Berita Viral
Ondel-ondel Hendak Dilarang, Pengamen Bingung Cari Nafkah Buat Susu Anak: Rp50.000 Belum Tentu Dapat
"Mau gimana lagi, nyari kerja kan susah, yang S1, S2, juga banyak yang nganggur," keluh seorang pengamen ondel-ondel.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah provinsi (Pemrov) DKI Jakarta hendak meresmikan aturan soal larangan mengamen menggunakan ondel-ondel.
Kabar ini membuat sepasang suami istri bernama Adi (26) dan Listi (27), tidak bisa berbuat banyak.
Sudah delapan tahun, Adi dan Listi bergantung hidup menjadi pengamen ondel-ondel.
Baca juga: Nyaris Akhiri Hidup Lihat Kelakuan Anaknya, Ibu Penjaga Kantin Rela Pergi Jauh Temui Gubernur: Rusak
Pikiran mereka buntu sekaligus bingung ketika mencari alternatif lain dalam mencari nafkah.
Tak terhitung berapa kilometer jarak yang sudah ditempuhnya.
Keduanya telah melakoni profesi ini demi menghidupi satu orang anaknya yang masih berusia tiga tahun.
"Mau gimana lagi, nyari kerja kan susah, yang S1, S2, juga banyak yang nganggur," kata Adi kepada Warta Kota, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penghasilan dari mengamen ondel-ondel tidaklah seberapa, dibandingkan dengan rasa lelah berjalan kaki sambil menggendong boneka Betawi yang memiliki bobot lebih dari tujuh kilogram tersebut.
Rumah ke rumah rela didatangi keduanya demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk keperluan makan dan membeli susu anak.
Ditambah lagi, ia masih harus membayar setoran menyewa ondel-ondel sebesar Rp50.000 dalam sehari.
Tak ayal, jika Adi dan Listi kerap pulang dengan tangan kosong, lantaran kehabisan ongkos dan beban membayar sewa.
"Kadang (dapat) Rp100.000, itu juga buat ongkos bajaj, kami pulang balik Rp60.000 (untuk bajaj)," tutur Adi sedikit berkaca-kaca.
"Kadang kami enggak megang duit, buat setoran doang sama bajaj. Kalau lagi musim hujan kayak sekarang gini, Rp50.000 itu belum tentu (dapat)," imbuh dia.
Padahal, keduanya sudah memulai mengamen sejak pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB, dan berkeliling di wilayah Palmerah, Jakarta Barat.

Sementara itu, Listi bercerita jika dirinya masih harus membayar sewa kontrakan Rp700.000 sebulan.
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Dokter Tifa Unggah Surat Kementerian Era Jokowi Setarakan UTS Insearch dengan SMK Demi Gibran: Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.