Berita Viral
Sosok dan Karier Daru Diplomat yang Tewas dengan Kepala Dililit Lakban, Kematiannya Dianggap Janggal
Inilah sosok mendiang Arya Daru Pangayunan (39), diplomat yang ditemukan tewas dengan kepala dililit lakban.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok mendiang Arya Daru Pangayunan (39), diplomat yang ditemukan tewas dengan kepala dililit lakban.
Daru ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosannya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Kematian Daru sendiri dianggap janggal.
Lantas seperti apa sosoknya?
Kematian Daru dinilai janggal karena jenazahnya dalam kondisi dibungkus plastik dan diselimuti.
Hal yang paling disorot dari jasadnya adalah kepala Daru dililit lakban hingga leher.
Atas temuan jasad sang diplomat, kematian Daru pun dikaitkan dengan pembunuhan.
Namun belakangan polisi mengatakan bahwa tak ada bekas pengrusakan di pintu kosan TKP ditemukannya jasad Daru.
Dalam rekaman CCTV juga tak terlihat sosok lain yang keluar masuk ke kamar Daru selain sang diplomat.
"Olah TKP awal maupun visum di RSCM itu enggak ada tanda kekerasan. Bahkan lakban itu masih nempel di leher korban," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi.
Baca juga: Telepon Terakhir Diplomat Muda dengan Istri Sebelum Ditemukan Tewas, Kepala Dilakban, Ini Sosoknya
Daru sendiri telah menjelajahi beberapa negara karena profesinya, melansir dari TribunBogor.
Namun sebelum menjadi diplomat, Daru diketahui punya prestasi cemerlang yakni lulus dari kampus ternama yakni Universitas Gadjah Mada.
Daru menjadi sarjana Ilmu Politik setelah menyelesaikan pendidikannya di jurusan Hubungan Internasional UGM tahun 2009.
Setelah lulus, Daru sempat bekerja menjadi pengajar pribadi di Wall Street Institute selama satu tahun sampai 2011.
Selanjutnya, Daru mengembangkan karirnya dengan menjadi pegawai kontrak di Kementerian Luar Negeri di Yangon, Myanmar.
Selama dua tahun dari 2011-2013, Daru mengemban amanat sebagai staf Kemenlu di Myanmar.
Lalu di tahun 2018 hingga 2020, Daru resmi jadi pegawai penuh di Kemenlu.
Baca juga: Heboh Pekerja Proyek Tewas Terjatuh dari Scaffolding Saat Pasang Kabel Panel di Sunrise 2 Mojokerto
Menjabat sebagai sekretaris bidang politic, Daru dipercaya bertugas di Kemenlu Dili, Timor Leste selama dua tahun.
Berikutnya di tahun 2020 sampai 2022, Daru naik jabatan menjadi sekretaris kedua di KBRI di Buenos Aires, Argentina.
Artinya sudah 11 tahun lebih Daru menjabat sebagai diplomat.
Di akhir hayat, Daru mendapatkan amanah dengan tugas mulia.
Yakni Daru menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan WNI di luar negeri.
Daru didapuk menjadi bagian dari bidang perlindungan WNI.
Terkait sosok Daru selama bekerja menjadi diplomat, sang atasan mengurai pernyataan.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha mengurai kedukaan mendalam atas kematian Daru.
"Selama ini beliau bertugas dalam isu-isu perlindungan WNI. Dalam hal ini Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang mendalam kepada pihak keluarga. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak," ujar Judha Nugraha.
"Kementerian luar negeri saat ini sudah menyerahkan kasusnya kepada pihak berwenang dan kita akan mendukung kepolisian," sambungnya.
Adapun perihal penyebab kematian Daru, Judha enggan berspekulasi.
Pun saat ada isu yang menyebut kematian Daru akibat tugasnya sebagai pelindung WNI di luar negeri, Judha tak mau mengambil kesimpulan.
"Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan," pungkas Judha.
Alasan Kematian Dianggap Janggal
Berikut adalah lima kejanggalan di balik tewasnya Arya Daru Pangayunan, melansir dari TribunBogor.
1. Tidak ada pengrusakan di pintu kosan
Kejanggalan pertama yang diurai pihak kepolisian adalah perihal kondisi TKP.
Untuk diketahui, jenazah Daru pertama kali ditemukan oleh penjaga kosannya bernama Siswanto sekira pukul 08.30 Wib.
Usai menemukan jasad Daru, Siswanto pun melapor ke Polsek Menteng hingga penyidik mendatangi TKP.
Saat mengecek ke kamar kosan bernomor 105 itu, polisi tak menemukan adanya bukti pencurian.
Semua barang-barang penting Daru seperti dompet hingga tempat makan masih tersimpan rapi.
Karenanya, jika kasus kematian Daru disebut karena pembunuhan, polisi justru tak menemukan jejak aneh di pintu masuk kamar korban.
Bahkan kata polisi, tidak ada bukti pengrusakan di TKP.
"Tidak ada juga dari pintu kamar kosan korban, tidak ada tanda-tanda pengrusakan," ungkap Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi dalam tayangan Kompas TV, Rabu (9/7/2025).
2. Tidak ada luka di tubuh korban
Selain TKP, polisi juga menemukan kejanggalan lainnya dari kasus kematian Daru.
Meski jasadnya ditemukan terbungkus plastik dan kepalanya dililit lakban, tubuh Daru tidak ditemukan luka.
"Olah TKP awal maupun visum di RSCM itu enggak ada tanda kekerasan. Bahkan lakban itu masih nempel di leher korban," kata Kompol Rezha Rahandhi.
Baca juga: Brigadir Nurhadi Meninggal di Tangan Atasannya Sendiri, Tewas di Kolam Renang Villa Gili Trawangan
3. CCTV tak merekam orang lain di TKP
Berikutnya, kejanggalan ketiga dari kasus kematian Daru berasal dari rekaman CCTV.
Diungkap penyidik, ternyata di TKP ada beberapa CCTV yang sempat menyorot aktivitas Daru sebelum meninggal dunia.
Dari hasil rekaman CCTV, tidak ada orang lain yang beraktivitas di TKP selain Daru ataupun penghuni kosan lainnya.
Pun di kamar kosan Daru, rekaman CCTV hanya merekam aktivitas korban bolak-balik di malam sebelum kejadian.
"(Di rekaman CCTV) hanya (merekam) korban keluar masuk tempat kos, pesan gojek maupun buang makanan setelah dia selesai makan di jam 23.30 Wib," ujar Kompol Rezha Rahandhi.
Sebelum tengah malam, penjaga kosan Siswanto sempat bercerita ke penyidik.
Bahwa ia bertemu dengan dengan Daru dan menyapanya.
Namun kala itu Siswanto tak menangkap ada keanehan di diri korban.
"Si penjaga indekos bahkan ketemu di jam 22.15 Wib, sempat menyapa korban sambil makan malam karena kebetulan malam kemarin itu dalam kondisi hujan intensitas sedang. Lanjut menyapa korban dan (korban) menjawab 'iya pak'," ungkap Kompol Rezha Rahandhi.
Baca juga: Alasan 2 Atasan Habisi Brigadir Nurhadi usai Pesta, Tersangka Terdeteksi Bohong, Rekaman CCTV Hilang
4. Istri korban telepon penjaga kosan tengah malam
Keempat, kejanggalan terkait kematian Daru adalah di momen sang istri, Pita sempat menghubungi penjaga kosan.
Sekira pukul 00.00 Wib, Pita menelepon Siswanto agar ia mengecek kondisi Daru di kamar kosan.
Diduga kala itu Pita cemas karena tidak berhasil menghubungi Daru.
"Sekitar pukul 12 malam, penjaga indekos mendapatkan telepon dari istri korban untuk memeriksa korban yang menyewa kamar 105. Pada jam 12 tersebut tidak ada respon akhirnya penjaga kos memutuskan untuk nanti memeriksa kamar korban pada pagi hari," ungkap jurnalis Kompas TV, Nico Anggriawan.
Baru pada keesokan harinya, Siswanto mengecek kamar Daru dan menemukan Daru sudah tak bernyawa.
Sementara itu diungkap polisi, istri korban sempat bercerita ke penyidik bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Daru di jam 9 malam.
"Istri korban sendiri yang berhubungan terakhir di jam 21.00 Wib, itu di Jogja," ujar Kompol Rezha Rahandhi.
"Sampai saat ini tidak ada hanya menanyakan kabar, enggak ada (perbincangan jauh dari korban kepada istrinya)," sambungnya.
5. Tidak punya musuh
Kejanggalan kelima dari tewasnya Daru adalah soal sosok terduga pelaku pembunuhan.
Teman korban baru-baru ini mengurai responnya pasca-mendengar Daru meninggal dunia tak wajar.
Teman SMA Daru, Ardhi Iswansyah mengaku tak percaya jika Daru dibunuh atau tewas karena pembunuhan.
Sebab selama ini Daru dikenal sosok yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan siapapun.
"Agak kaget juga kita apalagi melihat beritanya di beberapa berita online. Kita, ya, masa sih dia punya musuh? masa sih ada yang enggak suka sama dia? bagaimana penyelidikan kepolisian aja," ujar Ardhi.
Puluhan tahun berteman dengan Daru, Ardhi menyebut korban adalah sosok yang pintar dan supel pada teman.
"Teman yang baik juga, bahkan bisa dibilang termasuk yang pintar dia anaknya," kata Ardhi.
"Kita melihat dia dari dulu enggak pernah punya musuh," sambungnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Arya Daru Pangayunan
tewas dengan kepala dililit lakban
diplomat
Jakarta Pusat
kematian diplomat muda
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.