Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Jadi Penjual Cilok karena 4 Tahun Tak Kunjung Dapat Penempatan PPPK, Sudah Demo ke 3 Instansi

Guru lolos seleksi PPPK 2021 tanpa penempatan membuat mereka beralih profesi sebagai penjual cilok hinga tukang parkir.

KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA
BELUM DIANGKAT - Ilustrasi lolos PPPK. Sebanyak 1.411 guru prioritas swasta, yang kini dikenal sebagai R1D, di Jawa Tengah (Jateng) telah mengalami penantian selama empat tahun tanpa penempatan setelah lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021, Jumat (18/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib guru lolos seleksi PPPK 2021 tanpa penempatan membuat mereka beralih profesi.

Hal ini terjadi menimpa sebagian guru honorer di Jawa Tengah.

Beberapa dari mereka tak kunjung ditempatkan, sementara sudah diminta keluar dari sekolah awal mereka mengajar.

Mirisnya, ada yang menjadi penjual cilok hingga tukang parkir.

Sebanyak 1.411 guru prioritas swasta, yang kini dikenal sebagai R1D, di Jawa Tengah (Jateng) telah mengalami penantian selama empat tahun tanpa penempatan setelah lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021. 

Rina Dewi Astuti (41), salah satu perwakilan guru asal Boyolali, menceritakan dampak dari ketidakpastian nasib mereka.

Beberapa rekan guru terpaksa beralih profesi menjadi tukang parkir atau pedagang cilok setelah dikeluarkan dari sekolah tempat mereka mengajar.

Baca juga: Nina Bawa 2 Anak Perempuannya Tinggal di Gua, Bermodal Lilin dan Foto Dewa-dewa, Kerja Jadi Guru

"Teman-teman kami sampai jadi tukang parkir, jualan cilok. Ada yang dari 2021 dikeluarkan dari sekolah (swasta tempat mengajar) karena ketahuan mendaftar seleksi PPPK," ungkap Rina usai audiensi dengan Komisi E DPRD Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Kondisi ini diperparah dengan minimnya sekolah swasta yang bersedia menerima mereka yang telah dinyatakan lulus seleksi PPPK 2021.

Rina mengungkapkan hanya sekolah swasta dengan jumlah murid sedikit dan yang kurang menyejahterakan guru yang bersedia menerima mereka.

"Jangan tanya gaji, gajinya ya pasti, jangankan UMK. Pasti ratusan ribu," keluhnya.

Rina berharap agar pemerintah daerah, khususnya Gubernur Jateng, dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.

Ia menekankan pentingnya kejelasan nasib mereka setelah menunggu selama empat tahun.

Baca juga: Guru Ngamuk Meninju Kaca Sekolah Hingga Pecah, Diduga Marah usai Ditanya Absensi

"Tolonglah bantuannya kepada Pak Gubernur, instansi terkait untuk memang komit membantu kami guru P1 yang sudah 4 tahun menunggu kejelasan nasib kami," harapnya.

Sebagian besar dari para guru ini berusia 40-50 tahun dengan pengalaman mengajar yang panjang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved