Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Bali

Menanti Keajaiban, Istri Juru Mudi KMP Tunu Dua Hari Bertahan di Posko Bersama Dua Anaknya

Keluarga juru mudi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, sudah dua hari bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa

|
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
KELUARGA KORBAN KMP TUNU PRATAMA JAYA - Keluarga penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya yang masih terus bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Jum'at (4/7/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Keluarga juru mudi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, sudah dua hari bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Elsa Mardianita (31), istri juru pengemudi bernama Yongky Aditya Pranata beserta ke dua anaknya yang berusia 6 tahun dan 4 tahun, terus berharap suaminya ditemukan dalam kondisi sehat. Meski pada hari ke dua ini, belum ada kabar adanya temuan baru penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya.

Seperti diketahui data sementara baru ada 36 penumpang dan kru yang ditemukan. Enam di antaranya meninggal dunia. Sementara data penumpang disebut berjumlah 65 orang, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan.

Menurut Elsa, suaminya sudah 4 tahun bekerja di KMP Tunu Pratama Jaya. Sebelum tragedi na'as terjadi, suaminya sempat mengiriminya pesan Whatsaap pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Tak ada yang janggal, suaminya biasa menghubunginya untuk menanyakan aktivitas istri dan anaknya.

Baca juga: Pilu Pengantin Baru Jadi Korban KMP Tunu, Orangtua: Kami Hanya Ingin Bertemu, Hidup atau Meninggal

"Kontak seperti biasa, ma ngapain gitu. Tanya anak-anak sudah tidur. Jam 9 malam terakhir (komunikasi, red)," jelasnya.

Elsa mengaku tak punya firasat apa pun. Karena sejak usai waktu Maghrib sebelum berangkat, suaminya pamit berangkat kerja sama seperti hari-hari biasa. Yakni, menciumnya dan 2 anaknya. 

"Memang setiap berangkat kerja begitu, tak ada yang berbeda," ujarnya dikonfirmasi pada Jum'at (5/7/2025).

Ia mendapat kabar pagi saat bangun tidur pada sekitar jam subuh. Dirinya melihat handphonenya sudah memiliki banyak panggilan tak terjawab.

"Ternyata kabarnya sudah tenggelam jam 12an malam. Langsung saya kesini," ujarnya.

Baca juga: Iring-Iringan Ambulans Antar 6 Korban Meninggal KMP Tunu Pratama Jaya ke Keluarga

Dia berharap ada keajaiban suaminya ditemukan terdampar ditemukan nelayan atau warga dalam kondisi sehat. Meski, dirinya bersama keluarga sudah ikhlas apa pun hasil pencarian.

"Tapi ya sudah kembali ke takdir. Ini hari ke dua. Saya ikhlas. Kemungkinan masih ada. Kalau sudah yang kuasa berkehendak, saya terima," harapnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia menceritakan suaminya itu merupakan sosok yang sangat penyayang. Tak pernah membiarkan istrinya bekerja berat. Elsa selama ini hanya diminta agar sholat dan mendidik anak-anak.

"Kayaknya tak ada suami yang seperti suamiku. Semua serba diistimewakan. Misalkan mau berangkat kerja, keperluan semua disiapkan. Aku sudah terima jadi," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Mengambang Sembari Pegang Jasad Ayah yang Tak Bernyawa

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved