Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Imbas Kebijakan, Sekolah Swasta Menjerit, SMK di Pusat Kota Dulu Punya Ribuan Siswa, Kini Hanya 11

SMK Veteran Cirebon, sekolah yang dulunya punya ribuan siswa yang berada di pusat kota kini tersisa kenangan.

Editor: Samsul Arifin
Tribun Jabar/Eki Yulianto
MEMPRIHANTINKAN - Kepsek SMK Veteran Cirebon Wahyu Hidayat (kiri) saat menunjukkan kondisi kelas. Dulu sekolah tersebut jadi favorit, namun sekarang memprihantinkan. (TribunJabar/Eki Yulianto) 

Pada tahun-tahun sebelumnya, sekolah ini pernah berjaya.

“Dulu kita pernah jaya, tahun 90-an bisa ribuan siswa. Karena waktu itu sekolah belum banyak."

"Sekarang, pandemi membuat jumlah siswa makin merosot,” jelas dia.

Ia mencatat, pada 2024 lalu SMK Veteran hanya mendapat 30 siswa baru.

Tahun ini, lebih menyedihkan hanya 11 siswa yang mendaftar.

Padahal, sekolah ini memiliki 25 kelas dan 28 guru aktif.

Jumlah siswa yang terus menurun ini pun berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan para guru.

“Sedihnya, S1 seorang guru yang mendidik anak bangsa, gajinya di bawah Rp 300 ribu per bulan."

"Apakah pantas? Sebelum jadi kepala sekolah pun saya sudah merasakan penurunan finansial itu,” katanya, lirih.

Wahyu berharap, pemerintah bisa merangkul sekolah-sekolah swasta kecil seperti SMK Veteran Cirebon, bukan hanya mendengar kondisi sekolah swasta besar yang dianggap mampu.

“Kami nggak mau menyalahkan pemerintah. Cuma yuk duduk bareng, cari solusi."

"Jangan sampai guru-guru dipecat atau dirumahkan karena sekolahnya tutup."

"Kalau pemerintah ingin angkat siswa putus sekolah, kenapa tidak dibagi ke swasta juga? Supaya kesetaraan antara negeri dan swasta itu benar-benar nyata,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, suasana SMK Veteran Cirebon tetap tertata rapi.

Halaman sekolah bersih, tak ada sampah berserakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved