Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Pria di Jombang Manfaatkan Pekarangan untuk Budidaya Anggur, Hasilkan Puluhan Juta Rupiah

Berawal dari kegemarannya bercocok tanam, ia kini menjelma sebagai petani anggur sukses dengan ratusan kilogram panen setiap musimnya.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
BUDIDAYA ANGGUR JOMBANG - Yainul Arifin (48), warga Dusun Jemparing, Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang yang Sukses Membudidayakan Anggur di Pekarangan Rumahnya, Rabu (2/7/2025). Hasilkan puluhan juta dari berkebun anggur di pekarangan rumah.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Siapa sangka pekarangan rumah bisa menjadi sumber penghasilan puluhan juta rupiah? Hal inilah yang dibuktikan oleh Yainul Arifin (48), warga Dusun Jemparing, Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. 

Berawal dari kegemarannya bercocok tanam, ia kini menjelma sebagai petani anggur sukses dengan ratusan kilogram panen setiap musimnya.

Memanfaatkan lahan di sekitar rumah, Yainul mulai menanam anggur sejak tahun 2019. Kini, koleksi tanaman anggurnya mencapai puluhan pohon dengan beragam varietas unggulan, seperti Cadet, Jupiter, Transfiguration, Urum, hingga Donetsky.

Warna buahnya pun beragam merah, hijau, dan hitam yang makin memperkaya daya tarik bagi pembeli.

Menariknya, sistem penjualannya pun tergolong unik. Para pengunjung dapat datang langsung ke kebunnya dan memetik sendiri anggur yang mereka inginkan.

Baca juga: Dari Hobi Jadi Kawasan Agroeduwisata, Tanaman Anggur Tumbuh Subur di Toyoresmi Kediri

Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp100.000 per kilogram, tergantung jenisnya.

“Pengunjung biasanya datang langsung, bahkan bisa memetik sampai 5 kilogram sekali kunjungan. Pernah juga sampai kehabisan karena ramai,” ucapnya saat ditemui pada Rabu (2/7/2025).

Dengan total lebih dari 70 pohon anggur yang tersebar di atap, pekarangan samping, hingga halaman bawah rumahnya, Yainul mampu menghasilkan hingga 5 kuintal anggur per tiga bulan sekali.

Baca juga: Emak di Bondowoso Diduga Curi Satu Boks Buah Anggur Saat Dini Hari Terekam CCTV, Polisi Turun Tangan

Dari panen tersebut, omzet yang diraup bisa mencapai Rp5 juta belum termasuk dari penjualan bibit.

“Bibit juga banyak diminati. Jadi selain buahnya, pengunjung biasanya juga beli bibit untuk ditanam di rumah mereka,” ujarnya.

Untuk pemasaran, Yainul memanfaatkan media sosial agar jangkauan pembelinya semakin luas. Selain itu, ia rutin membagikan tips-tips budidaya anggur, yang ikut mendorong ketertarikan publik terhadap pertanian skala rumah tangga.

Baca juga: Bawa Oleh-Oleh Anggur ‘Jupiter’ Rasa Mangga, Khofifah-Emil Doakan Harian Surya Makin Sukses

Namun, bukan berarti usahanya tanpa hambatan. Tantangan terbesar justru datang dari faktor alam, terutama saat musim hujan tiba. Kelembapan tinggi bisa memicu serangan jamur yang mematikan tanaman.

“Musim hujan paling rawan. Jamur akar, daun, dan patogen bisa menyerang. Tapi sekarang sudah bisa ditangani dengan penggunaan fungisida secara rutin,” pungkasnya.

Baca juga: Waktu Pembukaan Sekolah Rakyat di Jombang Kian Dekat, Progres Hampir Rampung

Kesuksesan Yainul tak hanya mencerminkan potensi pertanian pekarangan, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa lahan sempit bukan halangan untuk produktif.

Lewat tangan terampil dan strategi pemasaran yang jitu, ia berhasil mengubah hobi menjadi peluang usaha yang menjanjikan. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved