Berita Viral
Kaki Rifki Terjepit Rel, 15 Menit Tunggu Bantuan Damkar, Beruntung Tidak Ada Kereta yang Lewat
Kaki seorang wisatawan terperosok dan terjepit di antara besi rel kereta dan bak kontrol.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang wisatawan pria mengalami pengalaman tak mengenakkan saat sedang berkunjung ke Kota Bogor.
Bagaimana tidak, kakinya terjepit rel kereta di pintu perlintasan antara Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang.
Kaki wisatawan tersebut terperosok dan terjepit di antara besi rel kereta dengan bak kontrol.
Baca juga: Harusnya Rp5 Ribu, Jukir Getok Harga Jadi Rp50.000 ke Pengendara Mobil, Akhirnya Ditangkap
Peristiwa ini terjadi di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Untuk menolong korban karena kakinya tak bisa keluar dari celah rel, warga pun melaporkannya kepada Damkar Kota Bogor.
Anggota Damkar Kota Bogor Bidang Penyelamatan, Dyan mengungkapkan, setelah menerima laporan kejadian, pihaknya langsung bergerak ke lokasi untuk mengevakuasi korban.
"Kami mendapatkan laporan pada pukul 18.48 WIB, bahwa terjadi korban yg sedang terjepit di rel kereta area alun-alun," ujarnya kepada wartawan pada Minggu (13/7/2025).
"Kondisi terjepi rel besar, besi besar, sekitar lima menit perjalanan dengan posisi macet kita datang ke lokasi," imbuhnya.
Beruntung pada saat peristiwa terjadi, tidak ada kereta yang melintas sehingga korban dapat diselamatkan.
Dengan peralatan yang dimiliki oleh petugas Damkar Kota Bogor, kaki korban berhasil dikeluarkan dari celah besi yang menjepitnya.
Dyan mengungkapkan, pihaknya menggunakan tang elektronik untuk membuat celah agar kaki dapat diangkat dalam waktu sekitar 10 menit.
"Tidak ada kendala karena kita tahu posisi celah untuk memasukan peralatan cukup lebar," terangnya.
"Jadi dengan posisi hujan dan malam hari yang gelap dengan penerangan dan peralatan yang ada semua berjalan lancar," jelas Dyan.
Sementara itu, korban yang diketahui tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, telah berhasil dievakuasi dan hanya mengalami luka ringan pada area lutut sebelah kanan.

Korban yang diketahui bernama Rifki (23) tersebut menuturkan, kejadian bermula ketika ia sedang berjalan-jalan bersama keluarganya.
Pada saat menyeberangi rel kereta untuk mencari makan di sekitar Alun-alun Kota Bogor, tanpa diduga kakinya terperosok dan terjepit.
"Saya kan jalan dari sana enggak liat ada celah, saya lagi gendong anak saya, tiba-tiba terperosok jatuh di situ," ujarnya kepada wartawan, Minggu (13/7/2025).
Pria asal Sulawesi tersebut mengaku tidak tahu ada celah di titik tersebut yang membuat kakinya terjepit.
Terlebih, kata dia, kondisi minim pencahayaan membuatnya yang tidak mengetahui wilayah tersebut sehingga mengalami musibah.
Akibat kejadian tersebut, kaki kanan pada area lutut mengalami luka ringan dan terjepit cukup lama karena sulit untuk dikeluarkan.
"Ada sekitar 15 menit (terjepit) sebelum Damkar datang."
"Alhamdulillah sudah bisa digerakin walaupun ada lecet dikit di bagian persendian lutut," ungkapnya.
Baca juga: Petugas Damkar Pura-pura Kerasukan Demi Tenangkan Wanita ODGJ, Aksi Jadi Dukun Jadi-jadian Disorot
Kejadian lainnya, kaca KRL di wilayah Jabodebek dilempar batu pada Jumat (11/7/2025) sore.
Aksi pelemparan batu ini terjadi di Kampung Ardio, Pasar Anyar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Pelemparan batu yang dilakukan pelaku tersebut mengenai rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru CLI-125.
Akibat pelemparan batu tersebut membuat rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi dahulu karena harus menjalani perbaikan.
Kini, terungkap juga sosok yang mau bertanggung jawab atas aksi pelemparan yang dilakukan pelaku.
Ternyata, sosoknya adalah seorang bocah alias masih di bawah umur.
Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Agustinus Manurung mengatakan, pelaku pelemparan ini adalah anak-anak kecil yang berusia delapan tahun dan 10 tahun.
"Pada pukul 16.30 WIB anak-anak di sekitar TKP sedang bermain dipinggir Rel kereta api," kata Agustinus, Sabtu (12/7/2025).
Anak-anak tersebut sengaja dan iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju stasiun Bogor.
Pihak KAI langsung melakukan penyisiran di sekitaran Ardio.
Anak-anak itu pun akhirnya mengakui bahwa ia telah melempar batu ke arah kereta.
"Menurut pengakuan pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya dan akan diantar ke rumah orang tuanya," ujarnya.
PT KAI langsung datang ke rumah anak-anak tersebut dan bertemu orang tuanya.
Orang tua dan anak-anak tersebut diajak ke Stasiun Bogor dan Polsek Bogor Tengah untuk melakukan mediasi.

Orang tua bersedia bertanggung jawab atas perbuatan anaknya tersebut.
"Sudah dilakukan mediasi. Dikarenakan pelaku masih di bawah umur," kata Agustinus.
"kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yang isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," lanjutnya.
"Kedua orang tua pelaku pelemparan siap bertanggung jawab," tutur Agustinus.
Baca juga: Dikirimi Banyak Paket COD Total Rp20 Juta Bukan Pesanan, Agus Curiga Gegara Konten Sentil Pemerintah
Diberitakan, insiden ini menimpa KRL Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota-Bogor di lintasan antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, di JPO Pasar Anyar, Jumat (11/7/2025) sore.
Imbasnya, kaca yang retak setelah dilempari batu harus diperbaiki selama berhari-hari.
Selama tiga hari, rangkaian kereta itu pun tidak bisa beroperasi.
"Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).
Untungnya, insiden ini tidak melukai penumpang di dalam kereta.
KAI Commuter Line langsung mengerahkan para petugasnya untuk melakukan penelusuran dan menangkap pelaku pelemparan batu tersebut.
"KAI Commuter sangat mengecam dan menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Stasiun Bogor," kata Joni.
Joni menegaskan, pihak KAI tidak akan mentolerir segala perbuatan serupa dan berkomitmen akan memproses insiden ini melalui jalur hukum.
Langkah ini wajib ditempuh agar memberikan pemahaman bahwa tindakan vandalime dapat menimbulkan kerugian, termasuk korban jiwa.
"Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme seperti pelemparan kereta, yang sangat membahayakan," lanjut dia.

Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
Patung Tikus Berdasi Buatan Warga Dilarang Ikut Karnaval, Dianggap Provokasi hingga Didatangi Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.