Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kebutuhan Meningkat Jelang Tahun Baru Islam, Pasokan Tabung Gas LPG 3 Kilogram di Magetan Ditambah

Menjelang peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, warga Kabupaten Magetan mendapatkan tambahan pasokan Tabung Gas LPG ukuran 3 kg

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
istimewa
PERMINTAAN NAIK - Sejumlah pembeli tengah menukarkan Tabung Gas LPG Melon Kosong, kepada penjual di Pasar Parang, Rabu (25/6/2025). Masyarakat Kabupaten Magetan mendapatkan tambahan pasokan tabung gas LPG subsidi ukuran 3 kilogram, sebanyak 19.040 tabung jelang peringatan Tahun Baru Islam 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Menjelang peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, warga Kabupaten Magetan mendapatkan tambahan pasokan Tabung Gas LPG ukuran 3 kilogram, sebanyak 19.040 tabung.

Perwakilan Hiswana Migas Wilayah Magetan Suparni Pithut, mengatakan, tambahan pasokan menjadi respon cepat atas peningkatan kebutuhan LPG ditengah banyaknya kegiatan sosial, dan keagamaan yang digelar menjelang peringatan 1 Muharam.

“Ketersediaan belum masuk kategori krisis, tapi permintaan memang melonjak karena banyak warga menggelar hajatan,” jelas Suparni Pithut, Rabu (25/6/2025).

Menurutnya, Kabupaten Magetan sendiri memiliki alokasi harian sekitar 23.277 tabung, yang disalurkan melalui jaringan 826 pangkalan dan 19 agen resmi. Namun peningkatan konsumsi membuat pasokan harian menjadi tidak mencukupi dalam beberapa hari terakhir.

“Penambahan ini sifatnya pencegahan agar tidak terjadi kelangkaan. Kami ingin memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” imbuh Suparni yang juga pemilik Agen PT Pithut Anugerah Jaya.

Baca juga: Pasokan Gas LPG Melon di Ponorogo Ditambah 24.240 Tabung dalam Rayakan Idul Adha

Masyarakat diimbau untuk membeli gas subsidi langsung di pangkalan resmi agar tidak terkena harga tinggi. Di tingkat pangkalan, Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000 masih diberlakukan, sementara di pengecer harga bisa melambung hingga Rp23.000 per tabung.

“HET tidak berlaku di pengecer, jadi masyarakat sebaiknya beli di pangkalan untuk menghindari lonjakan harga dan memastikan distribusi yang adil,” ucapnya.

Baca juga: Pertamina dan Hiswana Migas Monitoring Ketersediaan Gas LPG di Ponorogo Jelang Idul Adha

Sayangnya, lanjut ia, tingginya konsumsi tabung gas melon tidak lepas dari praktik penyalahgunaan oleh sektor sektor non-mikro seperti restoran besar, hotel, hingga bengkel las dan peternakan. Padahal, subsidi ini seharusnya hanya menyasar rumah tangga miskin, usaha mikro, nelayan kecil, dan petani kecil.

“Ketika sektor yang bukan sasaran ikut menikmati subsidi, dampaknya langsung terasa di lapangan. Ini jelas pelanggaran yang perlu pengawasan,” tegas Suparni.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Pelaku Pembobolan ATM Minimarket Magetan - Penemuan Jasad Terpendam Lumpur Tuban

Dirinya juga mengingatkan warga agar tidak melakukan penimbunan dan hanya membeli sesuai kebutuhan. Tabung gas bersubsidi merupakan hak bersama, sehingga harus digunakan dengan bijak.

“Aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar selama peringatan Tahun Baru Islam, tanpa hambatan akibat keterbatasan pasokan gas,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved