Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Mustofa Sempat Curiga Jemaah Haji Turun Tak Biasa, Tak Tahu Pesawatnya ada Teror Bom

Mereka merupakan Jemaah haji asal Jember Jawa Timur berhasil pulang dengan selamat di kampung halamannya, Selasa (24/6/2025).

Editor: Torik Aqua
Dok Polda Sumut
PANTAS CURIGA - Penumpang Saudia Airlines yang merupakan jamaah haji asal Depok dan Bekasi, saat proses keberangkatan menuju Jakarta, di Bandara Kualanamu, Rabu (18/6/2025). Kisah serupa juga dialami oleh jemaah haji asal Jember yang tak tahu ada teror bom di pesawat yang ia tumpangi. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah jemaah haji yang sempat curiga karena mendapat permintaan tak biasa dari kru pesawat.

Diketahui, jemaah haji itu adalah Ahmad Mustofa bersama Istrinya Asmaul Suharini.

Mereka merupakan Jemaah haji asal Jember Jawa Timur berhasil pulang dengan selamat di kampung halamannya, Selasa (24/6/2025).

Sebelumnya, pesawat mereka sempat mendapatkan teror bom dari orang tak bertanggungjawab.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Banyuwangi yang Batal Pulang karena Perang Israel-Iran Gelar Istighosah

DIKIRA WISATA RELIGI - Penumpang Saudia Airlines yang merupakan jamaah haji asal Depok dan Bekasi, saat proses keberangkatan menuju Jakarta, di Bandara Kualanamu, Rabu (18/6/2025). Sebelumnya, pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom.
DIKIRA WISATA RELIGI - Penumpang Saudia Airlines yang merupakan jamaah haji asal Depok dan Bekasi, saat proses keberangkatan menuju Jakarta, di Bandara Kualanamu, Rabu (18/6/2025). Sebelumnya, pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom. (Dok Polda Sumut)

Pasangan suami istri ini bersama rombongan jamaah kloter 33 sempat tertahan usai pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan Sumatra Utara saat pulang dari tanah suci, akibat teror bom di pesawat yang ditumpanginya, Jumat (20/6/2025).

Mereka baru tiba Kabupaten Jember pada Minggu (22/6/2025) setelah melakukan pemeriksaan dari kru pesawat.

Pasutri jemaah haji ini tinggal di rumahnya kawasan Desa Pancakarya Kecamatan Ajung Jember.

Mereka kini merayakan kepulangannya usai menunaikan ibadah rukun Islam nomor lima.

"Kalau jemaah itu tidak ada yang tahu (adanya teror bom), karena tidak diberi tahu oleh kru pesawat," ujar Ahmad Mustofa saat ditemui Tribun Jatim Network.

Menurutnya, pesawat yang ditumpangi rombongan jemaah haji mendadak transit di Bandara Kualanamu tanpa ada pengumuman dari kru yang bertugas.

Baca juga: Pesawat Jemaah Haji Kloter 33 Asal Jember yang Dapat Teror Bom, Akhirnya Mendarat di Bandara Juanda

DIKIRA WISATA RELIGI - Penumpang Saudia Airlines yang merupakan jamaah haji asal Depok dan Bekasi, saat proses keberangkatan menuju Jakarta, di Bandara Kualanamu, Rabu (18/6/2025). Sebelumnya, pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom.
DIKIRA WISATA RELIGI - Penumpang Saudia Airlines yang merupakan jamaah haji asal Depok dan Bekasi, saat proses keberangkatan menuju Jakarta, di Bandara Kualanamu, Rabu (18/6/2025). Sebelumnya, pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom. (Dok Polda Sumut)

"Dan lokasi mendaratnya pesawat itu, tidak di tempat leanding biasanya, agak jauh dari pesawat lainnya. Kayak semacam lokasi pendaratan darurat," kata Mustofa.

Setelah itu, kata dia, kru pesawat meminta semua penumpang segera turun, tanpa boleh mengambil barangnya yang ada di bagasi.

"Dan nada permintaan itu tidak kayak biasanya. Selain itu saat turun di lokasi bandara sudah ada pemadam kebakaran, ada Gegana dan juga tentara," ucap Mustofa.

Setelah itu, lanjut dia, para jemaah haji diangkut mengunakan bus untuk dibawa ke Hotel kawasan Medan, tanpa membawa barang apapun selain yang melekat dibadan.

"Dan para jemaah tetap enjoy saja dan tidak tahu ada apa. Selain itu penyambutan dari pemerintah daerah setempat sangat luar biasa, karena sekda provinsi langsung turun sendiri," paparnya.

Seluruh kebutuhan logistik dan makanan para rombongan jemaah haji.

Kata Mustofa hal tersebut disediakan langung Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.

"Tambah enjoy kami, karena disana dikasih makanan, kopi, teh dan semacamnya jadi tambah enak," imbuhnya.

Setelah dari hotel, Mustofa mengungkapkan jemaah haji kembali diangkut bus untuk dibawa lagi di Bandara, guna melakukan penerbangan.

"Dan disana kami diperiksa lagi oleh petugas imigrasi yang didampingi tentara. Biasanya kan cuma petugas imigrasi saja yang memeriksa, tetapi ini ada tentara juga yang dampingi," ulasnya.

Meskipun ada perubahan layanan lebih ketat dari petugas.

Mustofa mengungkapkan para jemaah juga tidak tahu kalau ada teror bom di pesawat.

"Baru tahu (teror bom) itu setelah dikabari orang rumah malahan. Jadi ketika turun di Kualanamu mereka anggap pesawat hanya transit biasa, tidak mikir macam-macam," ulasnya.

Seandainya saat itu para jemaah tahu teror tersebut.

Dia pastikan suasananya pasti akan tambah kacau, sebab mereka pasti panik.

"Karena kami enjoy di sana. Setelah dari Hotel kami menuju bandara Kualanamu untuk melakukan penerbangan pada pukul 04.00 WIB, Sabtu (21/6/2025) sampai di Bandara Juanda pukul pukul 07.00 WIB," tambahnya.

Sebatas informasi, jemaah haji Jember kloter 33 sebanyak 376 orang. Mereka tiba di Bumi Pandalungan pada Minggu (22/6/2026) pagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved