8 Kali Tak Lolos Bintara, Anak Sopir Rental di Sidoarjo Pantang Menyerah hingga Lulus Taruna AAL
8 kali tak lolos Bintara, Gigih Novita Salamun, anak sopir rental di Sidoarjo pantang menyerah hingga berhasil lulus Taruna AAL.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gigih Novita Salamun, anak sopir rental mobil asal Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, tak pernah terpikirkan lulus jadi perwira dari pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL) Bumimoro Surabaya, Kamis (10/7/2025).
Ia bukan dari keluarga TNI dan hanya dari keluarga sederhana.
Ibunya Mariyatun juga ibu rumah tangga biasa.
Sementara dua kakak perempuannya sudah lebih dulu berumah tangga seperti pada umumnya perempuan di kampung.
Namun Gigih mampu menunjukkan kepada siapapun bahwa anak sopir bisa menjadi Taruna AAL dan kini lulus jadi perwira. Sebuah capaian yang luar biasa.
Untuk bisa lolos menjadi Taruna AAL saja butuh perjuangan. Tidak hanya memenuhi syarat akademik dengan mensyaratkan nilai tertentu, tapi juga fisik dan mental yang teruji.
Baca juga: Penampilannya Bertato Seperti ODGJ, Pria ini Ternyata Intel Terbaik Nasional, Perwira Berprestasi
Usia lulus dari SMA Hangtuah 2 Surabaya, Gigih makin kuat untuk menjadi sosok tentara wanita.
Dengan tinggi badan di atas rata-rata, wanita kelahiran 20 November 2000 ini bertekad ingin menjadi tentara.
Orang tua Gigih yang mengetahui putrinya punya cita-cita itu terus mendukung.
Gigih memahami, untuk menjadi tentara butuh perjuangan keras dan pantang menyerah.
Begitu lulus SMA pada 2019, Gigih langsung mencoba mendaftar ke calon Bintara. Bukan perwira. Namun kesempatan pertama itu gagal. Dia tak lolos.
Sesuai namanya, dia tetap gigih. Tidak menyerah dan terus berusaha. Gagal di kesempatan pertama dijadikan cambuk dan penyemangat untuk makin giat berlatih dan menyiapkan diri.
Karena menyadari dari keluarga biasa, Gigih hanya bisa berlatih sendiri.
Dia tidak ikut les atau bimbel masuk angkatan.
"Saya hanya berlatih mandiri. Tidak ikut les sama sekali," kenangnya.
Tahun berikutnya hingga tahun ketiga, Gigih kembali berjuang untuk kesempatan berikutnya.
Namun lagi-lagi gagal.
Bukan patah arang. Gigih meningkatkan porsi latihan dan kemampuan akademiknya.
Terhitung delapan kali Gigih mencoba mengejar impiannya jadi tentara lewat Bintara. Tapi gagal. Semua matra bahkan diikuti mendaftar.
Mulai dari matra laut atau TNI AL, matra darat TNI AD, hingga matra udara TNI AU. Tapi Gigih lebih senang jika lolos matra laut karena dekat rumah.
Namun dia akan menerima di matra apapun jika itu tebaik untuk dirinya.
Kesempatan kesembilan justru dia malah melompat impiannya jadi perwira. Bukan Bintara lagi.
Ada secercah optimistis karena tahun ketiga itu dirinya merasa sangat siap. Baik fisik, mental, dan kemampuan akademik.
"Delapan kali gagal Bintara tapi sekali lulus Taruna," kenang Gigih saat momen wisuda AAL, Kamis (10/7/2025).
Bahkan di luar ekspektasinya, dari ratusan pendaftar perempuan hanya ada tiga siswi yang dinyatakan lolos.
Gigih merasa mendapat anugerah. Buah hasil kerja keras dan perjuangan tak kenal lelahnya berbuah hasil manis.
Dia menuturkan bertengger di rangking satu. Surabaya diambil tiga termasuk dirinya.
"Padahal saya sudah pasrah. Fokus, kerja keras, komitmen, dan doa kedua orang tua," ujarnya membocorkan rahasianya hingga bisa masuk AAL tiga tahun lalu.
Awalnya dia mengaku sempat minder saat mendaftar AAL. Tapi dia tahu persis untuk bisa menembus menjadi Taruna AAL tidak melihat letar belakang keluarga. Tapi kemampuan dan kapabilitas pendaftar sehingga lolos tes.
Untuk mendaftar hingga tes pun gratis.
Tidak ada faktor lain yang menentukan kelulusan masuk Taruna AAL selain kemampuan diri pendaftar. Lulus semua tahapan tes.
"Saya hanya ingin buktikan meski anak sopir rental bisa lolos Taruna AAL dan jadi perwira AAL sekarang," ucap Gigih yang kini menjadi perwira Korps Pelaut.
Dia mengaku merasakan momen kebanggaan saat mendapat ucapan langsung dari Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali.
Nama Gigih dipanggil dan mendapat ucapan dari petinggi TNI AL itu hingga Gubernur AAL.
Saat ditemui usai wisuda, Kasal Muhammad Ali menuturkan, rekrutmen masuk Taruna AAL terbuka untuk siapapun. Tidak memandang latar belakang keluarga, suku, maupun agama.
"Dari keluarga TNI atau bukan. Golongan kaya miskin atau suku apapun, kesempatannya sama. Asal lulus tes di daerah dan di pusat (Magelang). Dan Tidak dipungut biaya apapun," kata Ali.
Akademi Angkatan Laut
Gigih Novita Salamun
SMA Hangtuah 2 Surabaya
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Surabaya
AAL Bumimoro Surabaya
TribunHis
human interest story
Labkesda Kediri Jadi Rujukan Laboratorium Puskesmas dan Klinik, Dinkes Gelar Advokasi Pengelolaan |
![]() |
---|
Driver Ojol Tuban Gelar Aksi Solidaritas Meninggalnya Affan, Singgung Arogansi Aparat |
![]() |
---|
Temuan Nasi Basi Bikin Pemkab Situbondo Evaluasi Program MBG: Tak Ada Lagi |
![]() |
---|
Hasil PSBS Biak vs Persik Kediri 1-2, Macan Putih Raih Kemenangan Perdana |
![]() |
---|
Ribuan Ojol Aksi Solidaritas untuk Affan di depan Mapolres Jember, Minta Kapolri Dicopot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.