Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dwi Pasrah Cuma Dapat Rp 2 Juta setelah Rumahnya Digusur, Selama ini Sewa Tanah Rp 60 Ribu Per Tahun

Seorang warga pasrah dapat Rp 2 juta setelah rumahnya digusur. Warga itu diketahui bernama Dwi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/SUKOCO
RUMAH WARGA DIROBOHKAN - Sejumlah warga RT 12 Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terpaksa menjual genting dan kayu dari reruntuhan rumah mereka yang dirobohkan tenaga bantuan dari kelurahan untuk mencari tambahan uang sewa rumah setelah mereka tak bisa lagi menempati lahan milik pemerintah Kabupaten Magetan. Mereka hanya dibantu Rp 2 juta rupiah untuk pindah dari tanah aset pemkab Magetan. 

Rumah-rumah warga yang berdiri tanpa izin di tanah pemerintah itu ditertibkan karena melanggar.

Satu di antara warga yang rumahnya digusur itu adalah milik Suryadi.

Alhasil setelah digusur, Suryadi hanya pasrah tidur di tenda di Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Namun dia mengakui jika dirinya selama ini salah, sehingga dia tidak bisa menolak rumahnya yang sudah 7 tahun dia tinggali digusur.

Dedi pun sampai terkagum-kagum ketika menemui Suryadi langsung.

Baca juga: Sudah Pakai Uangnya, Dedi Mulyadi Kecele Alat Berat Bongkar Hibisc Tak Sebesar untuk Gusur PKL

Pertemuan ini dibagikan di media sosial Dedi Mulyadi pada Minggu (22/6/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Suryadi mengaku bahwa keluarganya sudah tinggal di tempat lain dengan cara mengontrak.

Itu pun setelah mereka dibantu oleh pejabat dinas Provinsi Jawa Barat.

Namun karena sempit, dia membangun tenda untuknya tinggal sementara.

Suryadi mengaku bahwa dirinya ini berprofesi sebagai penarik bajay, sedangkan istrinya bekerja di laundry.

"Jadi kemarin digusur ?, ama siapa ?, ama gubernur digusurnya ?," tanya Dedi Mulyadi saat bertemu Suryadi.

"Enggak lah, wajar saya tinggal di gituan kan," jawab Suryadi.

Suryadi pun mengakui kesalahannya terkait tempat yang dia tinggali selama tujuh tahun terakhir itu.

Dia pun sadar letak kesalahannya di mana.

"Salahnya karena itu tanah, tanah pemerintah," kata Suryadi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved