Sudah Bayar Mahal, Warga Kaget Selama ini Beli Beras Premium Palsu, Menteri Kuak Kerugian Rp 1000 T
Praktik penipuan yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia diungkap Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
“Contoh, ada volume yang mengatakan 5 kilogram, padahal 4,5 kilogram," ungkap Amran melalui video yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
“Kemudian, ada yang mengatakan bahwa ini (produk) premium, padahal itu adalah beras biasa," lanjut dia.
Baca juga: Stok Pangan Kabupaten Kediri Aman Meski Cuaca Ekstem, Beras hingga Telur Ayam Surplus Ribuan Ton
Praktik mengoplos beras itu bisa menyebabkan selisih harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram lebih mahal dibandingkan harga asli.
Jika praktik ini berlangsung selama 10 tahun, kata Amran, kerugian bisa mencapai Rp 1.000 triliun.
Oleh karena itu, ia telah melaporkan temuan ini ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Ia juga meminta agar produsen-produsen nakal itu segera ditindak tegas secara hukum.
“Katakanlah 10 tahun (praktik penipuan dilakukan), Rp 1.000 triliun. Kalau 5 tahun Rp 500 triliun. Ini kerugian," lanjut dia.
Ia sekaligus mengimbau kepada seluruh produsen beras se-Indonesia untuk bersikap jujur.
“Pengusaha beras seluruh Indonesia, jangan melakukan hal serupa. Tolong menjual beras sesuai standar yang sudah ditentukan," tegas Amran.
Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen (Pol) Helfi Assegaf menegaskan, pihaknya bergerak cepat dalam memeriksa perusahaan-perusahaan produsen beras itu.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Helfi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, baru didapati 26 merek beras diduga merupakan hasil praktik penipuan sebagaimana yang diungkapkan Mentan Amran.
Sebanyak 26 merek beras itu berasal dari empat perusahaan besar produsen beras, yakni Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Satgas Pangan mengumpulkan sampel produk beras keempat perusahaan dari berbagai daerah dan mendapati bahwa produk mereka tidak sesuai regulasi.
Wilmar Group diperiksa terkait produk beras merek Sania, Sovia, Fortune, dan Siip, berdasarkan 10 sampel dari wilayah Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, dan Yogyakarta.
kecurangan produsen beras
beras oplosan
Menteri Pertanian
Amran Sulaiman
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Polres Kediri Gelar Salat Gaib untuk Affan Kurniawan: Kami Ikut Berduka yang Sedalam-dalamnya |
![]() |
---|
PMII Probolinggo Kecam Keras Insiden Mobil Rantis Lindas Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Buntut Insiden Pengamen Meninggal Hindari Razia Satpol PP, Komisi A DPRD Surabaya: Revisi Perda! |
![]() |
---|
Makna Jamasan Pusaka di Hari Jadi Trenggalek ke-831, Bupati Mas Ipin Singgung Kondisi Bangsa Diuji |
![]() |
---|
Viral Fenomena 'Mendapatkan Pratama Arhan', Rumah Mantan Suami Azizah Salsha Ramai Didatangi Fans |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.