Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gegara Buat Takjub Dosen ITB, Avan Anak Penjual Es Dipanggil Bupati Giri, Pulang Full Senyum

Avan anak Penjual Es Keliling yang beberapa waktu lalu sempat viral akhirnya dipanggil oleh Bupati setempat untuk menerima hadiah.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
AVAN MUJUR - Anak penjual es keliling asal Ponorogo, Avan Ferdiansyah Hilmi, diterima di ITB. Ia ditemui di rumahnya di Jalan Bali, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (8/7/2025), saat menunjukkan piala yang didapatkan selama sekolah. Avan Ferdiansyah Hilmi bersama kedua orang tuanya saat ketemu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pringgitan (sebutan rumah dinas Bupati Ponorogo), Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Minggu (13/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Avan anak penjual es keliling yang diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) masih jadi sorotan.

Avan Ferdiansyah Hilmi asal Ponorogo, Jawa Timur, adalah siswa berprestasi yang membuat takjub dosen ITB yang mengunjungi kediamannya.

Kediaman Avan membuat dosen terkejut hal itu lantaran pajangan yang ada di rumah Avan.

Ada berbagai pajangan sertifikat, piala bergilir hingga plakat yang diraih oleh pemuda asal Ponorogo tersebut.

Padahal kesehariannya, Avan hanya hidup bersama ayahnya seorang penjual es keliling, dan ibunya yang juga berjualan es keliling.

Baca juga: Ayahnya Petani dan Tinggal di Gubuk Sawah, Sahida Nangis Dijemput Wakil Rektor usai Lolos Masuk UGM

Avan dibesarkan di rumah yang kesehariannya sangat sederhana.

Tetapi, Avan merupakan pemuda cerdas dan pekerja keras.

Seorang Dosen ITB, Imam Santoso terkejut saat mendatangi rumah Avan karena melihat deretan piala tersebut.

"Awalnya dikira toko piala, ternyata ini rumah anak Ponorogo yang baru keterima di ITB," tulis Imam Santoso, dikutip dari Tribun Jakarta pada Selasa (8/7/2025).

ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Kisah Avan Ferdiansyah Hilmi, anak penjual es keliling asal Ponorogo, Jawa Timur, yang lolos masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), viral di media sosial.
ANAK PENJUAL ES MASUK ITB - Kisah Avan Ferdiansyah Hilmi, anak penjual es keliling asal Ponorogo, Jawa Timur, yang lolos masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), viral di media sosial. 

Kedatangan rumah Imam Santoso ke rumah Avan bukan tanpa alasan.

Ia ingin memberikan hadiah untuk Avan dari Paragon Corp.

"Serius sebanyak ini pialanya?" ucap Imam Santoso.

"Kirain toko piala," imbuhnya.

Gegara Avan viral membuat dosen ITB yang berkunjung ke rumahnya sampai tercengang, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan ketertarikannya.

Avan dan orang tuanya dipanggil untuk menerima hadiah khusus dari sang bupati.

Baca juga: Alasan Rangga Murung di Hari Pertama Sekolah, Ortu Teman-temannya Ikut Gerakan Ayah Mengantar Anak

Siapa sangka, pulang dari rumah kediaman Kang Giri, Avan dan keluarganya langsung full senyuman.

Apa yang mereka dapatkan?

Tidak hanya karena diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Namun kelegaan Avan terlihat setelah ketemu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pringgitan (sebutan rumah dinas).

Seluruh biaya ditanggung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Lulusan SMAN 1 Ponorogo ini memenuhi undangan bersama kedua orang tuanya Umi Latifah dan Eko Yulianto. Mereka kompak menggunakan baju batik.

Baca juga: Cara Avan Anak Penjual Es di Ponorogo Kumpulkan Lebih dari 100 Trofi dan Piala, Kini Lolos Masuk ITB

Saat pertemuan, Avan dan keluarga ditemui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan istrinya,  Susilowati Sugiri Sancoko. Mereka berbaur menjadi satu.

Warga Jalan Bali, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo ini kemudian menumpahkan keluh kesahnya kepada orang nomor satu di Bumi Reog.

Terlebih mimpi Avan kuliah di ITB nyaris kandas. Diluar hiruk pikuk viralnya Avan karena mempunyai ratusan piala. Ternyata Avan menyimpan kegelisahan.

Baca juga: Penampakan Rumah Avan Anak Pedagang Es Keliling Lolos Masuk ITB Bak Toko Piala, Dapat Laptop & Uang

Lantaran biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang mencapai Rp 12,5 juta sampai biaya hidup di Kota Bandung Jawa Barat yang bisa dibilang tak murah.

Namun kegelisahan Avan kemudian gugur setelah ketemu Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Kang Giri secara tegas menyampaikan bahwa seluruh biaya kuliah hingga biaya hidup ditanggung.

Avan dan kedua orang tuanya tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Terlihat mata mereka juga berkaca-kaca sangking haru.

Baca juga: Anak Tukang Jahit Bikin Ibu Gemetar Tahan Tangis, Berhasil Masuk ITB, Dikenal Penghafal Quran

“Alhamdulillah, maturnuwun Kang Giri, ibu atas bantuannya. Alhamdulillah bisa berangkat dengan tenang,” ungkap Avan kepada Kang Giri dengan menahan haru, Selasa (15/7/2025).

Dia menyampaikan kegembiraannya, karena tidak perlu memikirkan biaya dan sebagainya. Seperti pesan Kang Giri kepada Avan, tinggal belajar dan berangkat.

“Tinggal belajar dan berangkat . Sebelumnya terbebani biaya kuliah yang tidak murah. Biaya hidup juga tidak murah,” tambah siswa berusia 19 tahun ini.

Baca juga: Sosok Avan Anak Penjual Es Keliling Masuk ITB, Dosen Syok Datangi Rumahnya, Beri Uang untuk Merantau

Avan mengaku sempat fokusnya terpecah antara akademik dan kondisi keuangan. Terlebih kedua orang tuanya hanya jualan es keliling.

“Kasihan orang tua cuma jualan es suruh mikirin biaya disana. Biaya hidup dan biaya kuliah. Tapi alhamdulillah banget Kang Giri menanggung,” urainya.

Umi Latifah, Ibu Avan mengaku lega dengan bantuan dari Kang Giri. Dengan begini Avan akhirnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah.

Baca juga: Dosen Kaget Datangi Rumah Anak Penjual Es Keliling yang Keterima di ITB, Dikira Toko Piala

“Sebelumnya ndak pernah ada perhatian apapun. Hanya dari sekolah saja. Saya berterimakasih kepada Kang Giri,” tambah Umi sesaat setelah bertemu Kang Giri.

Umi menyebutkan bahwa sempat ketakutan setelah anak sulungnya dinyatakan diterima di ITB. Ketakutan itu bukan tanpa sebab. Karena biaya kuliah maupun hidup disana cukup merogoh kocek 

“Terlalu mahal bagi saya. Kalau tidak ada beasiswa mungkin saya bisa mundur dari ITB. UKT saja Rp 12,5 juta belum biaya hidup walaupun Avan tinggal di mess,” urainya.

Bupati Ponorogo Kang Giri mengaku andaikan dirinya menjadi orang tua Avan dengan kondisi yang sama mungkin juga akan pesimis dan mundur adalah jalan terbaik.

Sehingga untuk menghindari itu, sebagai pucuk pimpinan di Kabupaten Ponorogo mengambil keputusan mencarikan solusi agar anak berprestasi bisa mendapatkan beasiswa dari Pemkab Ponorogo 

“Sudah kami siapkan bagi mahasiswa berprestasi asal Kabupaten Ponorogo,” tambah Kang Giri.

Untuk Avan, akan ditanggung semua biaya. Terdiri dari biaya dasar untuk urusan kampus. Kemudian biaya penyelenggaraan hidup.

“Bagaimana nanti kita rumuskannya, yang penting jangan minder, Avan berangkat ke Bandung dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kami tanggung semua,” pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved