Bondowoso Siapkan Guru Melek AI dan Coding, Materi Disesuaikan Mulai SD hingga SMP
Ratusan guru SD, SMP, hingga SMA di Bondowoso mulai diajari tentang Coding dan artificial intelligence (AI).
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Ratusan guru SD, SMP, hingga SMA di Bondowoso mulai diajari tentang Coding dan Artificial Intelligence (AI).
Pelatihan ini sebagai tindak lanjut rencana Kementerian Pendidikan yang akan menjadikan Coding dan AI sebagai salah satu mata pelajaran.
Karena itulah, Dinas Pendidikan Bondowoso bersama Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Aswaja Nusantara Career Developmet Center, Sleman, DIY Yogyakarta, memberikan pelatihan khusus tentang metode pembelajaran Coding, dan AI pada 134 guru yang dilaksanakan di SDN Tamansari 1, Bondowoso.
Endra Sumartono, Salah Satu Fasilitator pembejalan dan AI tingkat SD dan SMP, menjelaskan, pelatihan ini mengajarkan tentang Plugged, internet based, serta Unplugged. Yakni metode pembelajaran Coding dan AI tanpa menggunakan komputer. Melainkan menggunakan alat seadanya seperti kertas, batu dan lain-lain.
Untuk mencapai metode Unplugged ini diajarkan melalui 3 tahapan pada para guru. Pertama disebut tahapan IN yang berlangsung selama 5 hari yakni lebih kepasa pengenalan Coding dan AI. Berikutnya, tahapan ON selama3 bulan.
Pada tahapan ini para guru diajarkan tentang berpikir komputasional, cara nge-prom di AI, dan etika penggunaan Coding dan AI.
"Termasuk penerapan AI, seperti Suno.ai, Canva Ai, chat gpt, copilot, meta.ai serta cara penggunaannya dan resikonya," jelas pria yang juga Guru Elektro di SMP Negeri 3 Bondowoso.
Ia menyebut pembelajaran Coding dan AI ini bisa diajarkan pada siswa dengan tiga cara. Yakni dengan terintegrasi dengan mata pelajaran, berdiri sendiri sebagai Mulok, atau pun ekstrakurikuler dengan materi ajar yang berbeda antara SD dan SMP.
Untuk SD materinya seperti Kebijakan tentang koding dan Kecerdasan Artifisial, berpikir komputasional, pengenalan KA generatif (AI), etika penggunaan KA generatif (AI), serta pedagogik penerapan ke peserta didik.
Sementara untuk tingkat SMP yakni kebijakan koding dan kecerdasan Artifisial, berpikir komputasional dan konten digital KA, penggunaan dan etika KA, Komunikasi melakui tools KA, serta Pedagogik penerapan ke peserta didik.
"Tergantung kebijakan sekolah," terangnya pada Sabtu (12/7/2025).
Menurut Endra, pentingnya pembelajaran Coding dan AI tak semata tentang mengikuti perkembangan jaman. Tapi, upaya ini sebagai bentuk mempersiapkan generasi yang selaras dengan kebutuhan lapangan pekerjaan di masa yang akan datang.
Karena, verdasarkan sata dari World Economic Forum memperkirakan pada tahun 2030, ada 170 juta pekerjaan baru akan tercipta di seluruh dunia. Sementara 92 juta pekerjaan akan hilang.
Menurut Endra, laporan tersebut mengidentifikasi keterampilan untuk memenuhi tuntutan teknologi yang terus berkembang. Keterampilan dimaksud yakni AI dan Big Data, literasi teknologi, berpikir kreatif, dan lainnya.
Seminggu Pak Sandra Cari Suara Aneh di Gudang Tapi Dicek Tak Ada Apa-apa, Terjawab Berkat Damkar |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Ludeskan Dapur Rumah Warga di Kediri, Kebocoran Gas Elpiji Jadi Penyebab |
![]() |
---|
Modus Kakek di Lamongan Nodai Gadis Belia hingga Hamil, Dipicu dari Uang Kembalian Rokok |
![]() |
---|
Butuh 286 Truk dan 6 Hari untuk Angkut 1.259 Ton Runtuhan Ponpes Al Khoziny, Kini Jadi Barang Bukti |
![]() |
---|
Anggaran TKD Dipangkas Sampai Rp 168,8 M, Dana Desa Kota Batu Jadi Berkurang Rp 3,2 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.