Berita Viral
Miris SD Negeri Hanya Dapat 4 Siswa Baru Padahal Dulu Favorit Warga, Kepsek Keluhkan Fasilitas Minim
Salah satu guru di sekolah tersebut berharap, kelas tetap berjalan tahun ini dan siswa bisa bertambah jumlah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa sekolah tercatat sedikit menerima siswa baru lantaran sepi peminat saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2025.
Hal itu salah satunya dialami SDN 137 Palembang yang berada di Jalan Kapten Cek Syeh kawasan rumah susun (rusun) Palembang.
Padahal sekolah tersebut dulunya adalah sekolah favorit yang banyak diminati masyarakat.
Baca juga: Pemuda Kaget Buka Tas usai COD Jual iPhone, Rugi Rp4,8 Juta Gegara Ulah Pembeli: Saya Tidak Terima
Namun, kini tercatat hanya ada empat siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut.
Salah satu alumni sekolah tersebut, Lidya mengatakan, dulu dia sekolah di sekolah ini di tahun 2017 silam dan masih jadi favorit.
Sebab, dia sendiri rumahnya di dekat sekolah tersebut.
Sehingga Lidya lebih memilih sekolah tersebut karena tidak jauh jarak pulang dan pergi.
"Dulu sekolahnya bagus, banyak yang sekolah di sana dan kualitasnya juga bagus, sayang kalau sekarang sepi peminatnya," ujar Lidya, dilansir dari Tribun Sumsel.
Sekolah tersebut terdiri dari dua bangunan utama, yakni bangunan permanen dua lantai dan bangunan semi permanen atau kelas kayu.
Berada di pinggir Jalan Kapten Cek Syeh, sekolah ini terletak berdekatan dengan SDN 138 yang hanya berjarak 500 meter dari sekolah tersebut.
Salah satu guru di sekolah tersebut berharap, kelas tetap berjalan tahun ini dan siswa bisa bertambah jumlah.
Sehingga sekolah pun bisa berjalan kelas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Padahal kuota penerimaan siswa baru 84 siswa, namun hanya ujungnya saja yang mendaftar.
Angka ini juga lebih sedikit dibanding tahun lalu, tahun lalu, ada 20 siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.
Penyebab minimnya peminat di SDN 137 Palembang terungkap.
Hal itu terjadi lantaran banyak sekolah di satu kawasan tersebut, baik sekolah negeri maupun swasta.
Paling tidak ada empat sekolah, yakni tiga sekolah negeri dan satu sekolah swasta setara SD di kawasan seputar Rusun 24 Ilir.
Kepala SDN 137 Palembang, Emi Rosmita mengatakan, jumlah siswa yang mendaftar totalnya 10 orang setelah diizinkan.
Itu pun total keseluruhan setelah diizinkan boleh daftar langsung, karena wali murid tidak punya handphone atau pun punya handphone, tapi tidak mengerti daftar online.
Siswa yang mendaftar itu pun siswa yang jauh dari sekolah, bukan yang domisilinya dekat sekolah.
"Ada juga yang daftar dari handphone, tapi tetap kita bantu daftarkan di sekolah, karena wali murid tidak paham."
"Jadi kita bimbing pendaftarannya, karena kita tidak ingin ada anak putus pendidikan," kata Emi, Senin (23/6/2025).
Baca juga: Rp1,2 M Amblas Gegara Tergiur Tawaran Teman SMP, Jual Parfum & Tas Mahal Tak Bisa Kembalikan Modal
Padahal jika memang banyak peminatnya, sekolah tersebut akan membuka tiga kelas untuk tahun ajaran baru.
Namun, kini siswanya hanya 10 orang saja, satu kelas pun tidak cukup.
Tahun lalu saja, kelas satu hanya menerima 19 siswa kelas satu, dan tahun ini meluluskan 29 siswa kelas 6.
Emi mengatakan, di seputar sekolah memang minim anak usia sekolah, karena anak-anak sudah bukan masuk usai sekolah dasar lagi.
"Banyak orang tua sekitar sekolah dan fasilitas sekolah minim, bisa dilihat sendiri," tambah Emi.
Emi mengatakan, salah satu bangunan sekolah tetap berbentuk lama, karena ada bangunan cagar budaya yang tidak boleh direnovasi walaupun masih layak, yakni gedung kelas semi permanen.
Kemudian bangunan dua lantai, bisa dilihat fasilitas seadanya, sebab di sudut plafon terlihat sudah bolong dan atap seng juga sudah lepas di ujungnya.
Dia berharap dinas terkait bisa membantu merenovasi sekolah agar diminati masyarakat.
Namun dia sadar, jika sekolah ingin direnovasi juga harus sesuai aturan dan juknisnya, yakni salah satunya minat siswa sekolah.
Siswa baru yang akan sekolah harus banyak sehingga sekolah bisa direnovasi.
Kondisi serupa juga dialami SDN 2 Wonorejo, Karanganyar, Jawa Tengah, yang hanya mendapat lima siswa yang mendaftar.
Lima siswa tersebut mendaftar sejak pembukaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada 2 Juni 2025.
Kondisi ini mendorong guru di sekolah tersebut melakukan promosi dari rumah ke rumah.
Hal itu dilakukan para guru demi menyelamatkan sekolah dari kekosongan murid.
Wali Kelas 6 SDN 2 Wonorejo, Sri Mariyani, mengungkapkan bahwa sejak dibukanya pendaftaran pada 2 Juni 2025, baru ada lima anak yang mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
Pendaftaran sendiri dijadwalkan akan ditutup pada Selasa, 24 Juni 2025, besok.
"Untuk pendaftaran peserta didik baru, untuk tahun ini, kebetulan masih minim ya, atau masih kurang. Ada lima siswa," ujarnya saat diwawancarai.
Menurut Mariyani, dalam lima tahun terakhir, sekolahnya memang tidak mendapatkan banyak murid.
Tercatat paling banyak yakni sekitar 10 anak.
"Tahun ini termasuk yang sedikit. Biasanya kan bisa 7, gitu, 8 sampai 10 siswa," katanya, mengutip Kompas.com.
Baca juga: Guru SD Rela Gedor Rumah Warga Cari Murid Baru, Pendaftar PPDB Cuma 5 Siswa, Minta Solusi Disdik
Upaya promosi ke TK-TK terdekat juga sudah dilakukan oleh pihak sekolah guna menambah jumlah siswa.
Selain itu, pihak sekolah bahkan melakulan door to door ke rumah-rumah untuk menginformasikan keberadaan SDN 2 Wonorejo.
"Saya juga tiap tahun itu kan langganan ke TK Bakti itu pasti. Cuma ya, kami kan tidak bisa memaksa orang tua juga," ungkapnya.
"Terus saya juga door to door gitu, ke rumah-rumah juga," jelas Mariyani.
Ia berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Karanganyar bisa memberikan solusi terkait permasalahan ini.
Sehingga siswa yang mendaftar ke SDN 2 Wonorejo lebih banyak lagi.
"Ya, harapannya sih kami sebagai guru ya, Dinas lebih, mungkin lebih ini ya, lebih memperhatikan supaya gimana caranya kita bisa lebih, istilahnya, dapat murid lagi gitu," harap Mariyani.
"Atau mungkin kami berharap kayak seperti SMP gitu, domisili gitu, ya. Berarti kalau domisili sini ya harus masuknya sini gitu," tutupnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Menu MBG Nasi Tutug Oncom untuk Siswa Viral, Camat Jelaskan Sudah Diperiksa Ahli Gizi |
![]() |
---|
Kronologi Mbah Endang Didenda Rp115 Juta Atas Hak Siar Pertandingan Bola, 2 Pria Datang Foto Kafenya |
![]() |
---|
Pertemuan Dwi Hartono dan Ken Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bahas Bantu Palsu Rekening |
![]() |
---|
Imbas Minta Rp200 Ribu Dikasih Kakak Cuma 10.000, Adik Bakar Rumah, Sering Dimanja Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.