Alasan Sekolah Rakyat di Ponorogo Baru Dimulai Akhir Juli 2025, Kepsek Singgung Sarana Prasarana

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Ponorogo, Jatim baru akan dimulai pada akhir Juli 2025. Ini lantaran Sekolah Rakyat di Bumi Reog masuk tahap 1B.

Siswa bakal mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dan masuk asrama pada akhir Juli 2025.

Pun menunggu renovasi gedung sementara yang di gunakan untuk Sekolah Rakyat di sentra industri, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim rampung.

“Kita (Sekolah Rakyat Ponorogo) masuk tahap 1 B,” ungkap Kepala Sekolah Rakyat Ponorogo, Devit Tri Candrawati, Selasa (15/7/2025) siang.

Dia menyampaikan bahwa sekolah rakyat Ponorogo masuk tahap 1B. Karena hingga kini, sarana prasarana (sarpras) untuk Sekolah Rakyat belum selesai.

Baca juga: Momen Bupati Ponorogo Kang Giri Undang Wali Murid Siswa Sekolah Rakyat : Kita Didik

“Sebagaimana anjuran dari Kemensos (Kementerian Sosial), 24 Juli nanti, proses KBM bisa dilaksanakan di kelas,” tambah Devit.

Walaupun KBM baru dimulai akhir Juli, masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) digelar secara bertahap. Pertama adalah siswa dilakukan tes kesehatan jasmani dan rohani.

Kemudian juga pengenalan tenaga pendidik atau guru. “MPLS dilakukan sambil menunggu gedung dan peralatannya itu kami ada kegiatan,” tambahnya.

Sehingga, jelas dia, wali murid tidak ada keraguan lagi untuk menyerahkan anak-anaknya untuk di sekolah rakyat.

“Karena kami juga menunggu 24 Juli kesiapan dari gedung dan sarana prasarana," tambahnya.

Menurutnya, rangkaian tes jasmani dilaksanakan di Stadion Batoro Katong Ponorogo, Jatim. Sesuai jadwal pada Kamis (17/7/2025).

Sedangkan MPLS di gedung SR, akan dilaksanakan jika kelas dan asrama benar-benar siap. 

Baca juga: Curhat Pilu Kepala SDN Setono Ponorogo Tak Ada Siswa Baru, Dikepung Sekolah hingga Lulusan TK Minim

"Jadi hari kamis lusa mereka masuk lagi, secara berjenjang. Anak-anak bukan tidak ada kegiatan,  tetap ada kegiatan untuk pra MPLS,“ tuturnya.

Devit mengaku secara prinsip pra MPLS ini, mempertimbangkan keselamatan peserta didik. Keputusannya adalah selama proses renovasi gedung, para siswa tidak diajak ke lokasi gedung sementara sekolah rakyat.

"Karena disana kan banyak material bangunan, maka tidak kami ajak kesana (lokasi sekolah rakyat,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, siswa  sementara waktu, pergi pulang ke rumahnya masing-masing. Akan tetapi  juga dianjurkan untuk melakukan adaptasi dengan guru sehingga ketika nanti masuk asrama, tidak lagi ada kendala.