Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penyebab Kematian Juliana Marins, Dokter Perkirakan Tewas 20 Menit Setelah Jatuh, Luka Parah di Dada

Ida Bagus Putu Alit mengungkapkan perkiraan kematian pendaki Gunung Rinjani, Juliana Marins, 20 menit setelah terjatuh ke jurang dan alami pendarahan.

KOLASE TribunLombok.com/Istimewa/Instagram.com/@resgatejulianamarins
PENDAKIT RINJANI JATUH - (Kiri) Tangkapan layar video pendaki Rinjani jatuh, Sabtu (21/6/2025). (Kanan) Foto Juliana Marins yang diunduh di akun Instagram @resgatejulianamarins, pada Selasa (24/6/2025). Pendaki tersebut merupakan Juliana Marins (27) Warga Negara (WN) Brasil. Berdasarkan autopsi, kematian Juliana disebabkan luka karena benturan keras, sehingga menyebabkan pendarahan banyak, terutama di bagian dada. 

Salah satunya, tidak boleh meninggalkan korban setelah ditemukan dalam kondisi apapun.

"Itu bentuk tanggung jawab, kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sekecil apapun,” tegasnya.

Syafii kemudian meminta agar para pendaki mengikuti seluruh SOP, sebab hal tersebut sudah melalui kajian. 

"Saya rasa di semua kegiatan memiliki standar SOP tersendiri. Jadi saya rasa di setiap tempat lokasi baik di laut atau tempat wisata seperti di gunung memiliki karakteristik tersendiri dan ancaman berbeda-beda,” pungkasnya.

Baca juga: Kendala Proses Evakuasi Jenazah Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Diwarnai Bambu Patah

Pemprov NTB Tinjau Ulang Sistem Pendakian

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan evaluasi atau peninjauan kembali sistem pendakian di Gunung Rinjani.

Hal tersebut dilakukan setelah Juliana terjatuh di Rinjani, lalu ditemukan tewas.

Untuk itu, guna mencegah kejadian serupa, Pemprov NTB menekankan pelayanan yang aman dan nyaman bagi wisatawan.

Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, mengatakan Pemprov NTB akan memperbaiki regulasi terkait proses pendakian, baik bagi turis maupun domestik.

"Kami akan mencoba memperbaiki dari sisi regulasi terkait dengan proses pendakian dari turis luar maupun domestik, agar Rinjani tentunya menjadi destinasi dunia," kata Dinda sapaan karibnya, Kamis (26/6/2025), dikutip dari TribunLombok.com.

Nantinya evaluasi itu akan dilakukan bersama seluruh stakeholder terkait dengan wisata pendakian Gunung Rinjani.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Widiyanti Putri Wardhana, juga meminta agar standar operasional prosedur (SOP) di destinasi wisata diperketat lagi.

Selain itu, pengawasan yang ada juga perlu ditingkatkan, apalagi pada kegiatan wisata yang berisiko tinggi, seperti di Gunung Rinjani.

"Kami telah meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur, serta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrem seperti di Gunung Rinjani," ungkap Widiyanti, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (25/6/2025).

Widiyanti pun berharap peristiwa jatuhnya Juliana ini menjadi yang terakhir terjadi di kawasan wisata Indonesia.

Untuk ke depannya, Widiyanti menargetkan zero accident atau nihil kecelakaan pada seluruh destinasi wisata di Indonesia.

"Kami berharap, ini menjadi yang terakhir, kami menargetkan zero accident di seluruh destinasi wisata Indonesia," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved