Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ada 6 SDN di Ngawi Cuma Dapat 1 Siswa Baru, Dindikbud Bakal Evaluasi, Buka Opsi Regrouping

Sejumlah SD Negeri di Kabupaten Ngawi hanya mendapatkan 1 murid baru, pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
SEPI - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri Dempel 1, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi hanya diikuti satu murid baru, Selasa (15/7/2025). Total ada 6 SD yang hanya mendapatkan 1 murid baru pada MPLS 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Kondisi MPLS di sekolah dasar negeri di Ngawi ini tak seperti pada umumnya. 

Sejumlah SD Negeri di Kabupaten Ngawi hanya mendapatkan 1 murid baru, pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Zaenal Fanani, mengungkapkan, dda enam sekolah yang masing-masing hanya dapat satu murid.

Sekolah-sekolah ini tersebar di empat kecamatan yaitu SDN Dempel 1, Kecamatan Geneng, SDN Mojo 1 Kecamatan Bringin, SDN Jenggrik 1 Kecamatan Kedunggalar, SDN Karangbanyu 3 Kecamatan Widodaren), SDN Sidolaju 5 Kecamatan Widodaren dan SDN Kayutrejo 2 Kecamatan Widodaren. 

“Kondisi ini terjadi karena sedikitnya lulusan TK di sekitar wilayah dan persaingan antar sekolah. Banyak orang tua kini memilih sekolah yang dinilai lebih unggul atau berlokasi strategis,” ujar Zaenal, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Siswa SD Terpaksa Belajar di Ruang Tamu Kepsek di Hari Pertama, Sekolah Cuma Dapat 4 Murid Baru

Dengan kondisi seperti ini, lanjut Zaenal, maka bisa menjadi bahan evaluasi, segala kemungkinan akan dilakukan regrouping sekolah.

Selain enam sekolah yang sepi murid, empat SD negeri lainnya juga hanya mendapatkan dua siswa, yaitu SDN Kayutrejo 3 Kecamatan Widodaren, SDN Gempol 1 Kecamatan Karangjati, SDN Tulakan 6 Kecamatan Sine, dan SDN Dampit 3 Kecamatan Bringin.

Baca juga: Tak Hanya di Banten, Oknum Parpol di Jatim Diduga Fasilitasi Siswa Masuk SMP Negeri di Surabaya

“Regrouping atau penggabungan sekolah dipertimbangkan sebagai solusi untuk mengatasi minimnya jumlah peserta didik, serta menjaga kualitas pendidikan dan efisiensi pengelolaan sekolah,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved