Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Tak Menyangka Acara Makan Gratis Pernikahan Anaknya Berubah Duka: Menyesal

Acara makan gratis rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar memakan korban

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari dan Instagram
DUKA - Anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar ditemani sang ayah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelum melaksanakan akad nikah pada Rabu (16/7/2025). dan suasana gerbang barat Alun-Alun Garut untuk antre makan gratis dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, sebelum insiden maut terjadi. Tiga orang dikabarkan meninggal akibat berdesakan. Dedi Mulyadi mengaku menyesal dan berduka. 

TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak menyangka jika acara pernikahan anaknya berubah duka.

Rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi malah membuat tiga orang meninggal dunia.

Di antaranya 2 warga sipil dan 1 anggota polisi.

Mengetahui tragedi itu, pihak keluarga Maula dan Putri menyampaikan duka mendalam atas insiden yang terjadi.

Baca juga: 3 Orang Meninggal usai Berdesakan di Acara Makan Gratis Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi secara langsung menemui keluarga korban dan menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas santunan dan pendampingan pascakejadian.

“Kami tidak pernah mengira hari yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berubah menjadi duka. Kami sangat menyesal dan berduka bersama para keluarga korban,” ujar Dedi dalam pernyataan tertulisnya.

Sementara itu, Polres Garut menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengamanan dan prosedur izin keramaian. Investigasi sedang dilakukan untuk mengidentifikasi kelalaian dalam pengendalian massa.

Acara makan gratis berubah tragis

Acara makan gratis dalam rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar memakan korban jiwa.

Ada tiga orang yang dikabarkan tewas dalam acara makan gratis tersebut.

Peristiwa itu terjadi di gerbang barat ałun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Sosok Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Besan Gubernur Dedi Mulyadi, Putrinya Wakil Bupati Garut

Identitas korban, yaitu:

1. Vania Aprilia 8 tahun, Warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat

2. Dewi Jubaedah 61 Tahun, Ber-ktp Jakarta Utara 

3. Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun Anggota Polres Garut

Ketiga korban diketahui meninggal dunia usai berdesakan di gerbang masuk Pendopo Garut untuk mengantri makan gratis.

Ibunda dari Vania Aprila, Mela Putri membenarkan bahwa anaknya meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

"Ia itu anak saya yang meninggal," ujarnya kepada awak media di ruang jenazah RSUD dr Slamet Garut.

Pantauan Tribun saat ini jenazah Vania dan Dewi Jubaedah berada di Ruangan Jenazah RSUD dr Slamet Garut.

Sementara, jenazah Bripka Cecep berada di Rumah Sakit Guntur Talun.

Pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan anak Kapolda Metro Jaya, Putri Karlina

Berikut ini mahar yang diberikan Maula Akbar kepada Putri Karlina.

Anak Dedi Mulyadi itu memberikan mahar berupa logam mulia hingga sapi.

Maulana Akbar Ahmad Habibie, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, resmi mempersunting Putri Karlina, anak dari Kapolda Metro Jaya.

Pernikahan digelar dalam sebuah prosesi yang sarat nilai budaya dan filosofi Sunda, di Pendopo Garut, Jawa Barat, Rabu (16/7/2025).

"Saya terima nikahnya Luthfianisa Putri Karlina binti Karyoto dengan maskawin tersebut tunai," kata Maula, dalam siaran langsung Facebook Tribun Jabar.

Baca juga: Beda Usia 7 Tahun, Kisah Cinta Putri Karlina & Maula Akbar, Tak Lepas dari Ikut Campur Dedi Mulyadi

Filosofi mahar pernikahan

Salah satu yang unik dalam pernikahan ini, mahar yang diberikan mencerminkan filosofi “proses pembenihan kehidupan” — mulai dari hewan ternak, benih tanaman, hingga pohon-pohon lokal khas Nusantara.

"Perkawinan itu kan proses pembenihan," ujar Gubernur Dedi Mulyadi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu.

Dedi menyebutkan, benih sapi, benih domba, benih ikan, benih padi, benih pohon, benih kayu — semua itu adalah simbol kehidupan yang berkelanjutan.

"Menikah itu bukan sekadar ritual, tapi membangun siklus kehidupan," lanjut Dedi.

Baca juga: Istri Diusir Mertua dari Rumah, Mahar Nikah Rp 80 Juta dan Motor Diduga Dirampas, Suami Bikin Geram

Mahar unik pernikahan anak Dedi Mulyadi

ANAK KDM MENIKAH - Potret pernikahan Maula Akbar anak Dedi Mulyadi dengan Putri Karlina Wabup Garut.
ANAK KDM MENIKAH - Potret pernikahan Maula Akbar anak Dedi Mulyadi dengan Putri Karlina Wabup Garut. (YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Sementara itu, Dedi juga menyebutkan rincian mahar yang diberikan pengantin pria dalam pernikahan ini antara lain:

9 ekor sapi

9 ekor domba

9 ekor ayam pelung

9 jenis ikan mas

9 tanggungan ikan burame dan 9 ayakan

9 jenis padi lokal khas Sunda

90 jenis pohon dan benih kayu

90 gram logam mulia. 

Dedi menjelaskan bahwa angka sembilan dipilih karena memiliki makna mendalam dalam filosofi Jawa dan Sunda.

“Angka sembilan itu angka puncak. Sepuluh itu bukan angka, Pak, karena sepuluh itu satu dengan nol. Dia kembali ke satu,” tuturnya.

Pernikahan ini tak hanya menjadi simbol ikatan dua insan, tetapi juga menjadi representasi nilai kearifan lokal yang menjunjung keselarasan antara manusia dan alam.

Semua mahar yang disiapkan merupakan hasil bumi dan ternak dari tanah Pasundan, memperkuat pesan bahwa rumah tangga harus dibangun dari akar budaya yang kuat dan selaras dengan alam.

Acara pernikahan berlangsung khidmat dengan nuansa adat Sunda yang kental, dihadiri oleh keluarga besar, tokoh masyarakat, serta sejumlah pejabat penting dari Jawa Barat dan Jakarta.

Dedi Mulyadi berharap pernikahan putranya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk kembali menghargai nilai-nilai lokal dan menjadikan pernikahan sebagai langkah sakral untuk menumbuhkan kehidupan yang berkelanjutan.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Tangis Mbah Siti Fatimah Dibuang 4 Anaknya - TKI Asal Ponorogo Meninggal Dunia

Permintaan khusus mempelai wanita

Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, sempat mengeluarkan permintaan khusus menjelang hari pernikahannya dengan Maula Akbar.

Permintaan tersebut, yakni tidak ada yang mengirimkan papan bunga pada hari pernikahannya.

Putri Karlina lebih menyarankan agar warga mengganti papan bunga dengan satu buah bibit pohon.

"Ini sebagai tanda cinta untuk kelestarian alam. Jadi kami mohon papan bunga itu diganti dengan bibit pohon," kata Putri, dikutip dari TribunJabar.id ( grup TribunJatim.com ), Sabtu (12/7/2025).

Ia menuturkan, bibit-bibit pohon itu akan ditanam di sebuah kawasan yang akan dijadikan kawasan hijau baru di Garut.

Ada sejumlah tempat yang akan dijadikan kawasan hijau baru, satu di antaranya di wilayah Sungai Cimanuk, Tarogong Kidul.

"Nanti (teknisnya) ditanam oleh kami. Pemkab berencana membuat Leuweung Panganten (Hutan Pengantin)," ungkapnya.

Leuweung Panganten tersebut, kata Putri Karlina, akan menjadi hutan baru di Garut.

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved