlebih dahulu disemai di lahan kosong yang luas dan terkena sinar matahari langsung.

Setelah persemaian tembakau  berusia dua puluh lima hari,  berlanjut dilakukan pemilihan benih yang sehat, termasuk yang tumbuh subur.

Benih tembakau yang terpilih ini kemudian dipindahkan ke media pot tray dengan menggunakan media tanam campuran pupuk dan juga tanah gembur.

Satu persatu persemaian  tembakau  di tanam di pot tray hingga kemudian mencapai usia lima belas hari. "Di pot tray tetap dalam perawatan yang cukup," kata Sriyono.

Dengan perawatan rutin dan penyiraman berkala, bibit tembakau akan berakar subur dan siap untuk dipindah tanam ke lahan ladang atau sawah, sehingga akan lebih cepat tumbuh dan kuat. 

Di lahan yang sudah disiapkan,  petani tembakau membuat lubang dengan  diameter rata-rata dua centimeter.  Bibit tembakau yang sudah berakar  kuat, satu persatu ditanam.

Baca juga: Terkendala Administrasi dan Jaringan, Segini Jumlah Koperasi Merah Putih di Lamongan yang Terbentuk

Dengan sitem ini petani mampu mengurangi potensi kematian tembakau diusia muda akibat curah hujan yang tinggi di musim kemarau basah saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved