Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Tahun Rasul Amin Jadi Imam Masjid di Amerika Serikat, Jemaahnya dari Berbagai Negara

Rasul Amin menjadi seorang imam masjid di Amerika Serikat di usianya yang ke 24 tahun. Ia ternyata sudah tiga tahun menjadi imam.

Instagram/akmal_zhr
IMAM MASJID AMERIKA - Kolase foto pemuda asal Makassar, Abd Rasul Amin (24) saat menjadi imam di Scrantron, Pennsylvania, Amerika Serikat. Rasul Amin sudah tiga tahun dipercayai menjadi imam masjid, Kamis (17/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah anak Gen Z berprofesi yang tak biasa belakangan menjadi perbincangan.

Mulai dari menjadi ketua RT, kepala desa hingga penghulu.

Kini ada anak Gen Z yang menjadi seorang imam masjid bagi diaspora di Amerika Serikat.

Kisah ini datang dari Abd Rasul Amin.

Rasul Amin saat ini berusia 24 tahun.

Ia telah menjadi imam masjid di Amerika selama tiga tahun.

Baca juga: Sosok Fauzan Penghulu Gen Z, Dulunya Pengacara hingga 4 Kali Gagal CPNS, Sebut Waktunya Regenerasi

Tiga kali Lebaran, ia juga sudah bolak balik Indonesia-Amerika Serikat.

Terhitung mulai 2023 hingga sekarang.

“Enam bulan (lamanya) di sana (AS). Sehabis Idul Adha, pulang lagi ke Indonesia,” kata Rasul Amin saat berbincang dengan Tribun Timur melalui sambungan telepon, Rabu (26/3/2025) pagi waktu Indonesia.

Pemuda asal Barombong, Makassar, Sulsel itu menjadi imam di kota berbeda tiap tahunnya.

Awal kedatangannya ke “Negeri Paman Sam”, Rasul Amin menjadi imam di Philadelphia.

Pada 2024 dan tahun ini, dirinya menjadi imam di Scrantron.

Philadelphia dan Scranton sama-sama berada di negara bagian Pennsylvania.

Jemaah diimaminya berasal dari berbagai negara.

Baca juga: Sosok Anugrah Elan Septian Kades Gen Z Usia 27 Tahun, 3 Bulan Menjabat Menang Juara 1 Lomba Desa

“Menariknya karena biasanya (diaspora) Timur Tengah, imamnya dari sana. Saya dari Indonesia bisa dipercaya jadi imam di sini,” kata Rasul Amin.

Selain imam, dia juga sesekali jadi khatib.

Rasul Amin bisa jadi imam dan khatib berkat ilmu ditimbanya dari Pondok Pesantren Ulumul Quran DDI Hasanuddin di Mandai, Maros, Sulsel dan sekolah tahfidz Quran di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Makassar.

Pada 2027, dia diterima menjadi mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Pada tahun 2021, dia berhasil menyelesaikan studinya di tengah pandemi Covid-19.

Setelah jadi sarjana, Rasul Amin merantau ke Jawa, kemudian menjadi relawan Dompet Dhuafa dan aktif di komunitas Sempetin Ngaji, komunitas yang mengajak anak muda aktif mengaji (membaca Alquran).

Dia mulanya dipercaya jadi imam di Masjid Aisah Gani di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Beberapa waktu kemudian, datang tawaran menjadi imam di Amerika.

IMAM DI AMERIKA - Kolase foto pemuda asal Makassar, Abd Rasul Amin (24) saat menjadi imam di Scrantron, Pennsylvania, Amerika Serikat dan aktivitasnya di sana. Sudah 3 tahun alumnus Universitas Muslim Indonesia itu dipercaya jadi imam di Amerika.
IMAM DI AMERIKA - Kolase foto pemuda asal Makassar, Abd Rasul Amin (24) saat menjadi imam di Scrantron, Pennsylvania, Amerika Serikat dan aktivitasnya di sana. Sudah 3 tahun alumnus Universitas Muslim Indonesia itu dipercaya jadi imam di Amerika. (Instagram/akmal_zhr)

Kisah serupa juga datang dari pemuda berusia 28 tahun menjadi seorang penghulu di Indonesia.

Ia adalah Fauzan Al Syifa.

Fauzan dulunya pengacara kemudian mengikuti tes CPNS namun gagal empat kali hingga akhirnya menjadi penghulu. 

Menurutnya, pelamar tak perlu harus berusia matang jika ingin menjadi penghulu. 

Pasalnya, keilmuan penghulu bisa dipelajari pada masa perguruan tinggi.

"Mudah-mudahan hal ini bisa menginspirasi generasi Z bahkan alpha, profesi ini bisa diisi oleh generasi muda," katanya. 

Fauzan bercerita barangkali sudah jalan takdirnya yang membawanya masuk ke dunia pernikahan dalam mencari nafkah. 

Awalnya, mantan pengacara muda itu tak terbersit sama sekali ingin berprofesi sebagai penghulu.

Namun, kegagalan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) beberapa kali ternyata memberikan hikmah tersendiri bagi Fauzan. 

Baca juga: Dijuluki Ketua RT Gen Z, Sahdan Langsung Perbaiki Jalan Rusak Pakai Dana Swadaya Pengurus Rp 23 Juta

Meski ditolak beberapa kali, Fauzan tak patah arang untuk mencoba terus tes CPNS agar tembus. 

Ia pun mencoba peruntungan dengan mendaftar CPNS untuk posisi penghulu. 

"Empat kali saya sudah pernah coba ujian CPNS dari mulai ikut Mahkamah Agung dua kali, lalu daftar dosen satu kali hingga akhirnya menurunkan ekspektasi coba-coba daftar CPNS penghulu karena di tahun setelah saya daftar dosen, ada info Nasional katanya penghulu di Indonesia terbilang krisis," katanya saat dihubungi Tribun Jakarta pada Rabu (16/7/2025). 

Setelah merenung dan berkonsultasi dengan istri, keluarga dan temannya, ia membulatkan tekad untuk ikut CPNS penghulu. 

"Alhamdulilah lulus dengan hasil yang memuaskan," katanya. 

Fauzan diangkat sebagai Penghulu Ahli Pertama pada Mei 2025 dan langsung ditempatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. 

Ia pun bisa terbilang sebagai angkatan termuda sebagai penghulu se-provinsi Jawa Barat.

Pengalamannya sebagai penghulu baru seumur jagung. 

Namun, bermodal pengalamannya sebagai pengacara, ia merasa tak begitu 'gagap' dan polos dengan dunia perkawinan.

Diketahui, Fauzan merupakan lulusan S1 Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) dan S2 Ilmu Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.  

"Saya pernah berprofesi sebagai lawyer dan sering berhubungan dengan penghulu, jadi tidak asing dengan dunia kepenghuluan terutama masalah perkawinan," lanjutnya. 

Setelah menjalani profesinya beberapa bulan, Fauzan mengaku senang karena melihat orang lain berbahagia dalam satu ikatan pernikahan. 

Baca juga: Sosok Sahdan Arya, Ketua RT Gen Z Baru 2 Bulan Menjabat sudah Perbaiki Jalan Rusak 100 Meter

Apalagi, kebahagiaan itu juga berasal dari perannya yang krusial dalam akad nikah. 

Namun, bukan berarti Fauzan tak merasakan duka kala bertugas sebagai penghulu. 

Ada juga keluarga mempelai yang terkadang tak sabaran dengan penghulu.

Mereka bahkan tidak mau tahu alasan keterlambatan penghulu ke lokasi akad nikah. 

Ia juga merasa sedih jika pasangan yang bertikai gagal menyatu kembali meski sudah dimediasi oleh dirinya sehingga berujung perceraian.

"Dukanya terkadang masyarakat tidak ingin tahu alasan kenapa penghulu bisa terlambat, ataupun kadang ketika ada masyarakat yang perlu bantuan mediasi untuk mempertahankan rumah tangga tapi upaya mediasinya tidak berhasil sehingga memutuskan untuk bercerai," ceritanya. 

Selain itu, pahitnya lagi Fauzan harus merelakan waktu akhir pekannya untuk melancarkan kebahagian orang lain. 

"Dukanya quality time dengan keluarga saya hilang karena saya harus tetap bertugas pada hari Sabtu atau Minggu," ucapnya. 

Namun, ia tetap menikmati pekerjaannya sebagai penghulu. 

Ia merasa banyak juga masyarakat yang menghargai profesi ini sehingga membuat Fauzan bersemangat dalam bekerja. 

"Karena ternyata di masyarakat banyak yang sangat menghargai profesi penghulu jadi tidak sedikit orang yang memberikan banyak apresiasi, apresiasi dalam bentuk apapun," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved