Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

ASN Sebut Akun Medsos Milik Pemerintahan Cuma Buat Eksis Bukan Tempat Warga Ngeluh, Kabag Minta Maaf

Secara terang-terangan, sang ASN menyampaikan bahwa akun Prokopim bukan tempat untuk menyampaikan keluhan masyarakat.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/sumsel.keras
VIRAL KELAKUAN ASN - ASN di Muratara yang viral beberapa waktu lalu. Ia saat siaran live menyebut medsos Prokopim bukan tempat ngeluh, tapi eksis. 

"Saya selaku Kabag menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian staf saya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Minggu (22/6/2025).

Junaidi menegaskan telah menegur yang bersangkutan langsung dan sudah memintanya untuk membuat klarifikasi langsung.

"Yang bersangkutan sudah saya tegur dan telah membuat klarifikasi dan permohonan maaf," ungkapnya.

Baca juga: Nyaris Akhiri Hidup Lihat Kelakuan Anaknya, Ibu Penjaga Kantin Rela Pergi Jauh Temui Gubernur: Rusak

Di tempat lain, inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Roi Palunga, membawa hasil yang cukup mengejutkan.

Diketahui, dirinya melakukan sidak ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pada Kamis (19/6/2025) pagi.

Pasalnya, ia menerima laporan menurunnya tingkat kehadiran ASN hingga di bawah 50 persen.

Suasana lengang di sejumlah kantor pemerintahan pun menjadi sorotan serius Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen.

Sidak dimulai pukul 08.50 WIT, di Dinas Pariwisata, lokasi pertama yang dikunjungi.

Hasilnya mengejutkan, dari total 44 pegawai, hanya lima orang yang hadir.

ASN PEMALAS DISIDAK - Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Roi Palunga, melakukan sidak ke kantor-kantor OPD dan kehadiran ASN jauh di bawah 50 persen.
ASN PEMALAS DISIDAK - Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Roi Palunga, melakukan sidak ke kantor-kantor OPD dan kehadiran ASN jauh di bawah 50 persen. (Via Kompas.com)

Kondisi serupa ditemukan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) dengan hanya tiga dari 33 pegawai.

Kemudian di Distrik Anotaurei hanya lima dari 28 pegawai, dan di Kelurahan Anotaurei tercatat hanya tiga orang yang hadir.

"Kami sangat sayang sekali melihat situasi ini, karena kurang dari 50 persen pegawai negeri hadir untuk melaksanakan kewajibannya. Ini sangat memprihatinkan," ujar Roi usai sidak.

Ia menegaskan bahwa sidak ini tidak hanya untuk mengecek kehadiran.

Tetapi sidak ini juga untuk memastikan bahwa data absensi yang diajukan untuk pembayaran Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja (TPB) benar-benar sesuai dengan kenyataan.

"Ketika kita menerima gaji tetapi tidak melaksanakan tugas, itu bagian dari korupsi," kata dia, melansir Tribun Papua.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved