Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Untung Rp 402,5 Juta, Polisi Palsu Tipu 24 Warga Lolos Jadi PNS, Modal Bawa Borgol dan Airsoft Gun

Raup keuntungan sampai ratusan juta rupiah, pria yang mengaku polisi berakhir menipu 24 warga agar bisa lolos jadi PNS.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Gorontalo
TERTIPU PENAMPILAN - Seorang pria di Aceh Utara mengaku polisi dan berhasil menipu 24 warga dengan iming-iming bisa meloloskan jadi PNS. Total kerugian: Rp402,5 juta dan satu mobil Honda Jazz. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak 24 warga tertipu gaya seorang pria yang mengaku anggota polisi.

Pria tersebut mengaku sebagai polisi dan mengiming-imingi korban dengan janji akan lolos bekerja sebagai PNS.

Dijanjikan kelulusan sebagai PNS, 24 warga langsung jadi menyesal karena ternyata ditipu.

Seorang pria berinisial IK (52) ditangkap aparat Kepolisian Resor Aceh Utara setelah terbukti menipu 24 warga dengan modus mengaku sebagai anggota Polri dan menjanjikan kelulusan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dari aksinya itu, pelaku berhasil menggasak total kerugian korban sebesar Rp402,5 juta dan satu unit mobil Honda Jazz.

Penangkapan IK dilakukan di persembunyiannya di sebuah rumah di kawasan Karang Baru, Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu.

Penangkapan dipimpin langsung oleh tim Satreskrim Polres Aceh Utara setelah menerima sejumlah laporan dari korban.

“Kasus ini bermula dari laporan warga. Korban dan pelaku saling mengenal. Pelaku menjanjikan bisa meloloskan korban jadi PNS, dengan mengaku sebagai anggota kepolisian,” ungkap Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Boestani, Minggu (29/6/2025).

Menurut Boestani, pelaku meyakinkan korban dengan berpenampilan layaknya aparat, membawa borgol dan satu pucuk senjata airsoft gun yang kemudian turut disita saat penangkapan.

Pelaku juga mengaku sebagai petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) saat menjalankan aksinya.

Baca juga: Honor RT/RW Jombang Direncanakan Cair Akhir Tahun 2025, Total Anggaran Capai Rp 4,5 Miliar

Salah satu korban menyerahkan uang senilai Rp30 juta serta satu unit mobil Honda Jazz pada September 2024.

Korban percaya lantaran pelaku meyakinkan proses kelulusan PNS bisa "dibantu" lewat jalur khusus.

Selain modus meloloskan jadi PNS, pelaku juga melakukan penipuan dalam bentuk lain seperti janji membantu masuk kerja, transaksi jual beli bodong, dan sebagainya.

“Untuk wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe, total ada 24 orang yang menjadi korban,” jelas Boestani.

Pria mengaku polisi menipu 24 warga
TERTIPU PENAMPILAN - Seorang pria di Aceh Utara mengaku polisi dan berhasil menipu 24 warga dengan iming-iming bisa meloloskan jadi PNS. Total kerugian: Rp402,5 juta dan satu mobil Honda Jazz.

Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada oknum yang mengatasnamakan institusi resmi, apalagi bila disertai janji manis dan permintaan uang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menjadi korban penipuan serupa. Bisa juga menghubungi call center Polres Aceh Utara di nomor 0852-7798-3031, yang aktif 24 jam,” kata Boestani.

Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan mengatasnamakan aparat negara yang saat ini semakin marak, baik secara langsung maupun lewat media sosial dan pesan pribadi.

IK saat ini telah ditahan di Polres Aceh Utara dan masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap kemungkinan korban lainnya maupun jaringan penipuan yang lebih luas.

Kisah lainnya, begitu pilu nasib orangtua bayar Rp 117 juta demi anak jadi Polwan.

Orangtua di Lelogama ternyata ditipu polisi gadungan.

Si orangtua menjual sapi sebanyak 40 ekor demi anak jadi Polwan.

Mereka baru tahu ditipu setelah pelaku penipuan mengalami kecelakaan maut.

Mereka adalah orangtua dari LAN (21), gadis asal Lelogama, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka ditipu polisi gadungan DT (27).

Orangtua LAN mengaku menjual sapi sebanyak 40 ekor dan DT pun menerima total uang sebesar Rp 117 juta.

Ayah LAN, Leonard Naidjuf saat ditemui pada Senin 5 Juni 2023, menuturkan, awalnya pelaku yang adalah keponakannya mengaku sudah menjadi anggota Polri dan bertugas di Polres TTS Kota SoE.

Untuk meyakinkan keluarga korban, pelaku menunjukan foto dirinya mengenakan pakaian Polantas, seperti dikutip TribunJatim.com dari PosKupang.

Baca juga: Telanjur Hamil, Wanita Syok Pacar Ternyata Bukan Anggota Brimob Tapi Petugas Keamanan, Skin Palsu

Kemudian pelaku menawarkan korban untuk menjadi Polwan dengan persayaratan harus menyiapkan sejumlah uang sesuai dengan permintaan pelaku.

Meski ragu namun keluarga juga ingin agar putri mereka menjadi seorang polisi.

Leonard pun bersedia menyiapkan uang yang diminta pelaku.

Uang tersebut tidak diserahkan sekaligus namun secara bertahap sesuai dengan permintaan kebutuhan dari pelaku.

Penyerahan uang pertama terjadi pada tanggal 5 Mei 2022 dimana pelaku meminta uang sejumlah Rp 800 ribu dengan alasan untuk mengikuti rapat.

Permintaan uang juga terus berlanjut hingga bulan November 2022 dengan alasan untuk diserahkan kepada sejumlah orang termasuk untuk Kapolda NTT dan Kapolri.

Baca juga: Polisi Gadungan di Palembang Janji Nikahi Wanita Gebetan, Ajak VC Lalu Diperas, Foto Seragam Palsu

Semakin besar jumlah uang yang diserahkan kepada pelaku, korban bersama orang tuanya sudah mulai ragu dan menanyakan hasil upaya pelaku terkait kelulusan korban, namun pelaku selalu menghindar.

Akhirnya pada tanggal 1 Juni 2023 lalu pelaku berjanji untuk menemui Leonard di Kupang.

Saat itu ia ke Kupang namun tidak berhasil mendapatkan pelaku dan akhirnya pulang ke Lelogama dengan penuh kekecewaan.

Malam harinya ia kaget setelah anggota Polsek Amfoang Selatan mengantarkan pelaku yang saat itu penuh dengan luka akibat kecelakaan untuk dirawat.

Potret DT (27) polisi gadungan yang mengaku sebagai anggota Lantas dari Polres Soe.
Potret DT (27) polisi gadungan yang mengaku sebagai anggota Lantas dari Polres Soe. (POS-KUPANG.COM/HO)

Setelah dicari tahu, pelaku ternyata mengalami kecelakaan saat menuju Amfoang Tengah dengan sepeda motornya. 

Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Leonard untuk dimintai pertanggung jawabannya.

Dan akhirnya pelaku mengakui kalau semuanya adalah bohong belaka.

Pelaku mengakui semua perbuatannya dan mengatakan uang yang digarap dari korban dan orang tuanya digunakannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk mengelabui korban, ia membelikan korban susu, teh, gula, biskuit, kacang hijau, beras merah dan sirup. 

Mengetahui itu semua korban bersama orang tuanya langsung membawa pelaku ke Polres Kupang untuk diproses hukum.

Baca juga: VIRAL TNI Gadungan Peras Uang Hajatan Warga, Babinsa Curiga Pakaian Dinas Beda, Kedok Palsu Terkuak

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved