Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Singgung Pernah Dipecat dari PDIP, Wapres Gibran Ajak untuk Move On: Pilpres sudah Selesai

Kisah pemecatan itu disinggung Gibran ketika hadir di acara HUT ke-19 PSBI Simbolon (Persatuan Marga Batak) di Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).

Editor: Torik Aqua
Tangkapan layar YouTube Sekretariat Wakil Presiden
PEMAKZULAN - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam Acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024). Isu pemakzulan Wapres kini mencuat. 

TRIBUNJATIM.COM - Rekam jejak Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang pernah dipecat dari PDI Perjuangan kini disinggung kembali.

Sebelumnya, Gibran pernah dipecat dari PDIP lantaran perbedaan arah politik.

Kisah pemecatan itu disinggung Gibran ketika hadir di acara HUT ke-19 PSBI Simbolon (Persatuan Marga Batak) di Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).

Mulanya, Gibran menyinggung pemecatan Ketua umum PSBI Simbolon, Effendi Simbolon, dari PDI-P yang menurutnya merupakan sebuah pengorbanan besar.

Baca juga: Wapres Gibran Datangi Posko Terpadu KMP Tunu Pratama Jaya Banyuwangi, Temui Keluarga Korban

"Ya karena pengorbanan Pak Ketua ini sungguh besar ya sampai dipecat. Mau enggak mau harus dukung program dari Pak Presiden," ujar Gibran, Senin.

Gibran kemudian berkelakar bahwa dirinya juga bernasib sama dengan Effendi, yakni sama-sama dipecat dari PDI-P.

"Kok bisa berurutan gitu ya (dipecat)," kelakar Gibran disambut tawa dari para anggota PSBI Simbolon.

Mantan wali kota Solo ini pun mengaku tidak masalah dipecat dari PDI-P, kini ia fokus untuk melancarkan program Prabowo.

Gibran juga tidak ingin lagi mempermasalahkan pemecatannya dari PDI Perjuangan karena menurutnya pemilihan presiden sudah selesai.

Ia pun meminta kepada Effendi Simbolon untuk terus berjalan ke depan agar tidak ada lagi gesekan di internal keluarga besar Simbolon.

"Enggak apa-apa, kita harus move on. Pilpres sudah selesai. Jangan sampai ada gesekan-gesekan di internal keluarga besar Simbolon, Pak Ketua," kata Gibran.

Dia berpandangan, proses Pemilu 2024 sudah tak perlu lagi diungkit karena saat ini sudah waktunya untuk masyarakat mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto.

"Kita sudah melewati proses-proses pemilu, pilpres semua, pilkada, misalnya bersatu, bergandengan tangan. Sekali lagi, kita sama-sama mendukung program visi-visi dari Pak Presiden. Saya titip itu," kata dia.

Respons PDI-P

Elite PDI-P Andreas Hugo Pareira merespons Gibran yang mengajak Effendi Simbolon untuk move on.

Dia menyebut Effendi Simbolon telah mendapat nasihat yang bijak dari Gibran.

"Effendi Simbolon dapat nasihat yang bijak supaya urus keluarga Simbolon, jangan ada gesekan-gesekan," ujar Andreas kepada Kompas.com, Senin malam.

Andreas pun menyindir keluarga Simbolon yang kini bersatu dengan 'keluarga Solo'.

Dia menilai, mereka kini sama-sama pemimpin dinasti.

"Keluarga Simbolon bersatu dengan keluarga Solo, sebagai sesama pemimpin keluarga. Pemimpin dinasti," kata Andreas.

Kompas.com telah berupaya menghubungi elite dan pimpinan PDI-P lain, mulai dari Bambang Pacul, Said Abdullah, Ganjar Pranowo, hingga Guntur Romli.

Namun, belum ada yang membalas sejak kemarin.

PDI-P pecat kader

Pada Desember 2024 lalu, PDI-P mengumumkan telah memecat 27 orang kader yang dinilai melanggar disiplin partai.

Pelanggaran yang dilakukan 27 kader tersebut, antara lain karena mendukung calon dari partai politik lain, politik dua kaki, dan tidak menjalankan perintah partai.

Beberapa nama yang dipecat, antara lain, Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, Gibran, serta Effendi Simbolon.

Gibran dipecat karena ia menerima pinangan dari partai politik lain untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024 ketika PDI-P sudah punya calon yang diusung.

Sementara, Effendi Simbolon dipecat karena mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta lain ketika PDI-P juga sudah punya pasangan calon yang diusung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved