Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gajinya Rp900 Ribu, Teluning Penjual Cireng Nangis Anak Bisa Kuliah Gratis di UGM, Ingat Pesan Suami

Seorang anak penjual cireng bisa kuliah gratis di UGM atau Universitas Gadjah Mada dengan beasiswa.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
KISAH INSPIRATIF - Artita Lindu Rilawati saat bersama ibundanya Teluning. Warga Tompeyan, Tegalrejo, Kota Yogyakarta akhirnya bisa kuliah gratis di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ibunya yang merupakan penjual cireng bangga. 

Sang bunda, Siti Darojah (53), mengambil peran sebagai pengasuh sekaligus tulang punggung keluarga.

Setelah gempa 2006 menghancurkan usaha keluarga dan disusul dengan masalah rumah tangga, ia tidak memiliki pilihan lain selain berjualan di kantin sekolah dasar daerah Jetis, Bantul, untuk mencukupi kebutuhan Varen dan kakaknya yang saat itu tengah SD.

“Saya memprioritaskan anak-anak, apapun saya lakukan dan saya fokuskan untuk kehidupan anak,” ujar Siti dikutip dari laman UGM, Minggu (22/6/2025), via Kompas.com.

Dengan profesi ibunya tersebut, Varen sudah terbiasa bangun pagi sejak kecil untuk membantu ibunya menyiapkan menu yang akan dijajakan di sekolah.

Bahkan, ia sudah sampai di gerbang sekolah pukul 05.00, karena ibunya harus segera bergegas untuk mempersiapkan lapak.

Baca juga: 1 Kampung Patungan Biayai Devit Anak Kuli Angkut yang Masuk ITB, Rektor Nangis saat Jemput di Rumah

Ia mengaku bangga akan perjuangan ibunya yang mengusahakan segalanya untuknya.

Lebih dari itu, Varen turut serta membawa beberapa dagangan ibunya untuk ia titipkan di kantin sekolahnya atas inisiatifnya sendiri.

“Sejak SD sampai SMA sekolah Varen memang jauh dari rumah, itu saya lakukan supaya dia nggak dapat tekanan sosial kalau bersekolah di sekitar lingkungan rumah dan ditanya tentang ayahnya,” tutur Siti dengan penuh haru.

Sejak SMP, Varen sudah merancang masa depannya dan menempatkan kampus UGM sebagai target tempat kuliah.

Kecintaannya pada kimia menuntunnya pada Prodi Teknologi Pangan.

Meski keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa ikut bimbel, Varen menempuh jalur lain dengan memanfaatkan les murah, belajar mandiri via daring, dan bergantung pada doa serta tekad.

“Ibu saya tidak pernah bilang keberatan, selalu mendukung dan membebaskan pilihan saya. Saya percaya kalau kita niat cari ilmu, Allah pasti kasih jalan,” ungkapnya.

Meskipun dikenal pendiam, Varen memiliki prestasi di kelas dengan meraih peringkat tinggi di setiap jenjang sekolahnya dan menjuarai lomba menggambar sejak kecil.

Ia juga memiliki kesan positif di mata guru dan teman-temannya.

“Anaknya memang pendiam, tapi dia tanggap sama lingkungan sekitar, baik sama keluarga atau ke teman-temannya,” nilai Siti.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved